Pelajaran 10 - Bertumbuh Dalam Masalah
PERNIKAHAN KRISTEN DAN KEHIDUPAN KELUARGA
Pelajaran 10 - BERTUMBUH DALAM MASALAH
Daftar Isi
Bacaan Alkitab
Pendahuluan
- Pertentangan/Konflik
- Apakah Yang Menyebabkan Pertentangan?
- Tanggapan Terhadap Pertentangan
- Hubungan Secara Pribadi Dalam Pernikahan
- Langkah-langkah Dalam Menangani Pertentangan/Konflik
- Ayat-ayat
Doa
Bacaan Alkitab
Efesus 4:32.
PENDAHULUAN
Pernikahan adalah suatu hubungan dimana dua pribadi bercampur
menjadi satu. Tiap pribadi mempunyai kehendak, kebutuhan dan cita-
citanya sendiri. Karena tiap pribadi adalah unik, dan karena apa yang
tiap pribadi bawa juga unik, konflik mungkin terjadi. Kenyataannya,
mungkin ada banyak konflik dalam kehidupan pernikahan. Ini bukanlah
sesuatu yang buruk. Ini hal yang wajar. Bagaimana tiap pasangan
menanggapi konflik tersebut adalah hal yang utama.
1. PERTENTANGAN/KONFLIK
Kamus menjabarkan konflik sebagai "suatu perjuangan,
pertentangan, benturan dan ketidakcocokan yang tajam, kehendak yang
bertolak belakang." Pertentangan dapat menjadi suatu waktu untuk
hubungan pernikahan yang bertumbuh atau justru bisa menjadi betul-
betul menyakitkan, tidak terselesaikan, dan menghancurkan. Banyak
orang Kristen yang tidak menghadapi masalah secara terbuka sebab
tidak ada yang telah mengajarkan kepada mereka cara-cara yang
efektif untuk mengatasinya.
2. APAKAH YANG MENYEBABKAN PERTENTANGAN?
Bacalah Yakobus 4:1-3. Sebelum pernikahan, suatu pribadi
sudah hidup terpisah selama dua puluh tahun atau lebih. Selama
jangka waktu itu, setiap pribadi sudah menumbuhkan suatu selera,
pilihan, kebiasaan, kesenangan dan ketidaksenangan, nilai- nilai
dan standar secara individu. Upacara pernikahan tidak membuang
semua perbedaan secara individu ini. Acara ini tidak menyebabkan
mereka selalu ingin melakukan sesuatu, cara dan waktu yang sama.
Tentu saja pasangan tersebut akan mempunyai perbedaan pendapat dan
pilihan dan ini akan menuju kepada berbagai ketidakcocokan.
3. TANGGAPAN TERHADAP PERTENTANGAN
Orang-orang menanggapi konflik/pertentangan dengan cara yang
berbeda.
Beberapa orang memilih untuk menyendiri. Mereka mungkin
secara fisik meninggalkan ruangan atau tempat pertentangan
tersebut. Mereka mungkin menyendiri secara jiwa dengan tidak
berbicara, dengan mengabaikan lain, atau menutup diri sehingga
tidak ada perkataan atau perbuatan yang mengena mereka.
Beberapa orang merasa bahwa mereka harus menang, tidak
peduli berapapun ‘harganya.’ Karena tiap pribadi dalam pasangan
dalam pernikahan sangat tahu kelemahan dan luka yang dimiliki
pasangannya, maka mereka sering menggunakan bagian ini untuk
memaksa pasangannya untuk menyerah. "Si pemenang" mungkin
menyerang harga diri atau kebanggaan yang lain supaya menang.
Beberapa orang mengalah dalam suatu pertentangan agar bisa
berbaikan kembali dengan pasangan mereka. Mereka menyembunyikan
kemarahan dan membiarkannya tetap ada. Mereka mungkin menyimpan
kepahitan dan luka hati namun tetap melanjutkan hidup bersama
dengan masalah yang tetap tak terselesaikan.
Beberapa orang bisa berkompromi, atau memberikan sedikit dan
mendapatkan sedikit. Kadang-kadang kompromi penting. Namun,
menggunakan cara ini agar mendapatkan sesuatu untuk diri sendiri
adalah tanggapan yang kurang baik terhadap suatu
pertentangan/konflik.
Beberapa orang bersedia meluangkan waktu yang cukup dalam
komunikasi secara langsung dan terbuka sehingga beberapa
keinginan atau ide-ide mereka yang semula berubah, mereka puas
dengan jalan keluar yang sudah mereka setujui. Mereka telah
menyelesaikan pertentangan tersebut. Bacalah Efesus 4:29-
32.
4. HUBUNGAN SECARA PRIBADI DALAM PERNIKAHAN
Bacalah Matius 18:15-17. Menurut pendapat anda bagaimana
menerapkan ayat-ayat ini dalam pernikahan? Ingatlah bahwa titik
berat dari Firman ini adalah pendamaian. Pengajaran dari Firman ini
adalah, "Janganlah masuk dalam situasi yang mana menimbulkan
kerusakan hubungan pribadi, tapi kerjakan yang perlu untuk
memperbaiki hubungan yang rusak." Saat anda mempelajari Matius
18:15-17, perhatikan beberapa tindakan dan urutan sebagai
berikut:
Saudara dengan saudara sebagai pribadi-pribadi yang
setara.
Masalah segera ditangani.
Penyelesaian yang bersifat pribadi - muka dengan muka, untuk
mendapatkan sesuatu yang berharga
Jika pertemuan secara pribadi gagal, bawalah dua atau tiga
saksi yang mempunyai kehidupan rohani yang baik. Tujuannya
adalah bukan untuk mencari yang salah atau yang benar. Juga
bukanlah untuk mengumpulkan bukti-bukti yang digunakan untuk
menentang seseorang, melainkan untuk mendengarkan dari dua pihak
dan untuk menuju pada pendamaian. Membicarakan masalah dengan
kehadiran beberapa orang Kristen yang bijaksana, baik dan murah
hati menciptakan suasana yang baru dalam melihat masalah yang
ada.
Jika hal ini masih tetap gagal, bawalah ke dalam persekutuan
di gereja. Ini bukanlah pengungkapan masalah di muka umum. Ini
adalah merupakan lingkungan dimana ada doa, kasih dan
persekutuan dari orang- orang percaya yang mana hubungan yang
indah secara pribadi dijunjung tinggi. Jelas bahwa Kristus
menghendaki suatu persekutuan dapat membentuk orang-orang
Kristen yang pembawa damai dan bukanlah menjadi hakim.
Jika usaha ini gagal, orang tersebut akan dianggap sebagai
bangsa kafir atau pemungut cukai. Hal ini tidak berarti bahwa
orang tersebut bisa dikucilkan tanpa ada harapan sama sekali
untuk bisa diajak berkumpul lagi. Tuhan Yesus tidak pernah
membatasi pengampunan terhadap umat manusia. Bacalah Matius
18:21- 35. Ini adalah merupakan suatu tantangan untuk
memenangkan orang dengan kasih yang dapat menyentuh bahkan ke
dalam hati yang paling keras sekalipun. Matius dan Zakheus,
bangsa kafir dan pemungut cukai, menjadi teman terdekat Yesus.
Semua persekutuan dalam gereja menyatukan kembali pribadi-
pribadi dalam menuju proses pendamaian.
5. LANGKAH-LANGKAH DALAM MENANGANI
PERTENTANGAN/KONFLIK
Langkah pertama dalam menangani masalah adalah memulai
proses pendamaian .
Meninggalkan atau mengabaikan masalah, dengan berharap masalah
itu akan pergi dengan sendirinya, tidak akan menyelesaikan
masalah. Jagalah supaya hubungan tetap hidup. Jagalah kesatuan.
Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan
karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah
dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu
rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam
hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh
oleh ikatan damai sejahtera Efesus 4:1-3. Janganlah
menunggu sampai pasangan anda memulai proses pendamaian
tersebut. Pakailah bahasa yang tidak mengancam atau menghakimi,
seperti:
"Dapatkah kita berbicara tentang..."
"Apakah ini sesuatu yang bisa kita rundingkan?"
"Saya sungguh merasa putus asa tentang..."
"Saya kuatir tentang..."
"Saya akan tidak bahagia jika..."
"Saya tidak mengerti mengapa..."
Ketidakcocokan sebagai salah satu bagian dari keseluruhan
masalah . Bacalah Filipi 2:1-8.
Ketika kekuasaan dan wewenang atas yang lain dipraktekkan, maka
masalah tidak akan pernah bisa diselesaikan. Satu pihak mungkin
bisa lebih banyak berpikir, berbicara atau menguasai yang lain
dalam menyatakan pemikiran dari situasi yang sedang terjadi. Ini
tidak adil. Diskusi yang terbuka dimana tiap pihak bisa
menyumbangkan idenya secara seimbang dan dihargai akan menolong
pasangan tersebut untuk menemukan jalan keluar yang
menguntungkan. Jangan ada pihak yang mencari keunggulan atas
yang lain dalam suatu hubungan.
Tukarlah posisi .
Rela untuk melihat situasi yang terjadi menurut pendapat
pasangan kita akan menuju kepada suatu pengertian tentang hal-
hal yang pasangan anda pikirkan yang mempengaruhi pernikahan.
Masalahnya mungkin bisa diselesaikan hanya dengan satu pihak
yang lemah lembut yang menghargai perasaan yang lain. Bacalah
Kolose 3:12-17.
Tanganilah masalah satu persatu . Kadang-kadang suatu
pribadi mencoba untuk melepaskan tekanan terhadap dirinya dengan
mengetengahkan masalah yang lain. Mereka mungkin mencoba untuk
mempertahankan diri sendiri dengan menunjuk kesalahan dari
pasangan mereka. Tetaplah menangani masalah yang ada. Janganlah
mencoba untuk menyelesaikan masalah-masalah lain baik yang ada
hubungannya atau tidak. Anda bisa menanggapinya dengan
mengatakan, "Anda mungkin benar tentang hal itu, tetapi
sekarang ini kita sedang membicarakan tentang..." Tetapi
hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya
pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah- buah
yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Dan buah yang
terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang
mengadakan damai. Yakobus 3:17- 18.
Seranglah masalahnya dan jangan orangnya.
Terlalu banyak pasangan yang saling menyerang dengan sindiran-
sindiran, penghinaan dan ungkapan-ungkapan yang menyakitkan.
Ketika anda mengatakan, maka berarti anda sedang menyerang
orangnya. Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang
menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah.
Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu
sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan
hal- hal yang sama. Roma 2:1. Karena dengan
penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi
dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan
kepadamu. Matius 7:2. Pelajarilah bagaimana
memberitahu pasangan anda tentang perasaan anda. Jangan
melemparkan mereka seperti melempar sebuah batu. Mengatakan
kata-kata diatas secara langsung berarti jujur tentang perasaan
yang negatif seperti juga jujur tentang perasaan yang positif,
jika bisa mengatakan kata-kata di atas dengan cara yang tidak
menyinggung perasaan, seperti:
Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling
membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.
1Tesalonika 5:11.
Minta pertolongan dari para pembawa damai yang penuh
roh. Allah sudah menempatkan orang-orang dalam
persekutuan di gereja yang diberikan karunia sebagai para
pembawa damai. Anda bisa mengenali pengajaran-pengajaran dari
seseorang dengan melihat Firman yang Tuhan Yesus gunakan tentang
diri-Nya sendiri dalam Yohanes 7:16-18.
Pengajaran yang sejati datang dari Tuhan dan tetap konsisten
dengan kasih Tuhan.
Tuhan menyatakan kehendak dan kebenaran-Nya kepada mereka
yang bersedia melakukannya.
Orang itu akan berbicara tentang dirinya sendiri jika dia
mencari kemegahannya sendiri - tetapi orang yang mencari kemuliaan
Tuhan adalah yang benar.
Sang pembawa damai hendaknya seseorang yang tidak mudah
dipengaruhi dan adil, dan dapat melihat kedua sisi. Sang pembawa damai
dapat menurunkan nada-nada yang merusak dari suatu masalah dan
menolong suatu pasangan untuk menuju pendamaian.
Maafkan dengan segenap hati.
Kalau anda sudah tahu Kristus sebagai Juruselamat, anda sudah
mengalami pengampunan yang dari Allah, Kolose 2:13.
Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh
karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah
bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala
pelanggaran kita...Jika anda di dalam Kristus, anda
mempunyai kemampuan untuk mengampuni diri sendiri dan orang
lain. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah
seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam
terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu,
kamu perbuat jugalah demikian. Kolose 3:13. Contoh
pengampunan yang terbesar adalah salib Kristus. Bacalah
1Petrus 2:21-24. Pengampunan terjadi jika kasih rela
menerima luka dan kesengsaraan hidup dan mengabaikan semua
tuduhan terhadap yang lain. Pengampunan adalah menerima orang
lain ketika dia sudah melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Pengampunan bukanlah menerima dengan syarat bahwa orang yang
diampuni itu harus melakukan sesuai kehendak kita. Pengampunan
diberikan secara cuma-cuma, dengan kesadaran bahwa si pemberi
maaf tersebut juga mendapatkan maaf secara terus-menerus.
Pengampunan adalah suatu hubungan antara dua pribadi yang setara
yang menyadari bahwa mereka saling memerlukan. Tiap orang
memerlukan pengampunan dari yang lain. Tiap orang perlu untuk
diterima oleh yang lain. Tiap orang perlu orang lain. Dan
demikian juga, di hadapan Allah, setiap orang melepaskan semua
tuduhan, menolak semua penghakiman secara sepihak, dan
mengampuni. Mengampuni sebanyak "tujuh puluh kali tujuh"
seperti yang dikatakan Yesus dalam Matius 18:21-22.
6. PASTIKAN ANDA SUDAH MEMBACA AYAT-AYAT ALKITAB BERIKUT INI
- Efesus 4:32
- Matius 18:15-17
- Efesus 4:29-32
- Matius 18:21-22
- Kolose 3:12-17
- Roma 2:1
- 1Tesalonika 5:1
- 1Yohanes 7:16-18
- Kolose 3:13
- Kolose 3:12-17
- 1Tesalonika 5:1
|
- Yakobus 4:1-3
- Efesus 4:1-3
- Filipi 2:1-8
- Yakobus 3:17-18
- Matius 7:2
- 1Petrus 2:21-24
- Yokobus 3:17-18
- Kolose 2:13
|
|