Pelajaran 2 - Perintah Pertama
SEPULUH HUKUM ALLAH UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA
PELAJARAN 2 - PERINTAH PERTAMA
Bacaan Alkitab: Keluaran 20:1-3
Ayat Hafalan: "Jangan ada padamu allah lain
dihadapan-Ku." Keluaran 20:3
Alkitab mengatakan Lalu Allah mengucapkan segala
firman ini: "Akulah Tuhan Allahmu yang membawa Engkau keluar dari
tanah Mesir, dari tempat perbudakan" Keluaran 20:1-2.
Setelah firman yang singkat ini, Allah memberikan perintah yang
pertama dari Sepuluh Perintah Allah, yang akan kita sebut sebagai
SEPULUH HUKUM UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA.
Peraturan pertama untuk kehidupan mengatakan,
"Jangan ada padamu allah lain dihadapan-Ku." Keluaran
20:3.Perintah ini merupakan sesuatu yang baru di antara agama-
agama di dunia. Perintah ini berbeda dibandingkan dengan perintah-
perintah yang pernah diberikan sebelumnya karena masa itu manusia
beribadah kepada banyak dewa, dan menyembah kepada patung-patung
dengan berbagai bentuk. Umat manusia tidak menyembah kepada hanya satu
Allah, mereka menyembah kepada banyak dewa-dewa yang palsu. Mereka
berpikir bahwa satu dewa akan menolong mereka dalam cinta, satu dewa
akan menolong ketika mereka sedang sakit, dan satu dewa yang lain akan
menolong mereka dalam perang. Mereka bahkan mempunyai dewa yang mereka
pikir dapat menolong mereka dalam kematian. Untuk beribadah kepada
satu Allah saja jelas merupakan hal yang baru bagi bangsa ini. Bahkan
orang-orang Yahudi sendiripun kadang-kadang beribadah kepada ilah-ilah
palsu sebelum Sepuluh Perintah tersebut diberikan.
Ketika Allah memanggil dan memilih bangsa Yahudi
ini menjadi milik-Nya, hukum pertama yang harus mereka lakukan untuk
kebahagiaan mereka adalah: "Janganlah ada padamu allah lain
dihadapan-Ku."
ALLAH HIDUP
Perintah yang pertama mengajarkan bahwa ada satu
Allah. Cocok sekali jika perintah yang pertama dimulai dengan Allah.
Dialah tempat yang terbaik untuk memulai. Pada awalnya Allah
mengatakan "Akulah". Allah betul-betul ada dan Dia hidup. Alkitab
tidak perlu membuktikan bahwa Allah itu ada, Alkitab hanya perlu
menyatakan bahwa Allah itu ada. Segala sesuatu yang baik berakar dalam
Allah. Benar bahwa Allah adalah sumber dari segala kebahagiaan. Kita
bisa menemukan kebahagiaan dan kedamaian yang sejati hanya di dalam
Dia.
ALLAH BERSIFAT PRIBADI
Perintah ini juga mengajarkan bahwa Allah adalah
suatu pribadi. Allah tidak hanya ada, tetapi Dia juga Allah sebagai
suatu pribadi. Ini berarti bahwa Dia mengetahui dan memperhatikan kita
semua. Dia mengetahui nama kita, masalah kita, pencobaan-pencobaan
yang kita alami, dosa-dosa kita, kekuatan kita dan kelemahan-kelemahan
kita. Hukum-hukum Allah bersifat pribadi, dan seperti juga Allah,
hukum-hukum itu bersifat kekal. Allah mengatakan, ENGKAU. Kata yang
bersifat pribadi ini menunjuk kepada kita masing-masing. Allah melihat
kita dan mengetahui kita semua satu per satu. Setiap perintah tersebut
bersifat pribadi. Perintah itu adalah firman dari Allah yang bersifat
pribadi dan hidup. Setiap perintah itu adalah untuk anda dan saya
secara pribadi. Allah adalah Allah yang hidup dan bersifat
pribadi.
ALLAH ADA UNTUK MEMBEBASKAN KITA
"Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar
dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan" Keluaran 20:2.
Perintah ini juga mengajarkan bahwa Allah secara
pribadi ada untuk membebaskan kita keluar dari kesulitan-kesulitan
kita. Bangsa Yahudi menjadi budak di tanah Mesir, dan Allah memandang
mereka dan mengasihi mereka. Dia membebaskan mereka dan memberikan
mereka seorang pemimpin yaitu Musa. Dia membelah Laut Merah agar umat
Israel dapat menyeberang. Dia membuat air keluar dari batu ketika
mereka perlu air untuk melepas dahaga. Dia mengirimkan burung puyuh di
padang gurun sehingga orang-orang mendapatkan makanan. Dia mengirimkan
makanan dari surga sehingga mereka tidak kelaparan. Dia memberikan
tiang awan yang menuntun, menerangi dan menaungi mereka. Allah
memberikan sepuluh peraturan untuk kebahagiaan mereka. Perintah
pertama ini adalah rencana Allah untuk mencegah supaya manusia tidak
sengsara tetapi mendapatkan kebahagiaan. Allah ingin supaya kita
bergantung kepada-Nya dan bukan kepada seseorang atau sesuatu. Allah
adalah sumber dari semua kebaikan dan kita dapat bergantung kepada-
Nya.
Hukum ini mengatakan bahwa setiap manusia dapat
mempunyai satu-satunya Allah sebagai milik pribadinya sendiri. Allah
tidak berubah, tetapi pemikiran kita tentang Allah itulah yang
berubah. Allah tetap sama selama-lamanya. Alkitab mengatakan,
"Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai
selama-lamanya" Ibrani 13:8. Ada suatu kabar yang baik
yaitu bahwa Allah tersedia untuk setiap orang. Ketika kita memiliki
Allah, kita memiliki segala sesuatu. Mengatakan bahwa Allah
memperhatikan berarti mengatakan bahwa Allah mengasihi. Allah yang
secara pribadi mengasihi kita pasti akan membebaskan kita dari dosa
dan maut sama seperti Dia membebaskan umat Israel. Fakta yang
menunjukkan bahwa Dia adalah Allah kita cukup untuk menguatkan
semangat dari orang Kristen yang terlemah atau terkuat sekalipun.
ALLAH HARUS MENJADI YANG PERTAMA
Sekarang kita sampai kepada inti dari perintah ini.
Alkitab mengatakan, HANYA ADA SATU ALLAH. Hanya ada satu yang
bersifat ilahi. Alam semesta ini tidak cukup luas untuk keberadaan
lebih dari satu Allah. Hanya Allah yang layak menerima ibadah kita.
"namun bagi kita hanya ada satu Allah saja yaitu Bapa, yang
daripada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan
satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu
telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup." I Korintus
8:6. Pembacaan Alkitab menjelaskan kepada kita bahwa janganlah
kita menempatkan ilah-ilah lain dihadapan atau di samping Allah. Allah
menginginkan kasih kita yang sepenuh hati. Tidak bisa ada kesetiaan
yang terbagi antara kepada Dia dan kepada yang lain. Alkitab
mengatakan, "Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita,
Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari
ini haruslah engkau perhatikan," Ulangan 6:4-6.
Perintah ini mengajarkan bahwa umat Israel harus
menyembah Allah saja dan mereka harus berbalik dari semua ilah-ilah
yang lain. Ada banyak bentuk penyembahan kepada roh-roh di Indonesia.
Lebih dari itu, banyak tradisi di Indonesia yang bertentangan dengan
penyembahan yang sejati kepada Allah. Perintah ini adalah untuk semua
orang: "Janganlah ada padamu Allah lain dihadapan-Ku."
Keluaran 20:3. Allah harus menjadi yang pertama dalam hidup
anda.
Perintah ini jelas mengatakan,"Jika kamu
berbalik dari ilah-ilah yang palsu, maka kamu akan memiliki Aku."
Kita akan menemukan Allah ketika kita bersedia untuk meninggalkan
segala sesuatu yang lain demi untuk menemukan Dia. Orang-orang Yahudi
pada masa itu dapat memiliki Allah hanya jika mereka mau meninggalkan
ilah-ilah yang palsu dari bangsa-bangsa lain. Tuhan Yesus
mengatakan, "Jika seseorang mendengar suara-Ku dan membukakan
pintu, Aku akan masuk mendapatkan Dia dan makan bersama-sama dia dan
dia bersama-sama Aku." Wahyu 3:20. Hal ini berarti bahwa
jika kita mau meninggalkan ilah-ilah yang lain maka kita akan mengenal
Allah yang sejati. Perintah ini bagi kita bukan hanya hukum yang
melarang ("janganlah ada padamu") melainkan suatu kabar baik yang
cemerlang.
Sekali waktu Martin Luther pernah mengatakan,
"Apapun yang menjadi tempat bergantung dan bersandar hatimu, itulah
ilahmu."Bangsa Israel tergoda untuk menempatkan dewa-dewa palsu di
tempat yang menjadi milik satu-satunya Allah yang sejati Mereka
mencoba untuk menyembah Allah dan ilah-ilah yang lain pada saat yang
sama. Orang-orang Kristen harus janganlah meninggalkan iman mereka
kepada Allah. Tetapi, banyak orang Kristen yang memiliki hal-hal dalam
hidup yang mendapat bagian dari kesetiaan mereka di samping kesetiaan
kepada Allah sendiri. Bagi beberapa orang hal-hal tersebut adalah
kekayaan atau bahkan pendidikan. "Maka berkatalah Yesus kepadanya:
'Enyahlah iblis! Sebab ada tertulis: engkau harus menyembah Tuhan
Allahmu dan hanya kepada Dia saja engkau berbakti." Matius
4:10.
Pertanyaannya adalah bukan apakah kita percaya
melainkan siapa atau apa yang kita percayai. Perintah ini menjelaskan
bahwa manusia akan memberikan kesetiaan mereka kepada Allah yang
sejati ataukah kepada dewa-dewa yang palsu. Siapa atau apakah yang
kamu sembah? Siapapun atau apapun yang menerima ketaatan dan kasihmu
yang terbesar adalah ilah bagimu. Ingatlah bahwa anda berada dibawah
kuasa yang anda pilih untuk anda taati. Apakah kamu tidak tahu,
bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba
untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati,
baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam
ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? Roma 6:16.
Allah menginginkan tempat pertama dalam kehidupan dan hati kita. Tuhan
kita Yesus Kristus mengatakan, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu
akan menuruti segala perintah-Ku." Yohanes 14:15. Alkitab
mengatakan, "Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah
kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah;
allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai
Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi
aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!" Yosua
24:15.
|