Sabda Katalog Yayasan Lembaga SABDA Pendidikan Elektronik Study Teologia Awam e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik
e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik
Home | Bahan | Seri

Sepuluh Hukum Allah Untuk Kehidupan Manusia - Praktika

Kategori: Sistematika | Biblika | Praktika | Historika


Kembali Ke Daftar Isi
Pelajaran 3 - Perintah Kedua

SEPULUH HUKUM ALLAH UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA

PELAJARAN 3 - PERINTAH KEDUA

Bacaan Alkitab: Keluaran 20:4-6

Ayat Hafalan:

"Jangan membuat bagimu patung..." Keluaran 20:4

Dalam pelajaran sebelumnya, kita telah mempelajari bahwa perintah yang pertama "Jangan ada padamu allah lain dihadapan-Ku" Keluaran 20:3, adalah suatu perintah yang jelas untuk menyembah Allah. "Jangan membuat bagimu patung..." Keluaran 20:4 menunjuk pada semua lambang dari dewa (ilah-ilah) yang mungkin dapat dibuat manusia dan disembah atau digunakan sebagai penyembahan terhadap satu Allah yang sejati. Inti dari perintah kedua untuk kehidupan manusia adalah berhubungan dengan membuat dan menyembah berhala.

BAHAYA PENYEMBAHAN BERHALA

Bangsa Israel dalam bahaya karena adanya penyembahan berhala. Ini adalah salah satu alasan mengapa Allah memberikan perintah ini kepada mereka. Bangsa Israel menjadi budak di tanah Mesir. Bangsa Mesir adalah bangsa yang menyembah banyak dewa. Mereka menyembah matahari, bulan dan bintang. Mereka juga menyembah binatang-binatang seperti ular, kerbau, buaya, dan bahkan kumbang- kumbang. Merupakan hal yang alamiah bagi manusia untuk menyembah karena Allah memang menciptakan manusia seperti itu. Tetapi, karena keterbatasan kita sebagai manusia, keinginan alamiah ini kadang-kadang berubah menjadi sesuatu yang buruk dan bukan sesuatu yang baik. Memang baik untuk menyembah jika kita menyembah Allah dalam roh dan kebenaran. Ibadah yang palsu tidak pernah baik. Hal ini selalu menjauhkan manusia dari Tuhan dan bukan mendekat kepada-Nya. Umat Israel dalam bahaya jatuh dalam ibadah yang palsu. Karena tetangga- tetangga mereka menyembah berhala, hal itu menjadi semakin mudah bagi bangsa Yahudi untuk menjadi penyembah berhala. Allah memberikan perintah kedua untuk kehidupan manusia ini sehingga manusia tidak lagi ragu-ragu bahwa Allah mengharapkan supaya mereka hanya menyembah Dia. Dia bahkan tidak ingin mereka menyembah-Nya dengan sebuah berhala yang mewakili-Nya.

Kita juga jatuh dalam bahaya penyembahan berhala pada masa sekarang ini. Karena itu, kita membutuhkan perintah ini sama seperti umat Israel membutuhkannya saat itu.

ALLAH MELARANG MANUSIA UNTUK MEMBUAT BERHALA

Kita mungkin memulai dengan bertanya "Mengapa Allah melarang manusia untuk membuat patung atau sesuatu yang mewakili Allah?" Ada dua alasan mengapa Allah mencela penyembahan berhala. Pertama adalah bahwa patung-patung itu merampas pengetahuan tentang Allah dari manusia. Segala bentuk apapun yang mewakili Allah buatan manusia adalah salah. Hal-hal tersebut merendahkan dan menghina Allah. Hal-hal tersebut juga menipu dan membuat manusia menjadi jahat. Rasul Paulus mengatakan kepada orang-orang di Athena, yang merupakan penyembah-penyembah berhala yang besar "Allah ... tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.... “Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia." Kisah Para Rasul 17:24-25, 29.

"Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." Yohanes 4:24. Kita juga harus ingat bahwa sang pencipta selalu lebih besar dan berkuasa dari apa yang diciptakan-Nya. Ketika orang-orang menyembah berhala, kita bisa melihat bahwa mereka pasti jatuh dalam dosa dan jalan-jalan yang jahat. Mereka menjadi jauh dari usaha mereka untuk melakukan yang terbaik dan mengambil jalan keluar yang mudah. Lebih mudah untuk menyembah berhala yang terbuat dari perak atau emas daripada hidup kudus bagi Allah.

Alasan yang lain mengapa Allah melarang penyembahan berhala adalah bahwa Allah hanya mempunyai satu bentuk yaitu diri-Nya sendiri dan bentuk itu kudus. Bentuk ini ada dalam pribadi Yesus Kristus. "Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan." Kolose 1:15. Kristus sendiri secara utuh dapat menyatakan Allah yang mulia. Tak ada orang lain di seluruh alam semesta yang berhak untuk mengatakan "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa." Yohanes 14:9. Satu-satunya pernyataan kasih Allah yang sempurna adalah dalam sosok Yesus Kristus. Hanya di hadapan-Nya kita dapat betul-betul menyembah Allah Bapa. Kristus tidak pernah menolak penyembahan. Sebagai contoh, Dia telah menyembuhkan orang buta dan yang menderita kusta. Hal ini telah membuat kagum murid-murid dan para wanita yang semuanya menyembah di kaki-Nya. Tak seorangpun yang mencela mereka.

DUA MACAM PENYEMBAHAN BERHALA

Keserakahan (menginginkan sesuatu yang bukan menjadi miliknya) adalah bentuk dari penyembahan berhala, Kolose 3:5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala... Penyembahan berhala berasal dari hati manusia yang jahat. Berhala-berhala yang nampak merupakan ciptaan dari nafsu batiniah manusia. Kita mungkin mengatakan bahwa ada dua macam berhala yaitu berhala yang nampak (di luar manusia) dan tidak nampak (di dalam hati manusia). Berhala- berhala yang nampak mungkin terbuat dari kayu, batu, perak, emas atau benda-benda yang lain. Allah menghendaki supaya kita tidak membuat dan menyembah ilah-ilah seperti itu. Bentuk berhala yang lain adalah berhala-berhala dalam hati yang bersumber dari nafsu manusia. Mungkin itu berupa nafsu untuk mendapatkan kekuasaan atau uang, nafsu kedagingan, keinginan mata atau kesombongan hidup. Kita bahkan harus berhati-hati akan penyembahan terhadap roh-roh jahat dan kuasa kegelapan, termasuk segala jenis sihir. Allah juga menghendaki agar kita tidak menyembah dan melayani dewa-dewa yang memisahkan kita dari pada-Nya. Ada sesuatu dalam manusia yang merupakan penyembah berhala. Bagian dari diri manusia ini harus mati. Yang pasti, orang Kristen seharusnya tidak mempraktikkan penyembahan berhala yang nampak, sebagai masalah, tetapi jika diri kita (keinginan kita yang melebihi atau menentang kehendak Allah) mengatur hidup kita, kita akan menemui kesulitan untuk menyembah Tuhan dan Juruselamat kita dengan sungguh- sungguh dan bebas.

ALLAH ADALAH ALLAH YANG CEMBURU

Hukum yang kedua membawa suatu peringatan yang menentang penyembahan berhala. Hukum itu memberitahu kita bahwa Allah adalah Allah yang cemburu. Hal ini berarti bahwa Allah tidak menghendaki kita membagi kasih kita untuk-Nya dengan ilah-ilah yang lain. Allah menghendaki kita untuk menyembah dan melayani Dia saja. Allah melarang kita untuk membuat berhala apapun juga atau menyembahnya karena penyembahan berhala akan membelokkan hati kita ke ilah-ilah yang lain. Allah tidak menghendaki adanya saingan bagi-Nya. Yehowa adalah Allah yang menghukum mereka yang berbalik menjauhi-Nya. Setiap orang yang menyembah berhala akan menderita. Lebih dari itu, anak cucu mereka akan menderita juga. Hukuman akan jatuh kepada para penyembah berhala. Hukum ini memerlukan perhatian pada kemurnian ibadah. Hukum ini mengingatkan kita bahwa persekutuan dengan Allah bersifat langsung. Kita tidak perlu melalui seorang pendeta untuk bisa mencapai telinga dan hati Allah. Setiap orang dapat datang kepada Allah melalui Yesus Kristus. Sekali lagi, Allah memerintahkan kita untuk mengasihi dan menyembah-Nya dan untuk memegang perintah- perintah-Nya. Ini adalah jalan untuk menemukan kebahagiaan yang sejati. Allah telah berjanji untuk memberkati kita dan anak cucu kita jika kita mengasihi dan melayani-Nya dan memegang perintah-perintah- Nya.


Ke Atas


sabdaspace.org Tentang Kami | Kontak Kami | Bukutamu | Link |

Laporan Masalah/Saran | Disclaimer | Hak Cipta © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati