Sabda Katalog Yayasan Lembaga SABDA Pendidikan Elektronik Study Teologia Awam e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik
e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik
Home | Bahan | Seri

Sepuluh Hukum Allah Untuk Kehidupan Manusia - Praktika

Kategori: Sistematika | Biblika | Praktika | Historika


Kembali Ke Daftar Isi
Pelajaran 9 - Perintah Kedelapan

SEPULUH HUKUM ALLAH UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA

PELAJARAN 9 PERINTAH KEDELAPAN

Ayat Hafalan:

"Jangan mencuri." Keluaran 20:15.

Perintah kedelapan untuk kehidupan manusia yang diberikan Allah adalah "Jangan mencuri." Keluaran 20:15. Perintah ini berhubungan dengan penghormatan akan hak milik orang lain dan juga berhubungan dengan kejujuran. Perintah ini juga mengajarkan kepada kita bahwa kita harus jujur terhadap diri kita dan kepada sesama kita.

SIAPAKAH PENGAMBIL MILIK ORANG LAIN?

Seseorang yang mengambil milik orang lain mengatakan, "Hanya orang tolol yang akan bekerja untuk hidup. Jika kamu pandai, kamu dapat mendapatkan apa yang kamu inginkan tanpa bekerja." Seorang pengambil barang milik orang lain mungkin seorang pencuri, pencopet, penjambret atau seorang pencuri mobil. Dia mungkin memakai nama orang lain, menjadi seorang majikan yang menipu karyawannya, membawa pistol dan merampok bank, atau mungkin dia merampok orang dengan kekerasan. Dia selalu berpikir bahwa dia pandai dan uang banyak bisa didapatkan tanpa bekerja. Seorang pencuri adalah seseorang yang membuat orang lain miskin tanpa memperkaya dirinya sendiri. Para pencuri selalu bertindak yang tidak baik. Mereka mementingkan diri sendiri, tamak dan boros, dan mencuri selalu membawa kepada kebohongan, penipuan dan kekerasan. Biasanya akhir dari seorang pencuri adalah ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara.

MENGAPA MANUSIA MENCURI?

Manusia mencuri karena banyak alasan. Kadang-kadang manusia belajar mencuri karena dia lapar dan tidak ada seorangpun yang dia tahu dapat menolongnya. Tentu saja hal ini salah, tapi sungguh kasihan orang seperti itu. Kadang-kadang seseorang belajar mencuri karena teman-temannya mempengaruhinya. Banyak orang yang memutuskan untuk membantu dalam suatu perampokan karena dia lemah dan sia-sia atau malu untuk mengatakan tidak. Kadang-kadang seseorang cepat tergoda. Beberapa orang mencuri karena iri hati. Mereka tidak rela melihat orang lain berhasil atau lebih kaya dari mereka. "Mengapa dia memiliki mobil yang bagus dan aku hanya punya sebuah sepeda? Padahal aku dan dia setara." Oleh karena itu kemudian dia mencuri. Namun, alasan yang paling umum untuk mencuri adalah hanya karena kemalasan saja. Mencuri kelihatannya sangat mudah. "Mengapa aku harus bekerja? Aku dapat bersenang-senang. Aku dapat berkeliling kota. Aku dapat minum-minum, bergaul dengan gadis-gadis yang cantik. memakai pakaian yang mahal-mahal." Kemudian orang tersebut mencuri dan kemudian masuk penjara.

APA LAGI YANG TERMASUK DALAM PERINTAH INI?

Ada banyak cara untuk melanggar perintah ke delapan: upah yang tidak sesuai, pelayanan yang tidak memuaskan, pendapatan yang tidak jujur, kekejaman, pemerasan, dan penghancuran dari hak milik majikan. Hal-hal tersebut di atas dan bentuk-bentuk pencurian yang lain membahayakan masyarakat. Ada hubungan yang dekat antara manusia dengan miliknya. Pada jaman dahulu, hukuman untuk mencuri adalah mati. Dalam Perjanjian Lama, semua hak milik adalah merupakan karunia Tuhan, karena itu dikuduskan.

Mencuri berarti mengambil milik orang lain dan memberikannya kepada orang lain atau kepada diri sendiri. Mencuri adalah perbuatan dosa yang adalah salah di pandangan mata Allah, dan menuju ketamakan atau keserakahan, penghinaan dan ketidakhormatan kita kepada orang lain. Mencuri adalah suatu perbuatan yang menuju pada ketamakan atau keserakahan, keegoisan kita, kurangnya cinta kasih dan perhatian kita pada sesama. Bahkan menyontek di kelas adalah suatu bentuk pencurian. Beberapa orang mencuri dalam berbagai permainan atau pertandingan. Apakah gunanya anda memenangkan pertandingan jika anda tidak memenangkannya dengan adil?

Perintah ini menentang pencurian dan ketidakjujuran dalam bentuk apapun. Kita melukai seseorang jika kita mencuri atau merusak nama baiknya. Jika kita berkata yang tidak benar tentang nama baik dan sifatnya, berarti kita melakukan sesuatu yang salah terhadapnya. Hal ini juga berarti mencuri di pandangan mata Allah. Jika kita tidak berhati-hati, kita bisa merampok semangat orang lain, seperti nama baiknya, yang akhirnya membuat hidupnya hancur.

Ada yang mengatakan bahwa kita dapat mencegah godaan untuk mencuri jika kita menemukan segala sesuatunya terkunci. Betapa jauh lebih baik jika kita semua dapat diselamatkan dari menjadi seorang pencuri dengan mengikuti kehendak Tuhan.

YUDAS ADALAH SEORANG PENCURI

Pencuri yang paling banyak dikenal dalam sejarah Kekristenan adalah Yudas Iskariot. Dia adalah salah seorang dari dua belas murid yang dipercaya Yesus sebagai bendahara. Yudas Iskariot menyimpan uang untuk keperluan Tuhan Yesus dan murid-muridNya, yang sebenarnya uang tersebut harus dijaganya untuk Tuhan. Yudas tidak mengerti bahwa ukuran seorang manusia bukanlah dari apa yang dia miliki melainkan dari apa yang dilakukannya.

TUHAN YESUS MENGATAKAN

Tuhan Yesus mengatakan bahwa lebih berguna untuk menyimpan harta kita di surga. Apa yang anda miliki di kantong mungkin akan habis, tapi apa yang anda miliki di hati dan pikiranmu akan tetap tinggal di sana. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengatakan "Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga; di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya" Matius 6:20. Jika kita adalah seorang Kristen, tak seorangpun yang dapat mencuri keselamatan kita, bahkan setanpun tidak bisa melakukannya. Ini tidak berarti kita harus menjadi seorang Kristen KTP (hanya karena di KTP kita tertulis bahwa kita beragama Kristen maka kita disebut orang Kristen). Anda harus mempunyai hubungan yang pribadi dengan Kristus dalam hati anda untuk bisa menjadi seorang Kristen yang sejati. Rasul Paulus mengatakan, "Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri..." Efesus 4:28. Jika kita telah mencuri, kita harus memberikan ganti rugi kepada orang yang barangnya kita curi dan minta maaf. Kita harus membuat segala sesuatu benar di mata Allah dan manusia.

Jika kita bijaksana, kita akan mentaati perintah Allah ini. Jujur kepada diri sendiri dan kepada orang lain adalah jalan menuju kebahagiaan yang sejati.


Ke Atas


sabdaspace.org Tentang Kami | Kontak Kami | Bukutamu | Link |

Laporan Masalah/Saran | Disclaimer | Hak Cipta © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati