Pelajaran 12 - Hukum Yang Terutama
SEPULUH HUKUM ALLAH UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA
PELAJARAN 12 - HUKUM YANG TERUTAMA
Bacaan Alkitab: Matius 22:34-40.
Ayat Hafalan:
"Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu,
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu."
Matius 22:37.
Kita sekarang sudah menyelesaikan pelajaran kita
tentang Sepuluh Perintah Allah, atau yang sudah kita sebut sebagai
Sepuluh Hukum untuk Kehidupan Manusia. Peraturan-peraturan untuk
kebahagiaan manusia ini diberikan 1,300 tahun sebelum kelahiran Tuhan
kita Yesus Kristus. Sekarang marilah alihkan perhatian kita pada
Perjanjian Baru dan melihat apa yang Tuhan kita katakan tentang
perintah yang terbesar.
HUKUM YANG TERBESAR
Seorang ahli hukum Taurat, orang Farisi baru saja
bertanya kepada Yesus sebuah pertanyaan. Pertanyaannya tidak diberikan
dengan ketulusan hati. Dia bertanya hanya untuk mengukur pengetahuan
Tuhan Yesus dan bukan untuk mencari tahu bagi dirinya sendiri. Orang-
orang Yahudi adalah masyarakat yang mempunyai banyak peraturan. Ada
ratusan peraturan dalam kehidupan mereka. Di samping Sepuluh Perintah
Allah, ada lebih dari 600 peraturan lain yang harus ditaati oleh
rakyat. Allah memberikan Sepuluh Perintah, tetapi manusia membuat
sebagian besar perintah-perintah yang lain. Ahli Taurat ini menanyakan
suatu pertanyaan yang pasti membingungkan setiap orang yang
memperhatikan perintah-perintah tersebut dengan sungguh-sungguh. Dia
menanyakan perintah mana yang paling penting, yang paling mendasar.
Untuk pertanyaan yang ditanyakan dengan tidak tulus ini, Tuhan Yesus
memberikan jawaban yang tulus. Apakah jawaban-Nya? Kasihlah jawaban-
Nya, kasih untuk Allah dan kasih untuk manusia. Kedua perintah ini
adalah seperti hubungan mata rantai yang pertama dan yang terakhir.
Segala sesuatu diantaranya adalah bergantung pada dua mata rantai ini.
Agama yang sejati dimulai dan diakhiri pada kasih kepada Tuhan dan
kepada sesama. Kasihilah Tuhan dan sesamamu. Inilah yang dikatakan
Tuhan Yesus.
Perintah untuk mengasihi Tuhan Allah dan manusia ini
sebenarnya bukanlah dua peraturan melainkan satu. Kasih bagi Tuhan Allah dan
kasih bagi sesama manusia adalah dua bagian dari satu keutuhan. Secara "alamiah" kedua perintah tersebut saling berkaitan. Jika kita adalah
seorang yang bijaksana, kita akan memberikan penekanan pada kedua perintah
tersebut.
Kita harus mengasihi Tuhan Allah
Iman dalam Tuhan Allah adalah penting jika kita
berharap untuk menghargai sesama kita. Tidak akan ada kasih terhadap
Tuhan tanpa kasih terhadap sesama. Menurut Rasul Yohanes
"barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak
mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya" 1Yohanes
4:20.
Tuhan Yesus memberikan satu ujian yang jelas dalam
pemuridan. Dia menunjukkan bahwa pemuridan bukan sekedar mengucapkan
syahadat (apa yang kita ucapkan itulah yang kita percayai). Hal ini
bukan masalah denominasi atau kehadiran dalam kebaktian di gereja. Hal
ini jauh melebihi hal-hal tersebut. Tuhan Yesus menyatakan "Dengan
demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu
jikalau kamu saling mengasihi" Yohanes 13:35. Tanda yang
nyata dari orang-orang Kristen yang mula-mula adalah mereka saling
mengasihi. Hal itu masih menjadi tanda bagi orang-orang Kristen.
Karena itu, ada satu perintah yang penting dalam
kehidupan manusia. Yaitu mengasihi Tuhan dengan hati yang tidak
terbagi-bagi, dan mengasihi sesama kita seperti mengasihi diri kita
sendiri.
APA YANG KITA MAKSUDKAN DENGAN KASIH?
Apa maksud mengasihi Tuhan Allah? Mengasihi Tuhan
Allah berarti mentaati Dia. "Barangsiapa memegang perintahKu dan
melakukan-Nya, dialah yang mengasihi Aku." Yohanes 14:21.
Mengasihi Tuhan Allah adalah masuk dalam hubungan sahabat dengan Dia.
"Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang
Kuperintahkan kepadamu" Yohanes 15:14. Persahabatan
memiliki dua sisi. Jika memang Allah adalah sahabat kita, berarti apa
yang menarik bagi Dia adalah juga yang menarik bagi kita. Segala
sesuatu yang saya lakukan harus memperhatikan dia. Dia tertarik pada
semua bagian hidup kita. Ini nyata karena Dia adalah sahabat kita.
Jika kita hendak memiliki persahabatan yang sejati, maka Allah dan
kita akan memiliki selera yang sama. Dia tertarik pada gereja kita.
Karena itu, kita harus tertarik juga pada banyak orang yang di luar
gereja (karena milik Allah). Saya mungkin memulai sebagai seorang
murid dengan rasa tertarik yang sedikit. Tetapi, jika saya akan
menjadi sahabat Allah sepenuhnya, saya seharusnya mempedulikan semua
orang di dunia seperti Allah mempedulikan mereka. Tujuan Allah harus
menjadi tujuan saya. Mengasihi Allah, adalah berarti mentaati Dia dan
setia pada-Nya. Saya akan menjadikan rencana dan maksud-Nya bagi dunia
sebagai rencana dan maksud saya juga.
Apakah artinya mengasihi sesama? Mengasihi sesama
manusia, dalam pandangan Kristen, bukan berarti kita menikmati rasa
persahabatan pada seseorang sama seperti kepada yang lain. Kita harus
adil, tidak pilih kasih, dengan mengesampingkan kesukaan dan
ketidaksukaan kita. Mengasihi menurut pandangan Kristen adalah
memiliki maksud yang baik terhadap sesama manusia. Kasih itu bersifat
aktif. Rasul Paulus menggambarkan kasih dengan cara seperti ini,
"Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak
memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan
dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak
menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu,
percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung
segala sesuatu" 1Korintus 13:4-7.
MENGAPA KASIH ADALAH HAL YANG UTAMA?
Jika anda tidak melakukan sesuatu dengan kasih, tak
satupun yang anda lakukan menjadi sesuatu hal yang penting. Kasih
memberikan nilai bahkan terhadap hal terkecil yang kita lakukan.
Bahkan memberikan secangkir air dingin dapat menjadi sesuatu yang tak
ternilai. Berjabatan tangan atau senyuman sering kali menjadi lebih
berharga daripada emas. Tuhan Yesus menceritakan tentang seorang janda
yang memberikan persembahan sangat sedikit yang nampaknya tidak
berarti bagi orang lain. Tetapi, karena dia memberikan persembahannya
yang sedikit itu dari hatinya yang mengasihi Allah, Tuhan Yesus sangat
bersukacita. Tuhan Yesus mengatakan bahwa janda itu telah memberikan
lebih banyak jika dibandingkan dengan orang-orang lain yang hadir. Hal
yang terkecil menjadi tak ternilai jika dilakukan dengan kasih dan
ikhlas.
Kasih penting karena kasih menggenapi hukum. Rasul
Paulus mengatakan bahwa kasih tidak melakukan hal yang buruk kepada
sesama. Jika kita mengasihi sesama, kita tidak akan memberikan
kesaksian yang dusta tentang mereka. Jika kita mengasihi mereka, kita
tidak akan mengambil keuntungan dari mereka. Kita tidak akan mencuri
dari mereka, baik itu menurut hukum atau tidak. Jika kita mengasihi,
kita tidak akan membunuh. Kasih membangun tembok pertahanan di
sekeliling setiap manusia. Jika kita mengasihi sesama kita, kita tidak
akan dengan sengaja merugikan mereka dengan cara apapun juga.
Kasih menggenapi hukum dengan cara tidak melakukan
hal yang merugikan, tetapi juga menggenapi hukum dengan melakukan
segala kemungkinan yang baik. Kasih akan melakukan hal-hal yang besar
jika mungkin. Jika tidak mungkin, maka kasih akan melakukan hal-hal
yang kecil. Kasih akan menghiasi sebuah istana jika ada kesempatan.
Jika tidak, kasih tetap akan mengubah rumah yang kecil menjadi
indah.
Kasih penting karena merupakan kekuatan yang paling
besar di bumi. Kasih membawa manusia dalam misi yang paling berani dan
penuh perjuangan. Kasih membuat seseorang tetap di tempat tugasnya
sementara orang lain tidak mau. Kasih bahkan memiliki kuasa mengubah
keacuhan menjadi persahabatan. Kasih memiliki kuasa untuk mengatasi
kebencian. Inilah kuasa yang paling luar biasa di seluruh dunia.
BAGAIMANA KITA AKAN MEMEGANG PERINTAH INI?
Bagaimana kita seharusnya memegang perintah Allah
yang pertama dan yang terbesar? Ada empat hal yang dapat kita
lakukan:
-
Percaya akan kasih Yesus percaya
bahwa kuasa kasih akan mengubahkan manusia. Yesus mengetahui bahwa
kemenangan akhir adalah dalam kasih dan bukan dalam
kebencian.
Sadarilah adanya kasih. Ketika
seseorang yakin akan kasih dari seorang temannya, kenyataan itu
membuat kasihnya sendiri secara spontan muncul. "Kita mengasihi
karena Allah lebih dahulu mengasihi kita" 1Yohanes 4:19.
Paulus berkata bahwa Yesus Anak Allah, "...yang telah mengasihi aku
dan menyerahkan diri-Nya untuk aku" Galatia 2:20.
Ungkapkan kasih Kadang-kadang sulit
untuk mengungkapkan kasih. Kita memiliki kasih dalam hati, tetapi
karena suatu alasan, sulit untuk memberitakannya kepada orang lain.
Mungkin kasih kita kecil pada awalnya, tetapi ketika kita
mengungkapkannya, kasih itu menjadi semakin bertumbuh. Kita secara
alamiah mengasihi mereka yang telah menolong kita, yang menghiburkan
kita dalam kesengsaraan kita dan menolong memenuhi kebutuhan kita. Ada
sesuatu mengenai kehidupan yang penuh pengorbanan bagi orang lain yang
membuat orang tersebut sangat kita sayangi. Hal ini adalah seperti ibu
yang biasanya mengasihi anaknya sehingga dia membuat pengorbanan yang
besar dan yang terbaik. Hal itu juga satu alasan mengapa lebih
diberkati memberi daripada menerima. Ungkapkan kasih yang anda miliki
dan kasih itu akan bertumbuh.
Terimalah kasih. Ketika anda menerima
Kristus sebagai Juruselamat anda, secara otomatis anda menerima kasih
Allah Bapa. Jika anda menerima Kristus sebagai Juruselamat anda, anda
akan menemukan kasih dan ingin membagikan kasih itu kepada mereka yang
tidak mengenal Dia.
Jika anda melakukan apa yang tertulis dalam Hukum
yang Terutama, maka akan mudah untuk memegang Sepuluh Perintah Allah
yang diberikan kepada kita semua ratusan tahun yang lalu.
Halaman ini bukan bagian dari ujian anda. Kalau
anda percaya kepada Yesus untuk keselamatan anda PERTAMA KALI
selama mengikuti kursus ini, mohon isi keterangan dibawah ini dan
kirim kepada kami halaman ini.
Potong
disini--------------------------------------------------------------------------------------------
Saya sudah bertobat dari dosa-dosa saya dan sudah
percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat saya. Saya sudah
mengundang Dia masuk dalam hati saya. Saya percaya bahwa Dialah satu-
satunya yang mempunyai kuasa untuk menyelamatkan saya dan memberikan
kepada saya hidup yang kekal.
(Tanda
tangan)___________________________________________________________
(Nama dengan huruf besar)
_________________________________________________
(Alamat)
_______________________________________________________________
______________________________________________________________________
|