Pelajaran 1 - Sepuluh Perintah Yang Diberikan
SEPULUH HUKUM ALLAH UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA
PELAJARAN 1 - SEPULUH PERINTAH YANG DIBERIKAN
Bacaan Alkitab:
Dan Tuhan memberikan kepada Musa, setelah Ia
selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, kedua loh hukum Allah,
loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah. Keluaran 31:18.
Setelah itu berpalinglah Musa, lalu turun dari gunung dengan
kedua loh hukum Allah dalam tangannya, loh-loh yang bertulis pada
kedua sisinya; bertulis sebelah menyebelah. Kedua loh itu ialah
pekerjaan Allah dan tulisan itu ialah tulisan Allah, ditukik pada loh-
loh itu. Keluaran 32:15-16. Juga Bacalah
Keluaran 19:1-25 dan 20:1-26;
Ayat Hafalan:
"Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh
mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu
akan menjadi harta kesayanganKu sendiri dari antara segala bangsa,
sebab Akulah yang empunya seluruh bumi." Keluaran 19:5
Sudah 3,300 tahun sejak Allah memberikan Sepuluh
Perintah kepada umat Israel. Menarik untuk diingat bahwa peristiwa itu
terjadi di atas Gunung Sinai, yang terletak di negara Saudi Arabia
saat ini.
Umat Israel menjadi budak di tanah Mesir selama
lebih dari empat ratus tahun. Allah melepaskan umat pilihan-Nya keluar
dari perbudakan Mesir dan menuntun mereka keluar dari Mesir menuju
tanah yang sudah dijanjikan pada mereka. Tanah ini disebut Tanah
Perjanjian. Selama 40 tahun, bangsa Yahudi mengembara di padang
belantara menunggu Allah mengijinkan mereka memasuki Tanah Perjanjian.
Tanah Perjanjian adalah tanah di mana Anak Manusia akan dilahirkan
1,300 tahun kemudian. Allah mempunyai banyak pelajaran yang akan
diberikan pada umat Israel sebelum Dia mengijinkan mereka memiliki
tanah tersebut. Karunia berupa Sepuluh Perintah itu adalah merupakan
bagian yang luar biasa dari rencana Allah bagi umat yang dikasihi-Nya.
Perintah-perintah ini akan merupakan aturan-aturan untuk mendapatkan
kebahagiaan bagi bangsa tersebut dan bagi setiap orang dalam bangsa
tersebut. Aturan-aturan ini adalah Sepuluh Peraturan Untuk Kehidupan
Manusia. Allah menginginkan yang terbaik untuk umat pilihan-Nya. Allah
tahu bahwa mereka tidak bisa hidup bahagia jika mereka tidak mempunyai
aturan-aturan yang menuntun mereka. Tidak akan ada kebahagiaan tanpa
adanya hukum-hukum. Keadaan tanpa hukum ini disebut Allah sebagai
dosa. Tujuan Allah adalah bukan untuk membebani mereka dengan hukum-
hukum dan aturan yang berat. Allah menghendaki umat-Nya bahagia dan
makmur. Tahukah anda bahwa sebagian besar orang Kristen bahkan tidak
bisa menghafal Sepuluh Perintah tersebut? Mereka bahkan sering tidak
menggunakannya. Kita perlu ingat bahwa para nabi dan rasul tidak lupa
atau ceroboh terhadap hukum Allah. Yesaya mengatakan bahwa kedatangan
Yesus Kristus akan "...memberi pengajaran-Nya yang besar dan
mulia." Yesaya 42:21b. Rasul Paulus dalam Roma 7:12
mengatakan bahwa "...hukum Taurat adalah kudus..."
Hukum Allah adalah kekal. Kita akan selalu
memerlukan Sepuluh Perintah Allah.
DIBERIKAN DI GUNUNG SINAI, KELUARAN 19:1-9
Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari
tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga.
Keluaran 19:1. Dalam ayat ini, kita membaca bahwa tiga
bulan setelah umat Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di
padang belantara di kaki gunung Sinai yang saat itu berupa padang
pasir. Musa, yang dipimpin oleh Allah sampai ke tempat itu, sendirian
mendaki gunung. Disanalah Allah berbicara kepadanya. Allah
mengingatkan Musa bagaimana Dia membebaskan umat Israel dari
perbudakan di Mesir. Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh
mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu
akan menjadi harta kesayanganKu sendiri dari antara segala bangsa,
sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Keluaran 19:5.
Dalam ayat ini, dari pasal ini, Allah membuat suatu
ketetapan yang juga dikenal dengan sebuah janji. Allah berjanji bahwa
Dia akan membuat Yahudi menjadi umat-Nya yang khusus dan akan
memberkati mereka dengan berbagai cara yang luar biasa. Allah sudah
membuat rencana untuk mengutus Anak-Nya sendiri ke dalam dunia.
Melalui bangsa Yahudilah Yesus Kristus datang ke dunia lebih dari
1,300 tahun kemudian. Semua janji Tuhan mengandung syarat. Allah
selalu mengatakan, "Aku akan melakukan ini jika kamu melakukan
itu." Allah menghendaki orang-orang Yahudi mentaati Dia dan
memegang perintah-perintah-Nya. Allah menghendaki Israel menjadi
bangsa yang kudus dan Dia juga menghendaki Indonesia menjadi suatu
bangsa yang kudus.
Alkitab mengatakan bahwa Musa kemudian turun gunung
dan mengatakan kepada orang-orang segala sesuatu yang sudah dikatakan
Allah. Orang-orang setuju terhadap rencana Allah, dan mereka
mengatakan, "Segala yang difirmankan Tuhan akan kami lakukan."
ayat 8.
DIBERIKAN OLEH ALLAH YANG KUDUS, KELUARAN 19:10-
13
Ada banyak alasan mengapa Allah memberikan Sepuluh
Perintah kepada umat Israel dan kepada kita. Marilah kita lihat daftar
beberapa alasan tersebut:
-
Supaya mereka tahu sifat Allah yang
sebenarnya.
-
Supaya mereka memiliki beberapa pedoman
hidup.
-
Supaya mereka bisa membuat pola kehidupan
mereka menurut teladan Allah
-
Supaya mereka bisa menyadari bahwa Allah dan
hukum-hukum-Nya adalah kekal.
-
Supaya mereka bisa mengetahui bahwa Allah
mengasihi mereka.
Sepuluh Perintah Allah banyak menjelaskan kepada
kita tentang sifat Allah dan mengajarkan kepada kita bahwa Allah
adalah kudus, murni dan baik dan juga bahwa Allah adalah kasih.
Sepuluh Perintah Allah banyak mengajarkan kepada kita tentang Allah.
Allah menuliskannya karena Dia mengasihi kita. Perintah-perintah
tersebut menghendaki agar kita baik sama seperti Dia baik; murni
sebagaimana Dia murni dan kudus sebagaimana Dia kudus. Sepuluh
Perintah tersebut mengajarkan bahwa Allah adalah roh dan kita harus
menyembah Allah dalam roh dan kebenaran.
Perhatikan bahwa aturan-aturan tersebut adalah
untuk orang-orang yang mau menguduskan diri mereka yang berarti mau
memurnikan diri mereka. Selama tiga hari mereka siap mendengarkan
Allah berbicara pada mereka. Orang-orang tidak akan menjejakkan kaki
di gunung itu atau bahkan menyentuh batas gunung itu. Allah
memperingatkan mereka bahwa jika mereka tidak taat dan mencoba untuk
mendaki gunung untuk melihat Dia, mereka akan mati.
Pada suatu pagi terjadi guntur, kilat dan awan yang
gelap diatas gunung tersebut. Ada suara trumpet yang keras, dan semua
orang ketakutan.
Musa memimpin orang-orang keluar kemah untuk
bertemu dengan Allah. Mereka berdiri di kaki gunung. Muncul api dan
asap di puncak gunung dan bumi bergetar dengan keras. Suara trumpet
terdengar makin keras. Kemudian Musa berbicara mewakili umat Israel.
Allah menjawab dengan suara yang keluar dari awan-awan sehingga semua
orang dapat mendengar-Nya.
Tuhan turun ke atas gunung Sinai. Dia memanggil
Musa untuk mendaki gunung. Musa naik untuk bertemu dengan Allah.
Orang-orang sangat ingin bertemu dengan Allah,
namun Dia mengutus Musa turun untuk memperingatkan orang-orang bahwa
mereka akan mati jika mereka berusaha untuk masuk dalam hadirat-Nya.
Bahkan para imampun tidak diperbolehkan naik. Allah hanya mengundang
Musa dan Harun untuk naik dan berbicara dengan-Nya.
DIBERIKAN UNTUK MANUSIA YANG BERDOSA, KELUARAN
20:1-26
Allah adalah kudus dan manusia berdosa. Manusia
yang sudah berdosa tidak bisa memandang Allah yang kudus dan hidup.
1,300 tahun kemudian Yesus akan mati di atas salib untuk dosa-dosa
kita. Hal ini memungkinkan bagi orang berdosa untuk datang ke hadirat
Tuhan yang kudus dan hidup.
Allah berbicara pada hari itu dan memberikan
Sepuluh Perintah yang akan kita pelajari dengan seksama dalam
pelajaran-pelajaran berikutnya di buku ini. Orang-orang yang berdosa
sangat takut ketika mereka mendengar bunyi guntur, melihat kilat yang
menyambar-nyambar, mendengar suara trumpet yang keras dan melihat
gunung itu mengeluarkan asap. Mereka meminta Musa untuk berbicara pada
mereka karena mereka takut mendengar suara Tuhan yang mengatakan
mereka semua akan mati. Musa mengatakan pada mereka bahwa mereka tidak
perlu takut kepada Allah jika mereka belajar untuk menghormati,
mentaati Allah dan menghindari dosa.
Allah bahkan bersembunyi dari Musa dalam kegelapan
yang sangat gelap. Allah yang kudus ingin manusia yang berdosa
mengetahui bahwa Dia sudah berbicara kepada Musa. Allah tidak ingin
manusia yang berdosa melupakan siapa yang memberi perintah-perintah
tersebut. Manusia tidak membuat hukum-hukum atau perintah-perintah
ini, hukum-hukum atau perintah-perintah ini dibuat oleh Allah sendiri.
Kesepuluh hukum ini adalah untuk bangsa Yahudi dan juga untuk semua
orang.
DIBERIKAN DALAM 2 BAGIAN, KELUARAN 31:18;
32:15-16
Pertama kali Allah mengucapkan sepuluh perintah
tersebut. Kemudian Dia menuliskan perintah-perintah itu di kedua sisi
dari dua loh batu. Allah mengatakan bahwa perintah tersebut adalah
"...ditulisi oleh jari Allah" Keluaran 31:18. Alkitab
juga berkata jangan "Kedua loh itu ialah pekerjaan Allah dan
tulisan itu ialah tulisan Allah, ditukik pada loh-loh itu."
Keluaran 32:16. Perintah-perintah tersebut disimpan selama
berabad-abad dalam Tabut Perjanjian. Tidak ada keterangan yang jelas
mengenai apa yang terjadi pada kedua loh batu itu setelah pendudukan
bangsa Yahudi oleh bangsa-bangsa kafir.
Sepuluh Perintah tersebut adalah dasar dari hukum-
hukum dalam kehidupan bangsa Yahudi. Empat hukum yang pertama
berhubungan dengan sikap manusia terhadap Tuhan. Enam hukum yang
terakhir membicarakan tentang sikap manusia terhadap sesamanya.
Menghormati Allah dan sesama adalah dasar dari Sepuluh Perintah
Allah.
DIBERIKAN UNTUK MEMBERIKAN KEUNTUNGAN BAGI
MANUSIA
Allah memberikan Kesepuluh Perintah untuk
kebahagiaan seluruh manusia. Sepuluh Perintah tersebut bukan bersifat
sementara. Mereka akan tetap untuk selama-lamanya karena Allah adalah
kekal. Perintah-perintah tersebut mencerminkan sifat Allah. Kesepuluh
perintah tersebut bersifat menyeluruh karena diperuntukkan bagi semua
manusia di mana-mana. Hukum-hukum itu adalah untuk setiap insan di
berbagai negara dan suku. Hukum-hukum itu juga ditetapkan untuk pria
dan wanita dari setiap generasi turun temurun. Hukum-hukum tersebut
adalah untuk anak cucu kita dan juga untuk kita.
Sepuluh Peraturan untuk kehidupan manusia tersebut
tidak dapat diubah, sama seperti maksud dan kehendak Allah yang
memberikan hukum tersebut tidak dapat diubah.
|