Sabda Katalog Yayasan Lembaga SABDA Pendidikan Elektronik Study Teologia Awam e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik
e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik
Home | Bahan | Seri

Sepuluh Hukum Allah Untuk Kehidupan Manusia - Praktika

Kategori: Sistematika | Biblika | Praktika | Historika


Kembali Ke Daftar Isi
Pelajaran 1 - Sepuluh Perintah Yang Diberikan

SEPULUH HUKUM ALLAH UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA

PELAJARAN 1 - SEPULUH PERINTAH YANG DIBERIKAN

Bacaan Alkitab:

Dan Tuhan memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, kedua loh hukum Allah, loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah. Keluaran 31:18. Setelah itu berpalinglah Musa, lalu turun dari gunung dengan kedua loh hukum Allah dalam tangannya, loh-loh yang bertulis pada kedua sisinya; bertulis sebelah menyebelah. Kedua loh itu ialah pekerjaan Allah dan tulisan itu ialah tulisan Allah, ditukik pada loh- loh itu. Keluaran 32:15-16. Juga Bacalah Keluaran 19:1-25 dan 20:1-26;

Ayat Hafalan:

"Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayanganKu sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi." Keluaran 19:5

Sudah 3,300 tahun sejak Allah memberikan Sepuluh Perintah kepada umat Israel. Menarik untuk diingat bahwa peristiwa itu terjadi di atas Gunung Sinai, yang terletak di negara Saudi Arabia saat ini.

Umat Israel menjadi budak di tanah Mesir selama lebih dari empat ratus tahun. Allah melepaskan umat pilihan-Nya keluar dari perbudakan Mesir dan menuntun mereka keluar dari Mesir menuju tanah yang sudah dijanjikan pada mereka. Tanah ini disebut Tanah Perjanjian. Selama 40 tahun, bangsa Yahudi mengembara di padang belantara menunggu Allah mengijinkan mereka memasuki Tanah Perjanjian. Tanah Perjanjian adalah tanah di mana Anak Manusia akan dilahirkan 1,300 tahun kemudian. Allah mempunyai banyak pelajaran yang akan diberikan pada umat Israel sebelum Dia mengijinkan mereka memiliki tanah tersebut. Karunia berupa Sepuluh Perintah itu adalah merupakan bagian yang luar biasa dari rencana Allah bagi umat yang dikasihi-Nya. Perintah-perintah ini akan merupakan aturan-aturan untuk mendapatkan kebahagiaan bagi bangsa tersebut dan bagi setiap orang dalam bangsa tersebut. Aturan-aturan ini adalah Sepuluh Peraturan Untuk Kehidupan Manusia. Allah menginginkan yang terbaik untuk umat pilihan-Nya. Allah tahu bahwa mereka tidak bisa hidup bahagia jika mereka tidak mempunyai aturan-aturan yang menuntun mereka. Tidak akan ada kebahagiaan tanpa adanya hukum-hukum. Keadaan tanpa hukum ini disebut Allah sebagai dosa. Tujuan Allah adalah bukan untuk membebani mereka dengan hukum- hukum dan aturan yang berat. Allah menghendaki umat-Nya bahagia dan makmur. Tahukah anda bahwa sebagian besar orang Kristen bahkan tidak bisa menghafal Sepuluh Perintah tersebut? Mereka bahkan sering tidak menggunakannya. Kita perlu ingat bahwa para nabi dan rasul tidak lupa atau ceroboh terhadap hukum Allah. Yesaya mengatakan bahwa kedatangan Yesus Kristus akan "...memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia." Yesaya 42:21b. Rasul Paulus dalam Roma 7:12 mengatakan bahwa "...hukum Taurat adalah kudus..."

Hukum Allah adalah kekal. Kita akan selalu memerlukan Sepuluh Perintah Allah.

DIBERIKAN DI GUNUNG SINAI, KELUARAN 19:1-9

Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga. Keluaran 19:1. Dalam ayat ini, kita membaca bahwa tiga bulan setelah umat Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang belantara di kaki gunung Sinai yang saat itu berupa padang pasir. Musa, yang dipimpin oleh Allah sampai ke tempat itu, sendirian mendaki gunung. Disanalah Allah berbicara kepadanya. Allah mengingatkan Musa bagaimana Dia membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir. Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayanganKu sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Keluaran 19:5. Dalam ayat ini, dari pasal ini, Allah membuat suatu ketetapan yang juga dikenal dengan sebuah janji. Allah berjanji bahwa Dia akan membuat Yahudi menjadi umat-Nya yang khusus dan akan memberkati mereka dengan berbagai cara yang luar biasa. Allah sudah membuat rencana untuk mengutus Anak-Nya sendiri ke dalam dunia. Melalui bangsa Yahudilah Yesus Kristus datang ke dunia lebih dari 1,300 tahun kemudian. Semua janji Tuhan mengandung syarat. Allah selalu mengatakan, "Aku akan melakukan ini jika kamu melakukan itu." Allah menghendaki orang-orang Yahudi mentaati Dia dan memegang perintah-perintah-Nya. Allah menghendaki Israel menjadi bangsa yang kudus dan Dia juga menghendaki Indonesia menjadi suatu bangsa yang kudus.

Alkitab mengatakan bahwa Musa kemudian turun gunung dan mengatakan kepada orang-orang segala sesuatu yang sudah dikatakan Allah. Orang-orang setuju terhadap rencana Allah, dan mereka mengatakan, "Segala yang difirmankan Tuhan akan kami lakukan." ayat 8.

DIBERIKAN OLEH ALLAH YANG KUDUS, KELUARAN 19:10- 13

Ada banyak alasan mengapa Allah memberikan Sepuluh Perintah kepada umat Israel dan kepada kita. Marilah kita lihat daftar beberapa alasan tersebut:

  • Supaya mereka tahu sifat Allah yang sebenarnya.

  • Supaya mereka memiliki beberapa pedoman hidup.

  • Supaya mereka bisa membuat pola kehidupan mereka menurut teladan Allah

  • Supaya mereka bisa menyadari bahwa Allah dan hukum-hukum-Nya adalah kekal.

  • Supaya mereka bisa mengetahui bahwa Allah mengasihi mereka.

Sepuluh Perintah Allah banyak menjelaskan kepada kita tentang sifat Allah dan mengajarkan kepada kita bahwa Allah adalah kudus, murni dan baik dan juga bahwa Allah adalah kasih. Sepuluh Perintah Allah banyak mengajarkan kepada kita tentang Allah. Allah menuliskannya karena Dia mengasihi kita. Perintah-perintah tersebut menghendaki agar kita baik sama seperti Dia baik; murni sebagaimana Dia murni dan kudus sebagaimana Dia kudus. Sepuluh Perintah tersebut mengajarkan bahwa Allah adalah roh dan kita harus menyembah Allah dalam roh dan kebenaran.

Perhatikan bahwa aturan-aturan tersebut adalah untuk orang-orang yang mau menguduskan diri mereka yang berarti mau memurnikan diri mereka. Selama tiga hari mereka siap mendengarkan Allah berbicara pada mereka. Orang-orang tidak akan menjejakkan kaki di gunung itu atau bahkan menyentuh batas gunung itu. Allah memperingatkan mereka bahwa jika mereka tidak taat dan mencoba untuk mendaki gunung untuk melihat Dia, mereka akan mati.

Pada suatu pagi terjadi guntur, kilat dan awan yang gelap diatas gunung tersebut. Ada suara trumpet yang keras, dan semua orang ketakutan.

Musa memimpin orang-orang keluar kemah untuk bertemu dengan Allah. Mereka berdiri di kaki gunung. Muncul api dan asap di puncak gunung dan bumi bergetar dengan keras. Suara trumpet terdengar makin keras. Kemudian Musa berbicara mewakili umat Israel. Allah menjawab dengan suara yang keluar dari awan-awan sehingga semua orang dapat mendengar-Nya.

Tuhan turun ke atas gunung Sinai. Dia memanggil Musa untuk mendaki gunung. Musa naik untuk bertemu dengan Allah.

Orang-orang sangat ingin bertemu dengan Allah, namun Dia mengutus Musa turun untuk memperingatkan orang-orang bahwa mereka akan mati jika mereka berusaha untuk masuk dalam hadirat-Nya. Bahkan para imampun tidak diperbolehkan naik. Allah hanya mengundang Musa dan Harun untuk naik dan berbicara dengan-Nya.

DIBERIKAN UNTUK MANUSIA YANG BERDOSA, KELUARAN 20:1-26

Allah adalah kudus dan manusia berdosa. Manusia yang sudah berdosa tidak bisa memandang Allah yang kudus dan hidup. 1,300 tahun kemudian Yesus akan mati di atas salib untuk dosa-dosa kita. Hal ini memungkinkan bagi orang berdosa untuk datang ke hadirat Tuhan yang kudus dan hidup.

Allah berbicara pada hari itu dan memberikan Sepuluh Perintah yang akan kita pelajari dengan seksama dalam pelajaran-pelajaran berikutnya di buku ini. Orang-orang yang berdosa sangat takut ketika mereka mendengar bunyi guntur, melihat kilat yang menyambar-nyambar, mendengar suara trumpet yang keras dan melihat gunung itu mengeluarkan asap. Mereka meminta Musa untuk berbicara pada mereka karena mereka takut mendengar suara Tuhan yang mengatakan mereka semua akan mati. Musa mengatakan pada mereka bahwa mereka tidak perlu takut kepada Allah jika mereka belajar untuk menghormati, mentaati Allah dan menghindari dosa.

Allah bahkan bersembunyi dari Musa dalam kegelapan yang sangat gelap. Allah yang kudus ingin manusia yang berdosa mengetahui bahwa Dia sudah berbicara kepada Musa. Allah tidak ingin manusia yang berdosa melupakan siapa yang memberi perintah-perintah tersebut. Manusia tidak membuat hukum-hukum atau perintah-perintah ini, hukum-hukum atau perintah-perintah ini dibuat oleh Allah sendiri. Kesepuluh hukum ini adalah untuk bangsa Yahudi dan juga untuk semua orang.

DIBERIKAN DALAM 2 BAGIAN, KELUARAN 31:18; 32:15-16

Pertama kali Allah mengucapkan sepuluh perintah tersebut. Kemudian Dia menuliskan perintah-perintah itu di kedua sisi dari dua loh batu. Allah mengatakan bahwa perintah tersebut adalah "...ditulisi oleh jari Allah" Keluaran 31:18. Alkitab juga berkata jangan "Kedua loh itu ialah pekerjaan Allah dan tulisan itu ialah tulisan Allah, ditukik pada loh-loh itu." Keluaran 32:16. Perintah-perintah tersebut disimpan selama berabad-abad dalam Tabut Perjanjian. Tidak ada keterangan yang jelas mengenai apa yang terjadi pada kedua loh batu itu setelah pendudukan bangsa Yahudi oleh bangsa-bangsa kafir.

Sepuluh Perintah tersebut adalah dasar dari hukum- hukum dalam kehidupan bangsa Yahudi. Empat hukum yang pertama berhubungan dengan sikap manusia terhadap Tuhan. Enam hukum yang terakhir membicarakan tentang sikap manusia terhadap sesamanya. Menghormati Allah dan sesama adalah dasar dari Sepuluh Perintah Allah.

DIBERIKAN UNTUK MEMBERIKAN KEUNTUNGAN BAGI MANUSIA

Allah memberikan Kesepuluh Perintah untuk kebahagiaan seluruh manusia. Sepuluh Perintah tersebut bukan bersifat sementara. Mereka akan tetap untuk selama-lamanya karena Allah adalah kekal. Perintah-perintah tersebut mencerminkan sifat Allah. Kesepuluh perintah tersebut bersifat menyeluruh karena diperuntukkan bagi semua manusia di mana-mana. Hukum-hukum itu adalah untuk setiap insan di berbagai negara dan suku. Hukum-hukum itu juga ditetapkan untuk pria dan wanita dari setiap generasi turun temurun. Hukum-hukum tersebut adalah untuk anak cucu kita dan juga untuk kita.

Sepuluh Peraturan untuk kehidupan manusia tersebut tidak dapat diubah, sama seperti maksud dan kehendak Allah yang memberikan hukum tersebut tidak dapat diubah.


Ke Atas


sabdaspace.org Tentang Kami | Kontak Kami | Bukutamu | Link |

Laporan Masalah/Saran | Disclaimer | Hak Cipta © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati