Pelajaran 5 - Rencana Allah Menunjukkan Kepada Manusia
Keadaannya yang Tersesat
RENCANA ALLAH YANG LUAR BIASA
PELAJARAN 5 - RENCANA ALLAH MENUNJUKKAN KEPADA MANUSIA KEADAANNYA
YANG TERSESAT
Ayat Hafalan:
"Kita sekalian sesat seperti domba, masing-
masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan
kepadanya kejahatan kita sekalian." Yesaya 53:6.
Dalam beberapa pelajaran selanjutnya kita akan
belajar bagaimana seseorang menerima keselamatan. Sebelum seseorang
diselamatkan, orang tersebut harus mendapatkan pengetahuan tentang apa
yang Alkitab katakan tentang keadaannya yang tersesat. Mungkin
seseorang akan memberikan sebuah Alkitab kepada orang ini dengan ayat-
ayat yang sudah ditandai, yang menunjukkan dimana dia berdiri dalam
hubungannya dengan Allah. Mungkin orang tersebut menerima sebuah
undangan dari gereja dan akan mendengar khotbah tentang hal itu.
Ketika yang memperhatikan orang-orang yang tersesat
di sekitar kita, kita mengetahui bahwa tugas kita adalah mengatakan
kepada orang lain tentang keadaan mereka yang terhilang. Ini adalah
kesempatan kita untuk berdoa dengan mereka. Roh Kudus menginsafkan
akan dosa-dosa kita. Kita menanam benih dalam hati seseorang, namun
Allah pasti akan mengerjakan yang selanjutnya. Bacalah dengan seksama
Roma 10:13-15.
PERINGATAN DARI FIRMAN ALLAH
-
Keburukan dosa
Alkitab mengatakan, "Setiap orang yang berbuat dosa,
melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum
Allah." 1Yohanes 3:4. Dosa bukanlah suatu hal yang kecil.
Dosa merupakan perusakan atas hukum-hukum Allah. Ini adalah
ketidaktaatan akan rencana Allah.
Hal yang terburuk mengenai dosa adalah bahwa dosa
menentang Allah. Ketika seseorang melakukan suatu hal yang jahat
terhadap orang lain, memang benar hal itu merugikan bagi orang lain,
namun hal terburuk dari hal itu adalah bahwa tindakan itu bertentangan
dengan Tuhan.
Mungkin ilustrasi dari Firman Allah akan membantu
menjelaskan bahwa dosa adalah menentang Allah. Daud, seorang raja,
mencuri istri seorang pria dan kemudian melakukan pembunuhan ketika
mengatur ladang perang supaya suami wanita tersebut terbunuh. Kita
akan mengatakan bahwa Daud telah berdosa terhadap suami dan istrinya.
Selanjutnya dalam kehidupan Daud, dia bertobat kepada Tuhan atas dosa-
dosanya. "Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah
berdosa dan melakukan apa yang kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau
adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu." Mazmur
51:6.
Semua orang telah berbuat dosa dan terpisah
dari Allah.
Setiap orang harus menyadari bahwa mereka akan menerima
penghakiman sesuai ukuran Tuhan dan bukan menurut ukuran mereka
sendiri. Firman Tuhan mengatakan bahwa semua orang adalah orang
berdosa. Perhatikan kata "semua/sekalian" dalam ayat-ayat berikut
ini:
"Kita sekalian sesat seperti domba, masing-
masing kita mengambil jalannya sendiri." Yesaya 53:6.
"Dengan tidak memandang lagi jaman kebodohan,
maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia bahwa dimana-mana
semua mereka harus bertobat." Kisah Para Rasul 17:30.
"Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai
kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah
kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua
ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar,
seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada
seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka
semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun
tidak." Roma 3:9-12.
"Karena semua orang telah berbuat dosa dan
telah kehilangan kemuliaan Allah." Roma 3:23.
"Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala
sesuatu di bawah kekuasaan dosa." Galatia 3:22.
Tuhan berkata kepada setiap orang, "Kamu sudah
berbuat dosa."
Keadaan orang berdosa yang tersesat pada
saat ini. Dia tidak memiliki hidup yang kekal.
"Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang
kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa
memiliki Anak ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia
tidak memiliki hidup." 1Yohanes 5:11-12.
Dia berada di bawah hukuman. "Barangsiapa
percaya kepada-Nya, Ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya,
ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama
Anak Tunggal Allah." Yohanes 3:18.
Dia berada di bawah murka Allah.
"Barangsiapa percaya kepada Anak ia beroleh hidup yang kekal tetapi
barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup,
melainkan murka Allah tetap ada di atasnya." Yohanes
3:36.
Karena itu dia seperti seorang penjahat yang
menanti hukuman. "Orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang
mati, ya, segala bangsa yang melupakan Allah." Mazmur
9:18.
Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab
saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan
mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar
dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat
jahat akan bangkit untuk dihukum. Yohanes 5:28-29.
Tetapi oleh Firman itu juga langit dan bumi yang sekarang
terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan
kebinasaan orang-orang fasik. 2Petrus 3:7. Bacalah juga
2Tesalonika 1:7-9.
Seperti apakah hukuman dosa itu nanti.
-
Pembuangan dari hadirat
Tuhan. "Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan
kepada mereka yang menindas kamu dan untuk memberikan kelegaan kepada
kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari
dalam surga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-
Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala dan mengadakan
pembalasan terhadap mereka yang tidak mengenal Allah dan tidak
mentaati Injil Yesus Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman
kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari
kemuliaan kekuatan-Nya." 2Tesalonika 1:6-9. Bacalah juga
Matius 7:21-23, Wahyu 21:27.
Kematian tidak berarti tidak ada lagi. Kematian
berarti pemisahan. Hal itu terjadi ketika seorang manusia mati (dalam
pengertian kita) yaitu pemisahan antara jiwa dan tubuh.
Kematian yang kedua berarti pemisahan antara roh
manusia dari hadirat Tuhan. "Mereka ini akan menjalani hukuman
kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari
kemuliaan kekuatan-Nya." 2Tesalonika 1:9.
Kita sudah melihat dengan pasti di dalam Firman
Tuhan bahwa Allah menghendaki semua orang menyadari akan keadaan
mereka yang tersesat. Sekarang tinggal terserah kepada setiap orang
untuk mendengarkan peringatan Tuhan sebelum terlambat.
|