Pelajaran 4 - Yesus Adalah Manusia Tanpa Dosa
SIAPAKAH YESUS
Pelajaran 4 - YESUS ADALAH MANUSIA TANPA DOSA
Daftar Isi
Bacaan Alkitab
Pendahuluan
Yesus Adalah Manusia
Sebagai Seorang Manusia, Yesus Dicobai Sebagaimana Kita
Dicobai
Yesus Hidup Dalam Kehidupan Yang Tanpa Dosa
- Pentingnya Yesus Menjadi Manusia Tanpa Dosa
Doa
Bacaan Alkitab
Ibrani 4:15
PENDAHULUAN
Dalam pelajaran dua dan tiga, kita belajar tentang Yesus adalah
Allah. Kita lihat bahwa Dia adalah Anak Allah dan juga Allah. Dalam
pelajaran ini, kita akan belajar bahwa Alkitab mengajar tentang Yesus
menjadi manusia. Kita akan lihat bahwa Yesus menjadi manusia dalam
segala hal seperti diri kita sendiri kecuali bahwa Dia tanpa dosa.
Jika kita akan mulai mengerti sifat alami yang sejati dari Yesus, kita
harus mengerti bahwa Dia adalah Allah dan juga manusia.
Marilah kita pikirkan tentang hal ini. Seorang manusia mungkin
memegang mata uang dalam tangannya. Dia tahu bahwa itu adalah satu
mata uang. Dia juga mengetahui bahwa mata uang itu mempunyai dua sisi.
Sifat Yesus adalah seperti ini. Sifat Yesus adalah satu. Satu sifat
memiliki dua sisi, sisi Allah dan sisi manusia. Sebagaimana kita
pelajari tentang Yesus menjadi manusia, marilah kita juga mengingat
bahwa Dia adalah Allah.
1. YESUS ADALAH MANUSIA
Sekarang, pikirkan hal-hal yang Alkitab terangkan kepada kita
tentang Yesus yang menyebabkan kita mengetahui bahwa Dia adalah juga
manusia.
Yesus dilahirkan seorang wanita sebagaimana kita
adanya. Meskipun Allah adalah Bapa-Nya, Dia dikandung dalam
rahim Maria dengan kuasa Roh Kudus. Dia bertumbuh dan dilahirkan
seperti semua bayi-bayi yang lain dilahirkan. Tetapi setelah genap
waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang
perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Galatia 4:4
-
Tubuh Yesus seperti tubuh kita. Kita tahu ini
karena alasan-alasan berikut:
-
Dia bertumbuh dari masa muda ke dewasa seperti semua
manusia lainnya. Lukas 2:52
-
Dia merasa lapar dan haus seperti manusia lainnya.
Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam,
akhirnya laparlah Yesus Matius 4:2. Sesudah itu, karena
Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai berkatalah Ia supaya
genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Aku haus!"
Yohanes 19:28.
-
Dia menjadi lelah seperti manusia lainnya. Di situ terdapat
sumur Yakub Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di
pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Yohanes
4:6
-
Perasaan Yesus seperti perasaan kita: -
Dia
merasa amat berdukacita atas kematian seorang sahabat sehingga Dia
menangis. "Dimanakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan,
marilah dan lihatlah!" Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang
Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!" Yohanes 11:34-
36.
-
Dia merasa kasihan karena penderitaan orang lain.
Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar
dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Surga serta
melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu,
tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka
lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Matius
9:35-36.
-
Dia merasa sedih dan marah karena kebejatan moral manusia.
Ia berdukacita karena kedegilan mereka, dan dengan marah Ia
memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang
itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah
tangannya itu. Markus 3:5
2. SEBAGAI SEORANG MANUSIA, YESUS DICOBAI SEBAGAIMANA KITA
DICOBAI
Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah
melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya,
bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-
kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya
tidak berbuat dosa. Ibrani 4:14-15. Dalam ayat ini Yesus
disebut Imam Besar Agung kita. Selanjutnya dikatakan bahwa Dia
dicobai dalam segala hal seperti kita dicobai. Kita jangan berpikir
bahwa satu-satunya saat Yesus dicobai adalah ketika setan datang
kepada-Nya setelah Dia tidak makan selama 40 hari dan 40 malam. Yesus
dicobai di banyak waktu yang berbeda dan dengan cara yang berbeda.
Suatu kali, Setan bahkan mencobai Yesus melalui Simon Petrus, salah
seorang murid-Nya. Ketika Yesus memberitahukan kepada murid-murid-Nya
bagaimana Dia harus segera menderita dan mati. Petrus berbicara dengan
kata-kata yang bersemangat kepada-Nya. Petrus katakan pada Yesus bahwa
hal seperti itu tidak akan pernah terjadi pada-Nya. Setan telah
memakai Petrus untuk menggoda Yesus untuk menghindari kematian di atas
kayu salib. Jika Setan bisa membujuk Yesus melepaskan diri dari
kematian di atas kayu salib, tidak ada keselamatan bagi umat manusia.
Yesus mengerti benar apa yang sedang Setan coba lakukan melalui
Petrus. Itulah sebabnya Yesus berbicara kepada Petrus seperti Dia
katakan dalam Matius 16:23. Maka Yesus berpaling dan berkata
kepada Petrus: "Enyahlah Iblis, Engkau suatu batu sandungan bagiKu,
sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa
yang dipikirkan manusia." Bacalah ayat 21-23. Kita semua
harus mengerti ini. Ada saat-saat Setan akan mencobai kita lewat
teman-teman kita.
Ada hal-hal lain yang seharusnya kita mengerti tentang cobaan
terhadap Yesus. Dia menolak mempergunakan kuasa untuk membuat
pencobaan lebih ringan. Ketika Dia merasa lapar, Setan mencobai-Nya
untuk mengubah batu-batu menjadi roti. Yesus mempunyai kuasa untuk
melakukan itu. Yesus menolak mempergunakan kuasa untuk meringankan
cobaan-cobaan yang dibebankan Setan pada-Nya, kenapa? Karena jika
demikian maka Dia tidak akan pernah dicobai seperti kita dicobai, dia
tidak bisa betul-betul seperti kita. Contohnya, seorang yang lapar,
yang merampok atau mencuri, mungkin mencoba memaafkan dirinya sendiri
dengan berkata, "Ya, ketika Yesus lapar Dia mengubah batu menjadi
roti. Saya tidak bisa melakukan ini, tapi saya akan menghilangkan rasa
lapar saya dengan mencuri," Karena Yesus dengan berani menderita,
maka kekuatan penuh dari pencobaan-pencobaan, Dia bisa mengerti secara
penuh dan berbagi perasaan akan pencobaan-pencobaan kita. Dia juga
akan memberikan kuasa kepada kita atas Setan, sebagaimana Dia lakukan
jika kita memutuskan bergantung kepada-Nya.
3. YESUS HIDUP DALAM KEHIDUPAN YANG TANPA DOSA
Bacalah ayat-ayat berikut ini: Sebab Imam Besar yang kita punya,
bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-
kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita Ia telah dicobai, hanya
tidak berbuat dosa. Ibrani 4:15. Dia yang tidak mengenal
dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita
dibenarkan oleh Allah. 2Korintus 5:21. Ia tidak
berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. 1Petrus 2:22.
Ini adalah satu cara dimana Yesus, sebagai manusia berbeda dari
semua umat manusia. Semua manusia telah berdosa, Yesus tanpa dosa.
Banyak orang tidak mengerti bahwa ada dua perbedaan cara-cara
manusia berdosa. Cara pertama adalah dengan melakukan hal-hal yang
kita ketahui adalah jahat. Alkitab menerangkan pada kita beberapa hal
yang Allah tidak ingin kita lakukan. Bila orang menolak kehendak Allah
dan melakukan hal-hal ini, dia melawan Allah. Kita tahu bahwa itu
adalah dosa bila melakukan sesuatu yang salah.
Cara kedua dari perbuatan dosa adalah gagal melakukan hal yang kita
ketahui benar. Allah menerangkan pada kita bahwa ada beberapa hal yang
seharusnya kita lakukan. Bila kita lalai melakukan hal-hal ini, kita
berdosa terhadap Allah. Dalam Yakobus 4:17 kita membaca, "
Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia
tidak melakukannya, ia berdosa."
Bila kita berkata bahwa Yesus adalah tanpa dosa, kita menunjukkan
bahwa Dia tidak pernah melakukan apapun yang jahat di mata Allah. Kita
juga menunjukkan bahwa Dia selalu melakukan apapun yang baik di mata
Allah. Dia tidak pernah melakukan yang jahat. Dia tidak pernah gagal
melakukan yang baik.
4. PENTINGNYA YESUS MENJADI MANUSIA TANPA DOSA
Dalam 2Korintus 5:21, kita belajar bahwa Yesus yang tidak
berdosa, menjadi berdosa untuk kita, sehingga kita mungkin dibuat
menjadi benar di hadapan Allah melalui Yesus. Dia yang tidak
mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam
Dia kita dibenarkan oleh Allah. Jika seandainya Yesus berdosa, Dia
tidak bisa menggantikan tempat orang-orang berdosa. Dia akan menerima
hukuman atas dosa-dosanya sendiri. Contohnya, andaikata dua
orang membunuh seorang pria. Mereka diadili dan kedapatan bersalah.
Kemudian seorang dari mereka berkata kepada hakim, "Tuan, biarkan
saya mati menggantikan teman saya." Dengan segera hakim akan
menjawab," tidak. Kamu dua-duanya bersalah. Dia harus mati untuk
kesalahan yang dia lakukan dan kamu mati untuk kesalahanmu
sendiri." Orang yang bersalah harus menderita karena kesalahannya
sendiri. Yesus sebagai orang yang tidak berdosa, tidak pernah
melakukan dosa. Itulah sebabnya Dia menggantikan kita karena dosa-dosa
kita.
|