Pelajaran 9 - Perintah Kedelapan
SEPULUH HUKUM ALLAH UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA
PELAJARAN 9 PERINTAH KEDELAPAN
Ayat Hafalan:
"Jangan mencuri." Keluaran 20:15.
Perintah kedelapan untuk kehidupan manusia yang
diberikan Allah adalah "Jangan mencuri." Keluaran 20:15.
Perintah ini berhubungan dengan penghormatan akan hak milik orang lain
dan juga berhubungan dengan kejujuran. Perintah ini juga mengajarkan
kepada kita bahwa kita harus jujur terhadap diri kita dan kepada
sesama kita.
SIAPAKAH PENGAMBIL MILIK ORANG LAIN?
Seseorang yang mengambil milik orang lain
mengatakan, "Hanya orang tolol yang akan bekerja untuk hidup. Jika
kamu pandai, kamu dapat mendapatkan apa yang kamu inginkan tanpa
bekerja." Seorang pengambil barang milik orang lain mungkin
seorang pencuri, pencopet, penjambret atau seorang pencuri mobil. Dia
mungkin memakai nama orang lain, menjadi seorang majikan yang menipu
karyawannya, membawa pistol dan merampok bank, atau mungkin dia
merampok orang dengan kekerasan. Dia selalu berpikir bahwa dia pandai
dan uang banyak bisa didapatkan tanpa bekerja. Seorang pencuri adalah
seseorang yang membuat orang lain miskin tanpa memperkaya dirinya
sendiri. Para pencuri selalu bertindak yang tidak baik. Mereka
mementingkan diri sendiri, tamak dan boros, dan mencuri selalu membawa
kepada kebohongan, penipuan dan kekerasan. Biasanya akhir dari seorang
pencuri adalah ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara.
MENGAPA MANUSIA MENCURI?
Manusia mencuri karena banyak alasan. Kadang-kadang
manusia belajar mencuri karena dia lapar dan tidak ada seorangpun yang
dia tahu dapat menolongnya. Tentu saja hal ini salah, tapi sungguh
kasihan orang seperti itu. Kadang-kadang seseorang belajar mencuri
karena teman-temannya mempengaruhinya. Banyak orang yang memutuskan
untuk membantu dalam suatu perampokan karena dia lemah dan sia-sia
atau malu untuk mengatakan tidak. Kadang-kadang seseorang cepat
tergoda. Beberapa orang mencuri karena iri hati. Mereka tidak rela
melihat orang lain berhasil atau lebih kaya dari mereka. "Mengapa dia
memiliki mobil yang bagus dan aku hanya punya sebuah sepeda? Padahal
aku dan dia setara." Oleh karena itu kemudian dia mencuri.
Namun, alasan yang paling umum untuk mencuri adalah hanya karena
kemalasan saja. Mencuri kelihatannya sangat mudah. "Mengapa aku harus
bekerja? Aku dapat bersenang-senang. Aku dapat berkeliling kota. Aku
dapat minum-minum, bergaul dengan gadis-gadis yang cantik. memakai
pakaian yang mahal-mahal." Kemudian orang tersebut mencuri dan
kemudian masuk penjara.
APA LAGI YANG TERMASUK DALAM PERINTAH INI?
Ada banyak cara untuk melanggar perintah ke
delapan: upah yang tidak sesuai, pelayanan yang tidak memuaskan,
pendapatan yang tidak jujur, kekejaman, pemerasan, dan penghancuran
dari hak milik majikan. Hal-hal tersebut di atas dan bentuk-bentuk
pencurian yang lain membahayakan masyarakat. Ada hubungan yang dekat
antara manusia dengan miliknya. Pada jaman dahulu, hukuman untuk
mencuri adalah mati. Dalam Perjanjian Lama, semua hak milik adalah
merupakan karunia Tuhan, karena itu dikuduskan.
Mencuri berarti mengambil milik orang lain dan
memberikannya kepada orang lain atau kepada diri sendiri. Mencuri
adalah perbuatan dosa yang adalah salah di pandangan mata Allah, dan
menuju ketamakan atau keserakahan, penghinaan dan ketidakhormatan kita
kepada orang lain. Mencuri adalah suatu perbuatan yang menuju pada
ketamakan atau keserakahan, keegoisan kita, kurangnya cinta kasih dan
perhatian kita pada sesama. Bahkan menyontek di kelas adalah suatu
bentuk pencurian. Beberapa orang mencuri dalam berbagai permainan atau
pertandingan. Apakah gunanya anda memenangkan pertandingan jika anda
tidak memenangkannya dengan adil?
Perintah ini menentang pencurian dan ketidakjujuran
dalam bentuk apapun. Kita melukai seseorang jika kita mencuri atau
merusak nama baiknya. Jika kita berkata yang tidak benar tentang nama
baik dan sifatnya, berarti kita melakukan sesuatu yang salah
terhadapnya. Hal ini juga berarti mencuri di pandangan mata Allah.
Jika kita tidak berhati-hati, kita bisa merampok semangat orang lain,
seperti nama baiknya, yang akhirnya membuat hidupnya hancur.
Ada yang mengatakan bahwa kita dapat mencegah
godaan untuk mencuri jika kita menemukan segala sesuatunya terkunci.
Betapa jauh lebih baik jika kita semua dapat diselamatkan dari menjadi
seorang pencuri dengan mengikuti kehendak Tuhan.
YUDAS ADALAH SEORANG PENCURI
Pencuri yang paling banyak dikenal dalam sejarah Kekristenan
adalah Yudas Iskariot. Dia adalah salah seorang dari dua belas murid yang
dipercaya Yesus sebagai bendahara. Yudas Iskariot menyimpan uang untuk keperluan
Tuhan Yesus dan murid-muridNya, yang sebenarnya uang tersebut harus dijaganya
untuk Tuhan. Yudas tidak mengerti bahwa ukuran seorang manusia bukanlah dari apa
yang dia miliki melainkan dari apa yang dilakukannya.
TUHAN YESUS MENGATAKAN
Tuhan Yesus mengatakan bahwa lebih berguna untuk
menyimpan harta kita di surga. Apa yang anda miliki di kantong mungkin
akan habis, tapi apa yang anda miliki di hati dan pikiranmu akan tetap
tinggal di sana. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengatakan "Tetapi
kumpulkanlah bagimu harta di surga; di surga ngengat dan karat tidak
merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya"
Matius 6:20. Jika kita adalah seorang Kristen, tak seorangpun
yang dapat mencuri keselamatan kita, bahkan setanpun tidak bisa
melakukannya. Ini tidak berarti kita harus menjadi seorang Kristen KTP
(hanya karena di KTP kita tertulis bahwa kita beragama Kristen maka
kita disebut orang Kristen). Anda harus mempunyai hubungan yang
pribadi dengan Kristus dalam hati anda untuk bisa menjadi seorang
Kristen yang sejati. Rasul Paulus mengatakan, "Orang yang mencuri,
janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan
melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri..."
Efesus 4:28. Jika kita telah mencuri, kita harus memberikan
ganti rugi kepada orang yang barangnya kita curi dan minta maaf. Kita
harus membuat segala sesuatu benar di mata Allah dan manusia.
Jika kita bijaksana, kita akan mentaati perintah
Allah ini. Jujur kepada diri sendiri dan kepada orang lain adalah
jalan menuju kebahagiaan yang sejati.
|