Pelajaran 4 - Perintah Ketiga
SEPULUH HUKUM ALLAH UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA
PELAJARAN 4 - PERINTAH KETIGA
Ayat Hafalan:
"Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan
sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut
nama-Nya dengan sembarangan." Keluaran 20:7.
Peraturan ketiga untuk kehidupan manusia yang
diberikan Allah pada umat-Nya berhubungan dengan nama Allah dan
kebenaran. Perintah tersebut mengatakan, "Jangan menyebut nama
Tuhan Allahmu dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah
orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan." Keluaran
20:7.
Martin Luther mengatakan mengenai perintah ini.
"Kita harus takut dan mengasihi Tuhan supaya kita tidak mengutuk,
bersumpah, membaca mantera, berbohong atau menipu dengan menggunakan
nama-Nya, tetapi memanggil nama-Nya di dalam setiap waktu dan
menyembah-Nya dalam doa, pujian dan ucapan syukur." Martin Luther
menyimpulkan sedalam-dalamnya dari perintah ini yang diberikan untuk
kebahagiaan kita.
Perintah ini melarang beberapa hal. Baiklah kita
mempelajarinya dengan seksama dan melihat apakah kehidupan kita diatur
oleh hukum Tuhan ini.
MELARANG MENGUTUK DENGAN MULUT KITA
Dalam masa Perjanjian Lama, nama seseorang adalah
sangat penting karena nama itu mencerminkan sifatnya. Nama yang bagus
adalah sesuatu yang membawa kebanggaan keluarga. Nama baik adalah
sesuatu yang harus dilindungi seseorang dengan cara apapun juga.
Sebuah nama mencerminkan kehormatan seseorang, keluarganya dan posisi
seseorang di masyarakat. Hampir ada seratus nama bagi Allah dalam
Perjanjian Lama. Setiap nama itu menerangkan pada kita sesuatu tentang
sifat Allah. Dalam Perjanjian Baru juga kita membaca tentang beberapa
nama yang diberikan pada Yesus. Nama-nama ini menjelaskan kepada kita
tentang sifat-Nya. Nama-nama itu menjelaskan seperti apa Dia. Marilah
kita membuat daftar beberapa nama yang diberikan dalam Alkitab untuk
Yesus
-
Alfa dan Omega (Yang Awal dan Yang Akhir)
-
Pencipta keselamatan yang kekal
-
Roti Hidup
-
Kristus Tuhan
-
Penasihat
-
Penghibur
-
Yesus
-
Anak Allah
-
Raja
-
Roti Kehidupan
-
Raja Damai
-
Jalan
-
Kebenaran
-
Hidup dan masih banyak lagi yang memberikan
kepada kita penjelasan tentang sifat-Nya.
Nama Allah adalah kudus karena nama ini
mencerminkan pribadi-Nya. Perintah ini melarang kita untuk berbicara
dengan nama Allah yang kudus sebagai kata-kata kutuk. Salah satu
kesempatan di mana beberapa orang menggunakan nama Allah adalah ketika
mereka menggunakannya sebagai kata-kata mengumpat. Mengumpat
menunjukkan rohani yang sakit. Jika kita sungguh-sungguh mengenal
Allah, kita tidak akan menggunakan nama-Nya dengan sia-sia dengan cara
apapun yang tidak ada artinya. Nama Allah atau Kristus, harus
digunakan dengan semestinya untuk memuliakan daripada untuk menghina
Allah. Orang-orang kafir bahkan memperlakukan nama dewa-dewa mereka
dengan penghargaan yang tinggi. Seberapa jauh kita seharusnya lebih
menghormati nama Tuhan dan Juruselamat kita?
ALLAH MELARANG SUMPAH PALSU DALAM
PENGADILAN
Perintah ini juga melarang sumpah palsu dalam
pengadilan. Di Amerika, ketika seseorang muncul di pengadilan untuk
memberikan kesaksian, dia akan meletakkan tangannya di atas Alkitab
untuk bersumpah bahwa ia akan bersaksi dengan benar. Dia kemudian
menyatakan bahwa dia akan mengatakan "kebenaran yang seutuhnya,
tidak akan mengatakan yang lain kecuali kebenaran itu sendiri, jadi
tolonglah aku, ya Allah." Setiap orang yang meletakkan tangannya
di atas Alkitab seperti itu berarti dihadapan umum memanggil Allah
sebagai saksinya bahwa dia mengatakan kebenaran. Melakukan hal ini dan
kemudian berbohong adalah masalah yang sangat serius. Hal ini
melanggar perintah Allah yang ketiga ini, dan Allah mengatakan bahwa
Dia akan menghukum barang siapa yang melakukan hal ini.
Perintah ini menunjuk pada kekudusan sumpah yang
diambil di hadapan Allah dan pentingnya berkata benar setiap waktu.
Kata-kata adalah seperti mata pisau, anda harus berhati-hati
menggunakannya. Kata-kata seorang Kristen harus bisa dipercaya.
Seorang Kristen harus memegang kata-kata dan janjinya. Sebuah janji
adalah suatu hal yang sangat serius, dan jika kita melanggar kata-kata
kita, berarti kita juga melanggar perintah ini. Jika hal itu terjadi,
maka berarti kita sedang menunjukkan pada orang-orang bahwa kita tidak
bisa dipercaya. Berbohong, menipu dan mencuri adalah seperti tiga
bersaudara yang jahat.
Pada jaman Musa, ada orang-orang yang lupa
mengatakan kebenaran. Kita hidup di jaman di mana ada orang-orang yang
sudah lupa mengatakan kebenaran. Tuhan Yesus mengatakan "Jangan
sekali-sekali bersumpah..." Matius 5:34. Perintah ini
sebenarnya secara sederhana mengatakan "katakanlah kebenaran."
ALLAH MELARANG MENGGUNAKAN NAMANYA DENGAN SIA-
SIA
Nama Allah kudus dan murni. Jika kita menyebut diri
kita orang Kristen, maka kita harus berhati-hati untuk tidak
menggunakan nama Allah dengan cara yang tidak semestinya. Hukum ini
memerintahkan pada kita untukhidup dan berbicara kebenaran. Tuhan
Yesus mengatakan "dikuduskanlah nama-Mu..." Matius 6:9,
ketika berdoa Bapa Kami. Kata "dikuduskanlah" berarti
"diberkatilah" dan mengandung maksud pemujaan dan penghormatan.
Kita harus menghormati nama Allah setiap waktu, karena nama Allah
mencerminkan diri-Nya sendiri.
Jika kita mengaku Tuhan sebagai Allah kita, kita
harus berhati-hati untuk tidak membawa malu atas-Nya dengan kata-kata
atau perbuatan yang tidak murni atau pengakuan yang tidak tulus.
Menyebut diri anda sebagai seorang Kristen namun bertindak sebagai
seorang kafir adalah bentuk dosa lain yang menentang perintah yang
ketiga.
SEBUAH PERINGATAN DARI ALLAH
Perintah ini diakhiri dengan suatu peringatan yang
serius dari Allah yang mengatakan "Tuhan akan memandang bersalah
kepada orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan." Allah
mengatakan bahwa jika kita melecehkan nama-Nya, mengutuk, bersumpah
palsu di pengadilan, atau menggunakan nama Allah dengan cara yang
tidak semestinya, Dia akan meminta pertanggungjawaban kita dan
menghukum kita. Rasul Paulus memberikan peringatan kepada Timotius
mengenai orang-orang Kristen. Peringatan ini mengatakan "Setiap
orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
2Timotius 2:19. (Kejahatan berarti dosa).
Marilah kita berhati-hati untuk menghormati nama
Allah dalam setiap cara dan selalu berbicara kebenaran, sehingga kita
dapat membawa hormat dan kemuliaan bagi nama Allah.
|