Sabda Katalog Yayasan Lembaga SABDA Pendidikan Elektronik Study Teologia Awam e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik
e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik
Home | Bahan | Seri

Sepuluh Hukum Allah Untuk Kehidupan Manusia - Praktika

Kategori: Sistematika | Biblika | Praktika | Historika


Kembali Ke Daftar Isi
Pelajaran 7 - Perintah Keenam

SEPULUH HUKUM ALLAH UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA

PELAJARAN 7 - PERINTAH KEENAM

Bacaan Alkitab: Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Matius 5:21-22.

Ayat Hafalan:

"Jangan membunuh." Keluaran 20:13.

Peraturan keenam untuk kehidupan manusia yang diberikan Allah adalah "Jangan membunuh." Keluaran 20:13. Perintah ini berarti menghormati jiwa manusia dan menentang pembunuhan dan kekejaman.

Lihatlah pada kata membunuh. Kata itu adalah kata yang jelek yang mempunyai arti yang mengerikan. Pembunuhan yang pertama terjadi, seperti tercatat dalam Alkitab adalah ketika Kain membunuh saudaranya Habil. Sejak saat itu, manusia membunuh dan dibunuh karena keinginan-keinginan yang jahat dan berdosa. Asal mula pembunuhan dimulai dalam hati manusia. Pembunuhan tidak pernah dimulai dengan niat membunuh, melainkan dimulai dengan benih kecemburuan, kepahitan, keinginan yang mementingkan diri sendiri, iri hati atau kebencian. Hasilnya adalah kehancuran tubuh dan dalam beberapa kejadian, juga kehancuran jiwa manusia.

BEBERAPA TINGKAT PEMBUNUHAN

Ada banyak tingkat pembunuhan yang dikenal masyarakat dan hukum. Ada pembunuhan berencana yang dihasilkan dari niat dalam hati, yaitu suatu sikap yang ingin melihat orang lain menderita. Ada pembunuhan yang tidak direncanakan, yaitu ketika seseorang balas dendam pada orang lain yang telah bersalah kepada mereka. Kadang-kadang pembunuhan semacam ini disebabkan oleh penghinaan, atau ketika seseorang sedang mabuk dan selanjutnya melakukan pembunuhan yang tiba-tiba tanpa berpikir atau merencanakan sebelumnya. Kemudian ada bunuh diri, yaitu menghilangkan nyawa sendiri. Ada pembunuhan bayi karena hati yang jahat. Tuhan Yesus menentang segala macam pembunuhan. Dia mengatakan, "Sebab barangsiapa menggunakan pedang akan binasa oleh pedang." Matius 26:52.

ALASAN DIBERIKANNYA PERINTAH INI

Alasan diberikannya perintah keenam yang berbunyi "Jangan membunuh" didasarkan pada kenyataan bahwa hidup adalah karunia dari Allah. Karena itu, kehidupan jiwa adalah kudus dalam pandangan Allah. Perintah ini diterapkan untuk nyawa manusia. Hal ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh membunuh binatang, burung atau ikan untuk makanan. Hal ini berarti bahwa kita tidak boleh mengambil nyawa seseorang. Hanya Allah yang bisa memberikan kehidupan, dan tak seorangpun yang berhak untuk menghancurkan hidup manusia. Allah menciptakan manusia menurut citra Allah dengan diberikan roh didalamnya. Binatang tidak memiliki roh. Ketika seseorang membunuh orang lain, dia menghancurkan sesuatu yang seperti Allah. Ini adalah salah dalam pandangan Allah.

TUHAN YESUS BERBICARA TENTANG PERINTAH INI

Dalam kotbah di bukit, Tuhan Yesus mengatakan, "Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya Kafir harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala." Matius 5:21-22.

Yesus mengatakan bahwa motivasi hati, pikiran dan sikap kita sangat penting karena hal-hal tersebut muncul dalam tindakan kita. Tuhan Yesus sudah melampaui tegasnya hukum yang tertulis itu dan mencapai inti dari hukum itu sendiri. Dia mengatakan kita janganlah marah terhadap saudara kita (atau orang lain) karena kemarahan adalah merupakan benih yang dapat berubah menjadi pembunuhan jika kita tidak berhati-hati. Menurut pemikiran Tuhan Yesus, marah karena mementingkan diri sendiri adalah sikap yang salah. Jika seseorang marah pada orang lain, perbedaan antara dia dengan orang yang membunuh hanyalah dalam tingkat kejahatannya, tetapi pada dasarnya sama saja. Kemarahan itu sering berbahaya dan mungkin berubah menjadi mematikan. Satu bahaya kemarahan adalah hal itu cenderung mengeras dalam hati. Kita harus meninggalkan kebencian karena seseorang yang benci berpotensi untuk menjadi seorang pembunuh. Tuhan Yesus memberikan perhatian terhadap perasaan kita kepada sesama, "sebab dari dalam, dari hati orang, timbul...pembunuhan..." Markus 7:21-22.

Kita perlu mengerti bahwa kita bisa membunuh seseorang dengan lebih banyak cara selain mengambil nyawanya secara langsung. Ada cara-cara lain untuk membunuh seseorang yang sama efektifnya adalah seperti memenggal kepalanya atau menembaknya. Menyebut seseorang tak berguna atau sering memperlakukan dia dengan buruk berarti membunuh kepribadiannya, meskipun tubuhnya sendiri tidak dirugikan. Kita bahkan harus berhati-hati untuk tidak "membunuh" sifat orang lain karena jika kita "membunuh" sifatnya, kita mungkin menghancurkan orang itu atau menyebabkan dia membunuh dirinya sendiri.

Perintah ini melarang tindakan lain yang mematikan, yaitu sikap tidak mempedulikan jiwa orang lain. Sikap ini mungkin merupakan dosa yang paling berbahaya bagi semua orang baik anggota gereja atau bukan. Tuhan Yesus menyatakan bahwa kita hendaknya "Saling mengasihi" Yohanes 13:34. Jika kita melakukan hal itu, maka berarti kita juga melaksanakan perintah ini yaitu, "Jangan membunuh."


Ke Atas


sabdaspace.org Tentang Kami | Kontak Kami | Bukutamu | Link |

Laporan Masalah/Saran | Disclaimer | Hak Cipta © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati