Pelajaran 01 - Apakah Pernikahan Itu?
PERNIKAHAN KRISTEN DAN KEHIDUPAN KELUARGA
Pelajaran 01 - APAKAH PERNIKAHAN ITU?
Daftar Isi
Bacaan Alkitab
Pendahuluan
- Citra Allah
- Diciptakan Untuk Tujuan Yang Baik
- Mereka Akan Menjadi Satu
- Apa Yang Salah?
- Penebusan
- Ayat-ayat
Doa
Bacaan Alkitab
Kejadian 2:24.
PENDAHULUAN
Bacalah pernyataan berikut ini tentang pernikahan. Garis bawahi
bagian-bagian yang anda setujui: Pernikahan adalah hubungan seumur
hidup antara pria dan wanita. Pernikahan ini memuaskan beberapa
kebutuhan: (1) kebutuhan akan mengasihi dan dikasihi, (2) kebutuhan
akan persahabatan yang dalam, untuk saling berbagi sebagai teman,
untuk kebutuhan sex, (3) kebutuhan akan anak-anak, (4) kebutuhan untuk
lepas dari kesendirian. Pernikahan seharusnya menjadi cerminan dari
kasih yang juga mencerminkan kasih Allah.
1. CITRA ALLAH
Untuk mengerti rencana Allah dalam pernikahan, kita harus
memulai dengan maksud Allah yang sesungguhnya terhadap umat manusia
seperti yang terdapat dalam Kejadian 1 dan 2.
Allah menciptakan kita sesuai dengan citra-Nya, berupa pria dan
wanita. BerFirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan
di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka
Allah menciptakan manusia itu menurut gambar- Nya, menurut gambar
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya
mereka. Kejadian 1:26-27. Kita adalah suatu makhluk
pribadi. Kita tidak seperti ciptaan yang lain. Kita mempunyai
kemampuan yang unik untuk berhubungan-hubungan dengan Allah dan
hubungan antara satu dengan yang lain. Allah menghembuskan nafas
kehidupan ke dalam manusia dan kita menjadi makhluk hidup.
Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah
dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah
manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Kejadian 2:7.
Sebagai manusia kita mempunyai kemampuan untuk mencerminkan citra
Allah sebagai makhluk yang berbelas kasihan, baik, sabar,
mengasihi, tabah, dan mengampuni. Hubungan pernikahan adalah yang
paling intim diantara semua hubungan antara manusia yang lain.
Pernikahan mencakup suatu penyatuan yang misterius dari dua pribadi
yang terpisah dengan suatu cara yang khusus sehingga mereka menjadi
satu. Seorang suami dan istri berhubungan satu dengan yang lain
melalui pengalaman-pengalaman yang lebih luas dan bermacam-macam
jika dibandingkan dengan orang lain. Hubungan ini menjadi istimewa
karena terjadi dalam suatu batasan yang terbentuk dari suatu ikat
janji seumur hidup antara satu dengan yang lain. Pernikahan
merupakan suatu yang berbeda yang meliputi jangka waktu dari awal
tahun-tahun kedewasaan, usia menengah, usia tua dan kematian. Tidak
ada hubungan lain yang berkembang seperti ini yaitu hubungan yang
penuh dengan kenangan. Hubungan dengan teman dan rekan sekerja
penting, namun tidak ada hubungan seperti hubungan pernikahan untuk
keintiman.
2. DICIPTAKAN UNTUK TUJUAN YANG BAIK
Apakah pemikiran Allah untuk dunia yang Dia ciptakan? Allah
melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan- Nyalah terang itu
dari gelap Kejadian 1:4. Lalu Allah menamai yang
kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah
melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:10. Juga
bacalah Kejadian 1:12, 18, 21, 25 dan 31. Segala sesuatu
yang diciptakan Tuhan adalah baik! Namun kemudian kita membaca,
"Tuhan Allah berFirman, tidak baik..." Apa yang tidak
baik? "Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja"
Kejadian 2:18. Bahkan dengan seluruh dunia binatang di
sekitarnya, manusia masih tetap sendiri. Kesendirian adalah
kurangnya kesempatan untuk berbagi tentang diri anda sendiri dengan
seorang yang mengerti seseorang kepada siapa anda bisa
menikmati/memberikan komitmen dan kepercayaan yang saling
menguntungkan. Seperti itulah keadaan manusia ketika Allah
menciptakannya pertama kali. Meskipun Adam terutama memerlukan
Allah mengatakan bahwa dia juga memerlukan seorang teman. Bacalah
Kejadian 2:18-24 untuk mempelajari jawaban Tuhan atas
kesendirian manusia. Kata "penolong" berarti seorang pendukung,
rekan sekerja, atau pasangan. Kata ini tidak berarti seorang
pembantu atau seorang yang lebih rendah, tapi berbicara tentang
hubungan antara teman yang setara. Kelompok kata "sepadan dengan
dia" berarti "sama dengan dia." Ini adalah semacam hubungan dengan
teman yang intim yang dikatakan Allah tidak baik bagi seseorang
jika tiada. Dalam pernikahan, si pria bisa mempunyai hubungan yang
intim dengan seseorang yang penuh citra dari Allah Sang Pencipta
seperti dia sendiri. Si pasangan ini akan mempunyai daya kreasi,
kepribadian dan pemikiran-pemikiran yang setara dengan si pria
tersebut.
3. MEREKA AKAN MENJADI SATU
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan
ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu
daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu,
tetapi mereka tidak merasa malu. Kejadian 2:24-25. Ayat-
ayat ini menekankan adanya ciri-ciri yang lengkap dari dua pribadi
dalam suatu pernikahan. Meninggalkan dan keterpisahan adalah
penting dalam pernikahan. Kata "meninggalkan" adalah suatu kata
yang cukup kuat. Kata ini berarti perbuatan meninggalkan yang
sungguh- sungguh. Dalam istilah meninggalkan, ada aspek sosial dan
hukum dari suatu pernikahan. Tapi, yang lebih penting, ada tindakan
meninggalkan secara emosi dan secara mental. Ikatan yang lama
dengan orang tua, saudara, dan teman tidak diabaikan, namun setelah
pernikahan, janji dan posisi kejiwaan dari seseorang berubah dan
ditujukan kepada pasangannya.
Terjemahan yang tepat dari bahasa Ibrani untuk "memisahkan
(dalam bahasa Inggris = cleave)" adalah menempel pada yang lain,
atau terikat pada seseorang yang lain. Pernikahan tidak boleh
diartikan hanya sekedar selembar kertas yang ditandatangani oleh
pendeta atau petugas yang berwenang. Ini lebih dari sekedar dua
orang yang hidup dibawah satu atap atau tidur di atas tempat tidur
yang sama. Pernikahan harus berarti suatu perpaduan dari dua
kepribadian yang menjadi satu. Dan juga harus merupakan saling ikat
janji antara satu dengan yang lain, suatu pengungkapan perasaan
yang saling menguntungkan dari dua emosi yang sudah ditetapkan oleh
Allah. Tujuannya adalah kesatuan, keintiman, dan adanya saling
berbagi isi hati, perasaan, dan rahasia pribadi antara satu dengan
yang lain tanpa adanya halangan. Persatuan dari dua jenis kelamin
yang berbeda dan menjadi satu daging semakin memperkuat cinta kasih
dan membuatnya bertumbuh. Persatuan itu juga mendorong cinta
menjadi suatu kesetiaan dan membuatnya bertahan lama. Tindakan dari
mengasihi adalah bukan hanya menerima, tapi juga memberikan rasa
aman dalam pernikahan. Hubungan pria dan wanita yang sudah menjadi
"satu daging" adalah merupakan suatu kesatuan manusia yang
seimbang. Segala bentuk persatuan poligami, pernikahan dengan
pasangan lebih dari satu, atau homoseksual tidak bisa menjadi satu
daging seperti yang diciptakan Tuhan. Tetapi mengingat bahaya
percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri
dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. 1Korintus
7:2
4. APA YANG SALAH?
Dengan kembali pada Kejadian 1 dan 2 dan
melihat kembali tujuan Tuhan dalam suatu pernikahan, kita pasti
bertanya, "Apa yang salah?" Dalam rancangan-Nya untuk umat manusia,
Allah memberikan kebebasan yang luas kepada manusia. Allah tidak ingin
manusia menjadi boneka yang buta dan tanpa pikiran. Allah menghendaki
mereka untuk kreatif dan menggunakan pikiran mereka, membuat keputusan
sebagai hak mereka, namun tetap ada di dalam batasan umum dari
rancangan-Nya. Bacalah Kejadian 1:28-31. Kitab Kejadian
menjelaskan hal ini dengan menunjukkan bahwa Allah menawarkan semua
pohon yang ada di taman, kecuali satu, sebagai pilihan manusia.
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon
dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan
buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati"
Kejadian 2:16-17. Berbagai macam kegiatan terbuka bagi umat
manusia selama mereka tetap tinggal dalam maksud Allah yang
mencerminkan sifat sejati dari Allah. Maksud-maksud ini adalah untuk
kebaikan dan keuntungan bagi umat manusia. Namun mereka memilih jalan
mereka sendiri, dengan menolak pimpinan dan persahabatan Allah. Citra
Allah dalam hidup mereka menjadi rusak, menimbulkan suatu akibat yang
cukup terasa dalam berbagai hubungan. Akibat-akibat ini dimulai dalam
pernikahan. Pria dan wanita berhenti bersikap terbuka antara satu
dengan yang lain dan dengan Tuhan. Maka terbukalah mata mereka
berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat
daun pohon ara dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi
langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu
hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN
Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Kejadian 3:7-8.
Mereka juga mendapati keirihatian diantara anak-anak mereka.
Tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu
hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Kejadian
4:5.
5. PENEBUSAN
Dosa manusia memerlukan penebusan untuk ciptaan dan hubungan
yang sudah rusak. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya
menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah. 2Korintus 5:21. Bacalah Roma 5:6-15, 1Korintus
15:45- 50. Kristus datang untuk memulihkan bagi manusia sesuatu
yang telah rusak ketika terpisah dari Allah. Hanya dengan
mengijinkan Kristus memulihkan kehidupan kita, maka citra Allah
bisa terlihat kembali dalam kehidupan manusia. Hal ini tidak akan
lengkap sampai Kristus datang kembali, namun dalam Perjanjian Baru
telah jelas bahwa kita harus memulai dari sekarang. Suatu pusat
hubungan manusia adalah hubungan suami istri. Orang-orang percaya
mengharapkan pertolongan Allah yang penuh dengan anugerah untuk
memulihkan "kesatuan kasih" dalam kehidupan pernikahan mereka.
6. PASTIKAN ANDA SUDAH MEMBACA AYAT-AYAT ALKITAB BERIKUT INI
-
Kejadian, pasal 1 dan 2
-
1Korintus 7:2
-
Kejadian 3:7-8
-
Kejadian 4:5
-
Roma 5:6-15
-
1Korintus 15:45-50
|