Pelajaran 8 - Mikha - Pahlawan Bagi Kaum Miskin
NABI-NABI DALAM PERJANJIAN LAMA
PELAJARAN 8 - MIKHA - PAHLAWAN BAGI KAUM MISKIN
Bacaan Alkitab: Mikha 6:1-16
Ayat Hafalan:
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang
baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil,
mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan
Allahmu?"Mikha 6:8.
LATAR BELAKANG MIKHA
Ketika Amos dan Hosea memberitakan firman Tuhan di Kerajaan Utara, Mikha membawa pesan Tuhan kepada orang-orang di
Kerajaan Selatan. Yesaya memberitakan firman Tuhan kira-kira sama waktunya dengan Mikha.
Saat itu adalah masa kekacauan dan perombakan
secara nasional. Assiria menyerang dan menghancurkan Siria dan Israel.
Bayang-bayang tentara Assiria menaungi Yehuda di sebelah selatan
dimana Mikha memberitakan firman Tuhan. Banyak pemimpin yang jatuh
dalam masalah politik pada masa itu.
Mikha, seorang pengkotbah dari desa, mengetahui
situasi yang tragis di Yehuda dan Israel. Dia bisa melihat penderitaan
si miskin dibawah tekanan mereka yang memiliki kekuasaan. Para hakim
bertindak tidak adil. Para pendeta bertindak jahat. Orang-orang kaya
menipu mereka yang miskin. Semua orang menderita karena ketakutan dan
kebencian. Yang apabila menginginkan ladang-ladang, mereka
merampasnya, dan rumah-rumah, mereka menyerobotnya; yang menindas
orang dengan rumahnya manusia dengan milik pusakanya!Mikha 2:2.
Hai kamu yang membenci kebaikan dan yang mencintai kejahatan?
Mereka merobek kulit dari tubuh bangsaku dan daging dari tulang-
tulangnya; Mikha 3:2.
Bangsa Israel nyaris terpecah belah. Bacalah
Mikha 3:9-11.
Ketamakan dan kekejaman menandai setiap perbuatan
dari para pemimpin. Tetapi kamulah yang bangkit sebagai musuh
terhadap umat-Ku. Kamu merebut jubah dari orang-orang yang suka
damai, dari orang-orang yang berjalan lewat dengan tenteram, yang
tidak cenderung kepada perang. Para isteri di antara umat-Ku kamu
halau dari rumah kesayangannya, dari bayi-bayinya kamu mengambil untuk
selama-lamanya semarak yang telah Kuberikan kepada mereka.
Mikha 2:8-9.
Sihir dan penyembahan berhala ada dimana-mana di
tanah Israel. Banyak pendeta dan nabi yang tamak dan bermoral tidak
baik. Bagaimana mereka bisa memimpin umat? Celakalah orang-
orang yang merancang kedurjanaan dan yang merencanakan kejahatan di
tempat tidurnya; yang melakukannya di waktu fajar, sebab hal itu ada
dalam kekuasaannya. Mikha 2:1 Sungguh diperlukan seorang
nabi yang sejati pada saat itu.
Mari kita menyimpulkan dosa-dosa yang terjadi pada
saat itu, yaitu:
.
Bacalah lagi Mikha 2: 8-9. Juga
baca Mikha 3:1-4.
Penyalahgunaan kekuasaan.
Hai kamu yang mendirikan Sion dengan darah dan
Yerusalem dengan kelaliman! Mikha 3:10.
Kurangnya kejujuran. Orang-orang
kaya di kota itu melakukan banyak kekerasan, penduduknya berkata dusta
dan lidah dalam mulut mereka adalah penipu. Mikha 6:12. Bacalah
7:2-6.
Ketidaksenangan kepada agama.
Aku akan melenyapkan patung-patungmu dan tugu-tugu berhalamu dari
tengah-tengahmu, maka engkau tidak lagi akan sujud menyembah kepada
buatan tanganmu. Aku akan menyentakkan tiang-tiang berhalamu dari
tengah-tengahmu dan akan memunahkan berhalamu; Aku akan membalas
dendam dengan murka dan kehangatan amarah, kepada bangsa-bangsa yang
tidak mau mendengarkan. Mikha 5:12-14. Bacalah Mikha 3:5-8.
Nabi-nabi palsu.
Beginilah firman TUHAN terhadap para nabi, yang menyesatkan bangsaku,
yang apabila mereka mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka
menyerukan damai, tetapi terhadap orang yang tidak memberi sesuatu ke
dalam mulut mereka, maka mereka menyatakan perang. Mikha
3:5. Para pelihat akan mendapat malu dan tukang-tukang
tenung akan tersipu-sipu; mereka sekalian akan menutupi mukanya, sebab
tidak ada jawaban daripada Allah. Mikha 3:7.Bacalah
Mikha 3:9-11.
Kejahatan yang bersifat egois di rumah ibadah dan
pemerintahan.
Tangan mereka sudah cekatan berbuat jahat; pemuka menuntut, hakim
dapat disuap; pembesar memberi putusan sekehendaknya, dan hukum,
mereka putar balikkan! Mikha 7:3
Sungguh saat itu adalah masa yang buruk. Ada
kebutuhan yang sangat mendesak akan orang pilihan Allah.
MIKHA - ORANG PILIHAN ALLAH
Mikha dilahirkan di sebuah desa kecil sekitar dua
puluh sembilan kilometer dari Yerusalem. Tekoa, tempat tinggal Amos,
hanya berjarak dua puluh lima kilometer di sebelah timur. Jalur
perdagangan yang besar antara Assiria dan Mesir melalui lembah dekat
tempat tinggalnya. Mikha bertumbuh di daerah pedesaan dan nampaknya
dia cenderung untuk tidak mempercayai penduduk kota. Akan tetapi, dia
cukup mendapat informasi tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di
dunia pada masanya. Mikha mengasihi negaranya, dan lebih dari itu,
orang-orang miskin pada saat itu. Dia memberitakan firman Tuhan dengan
perasaan yang menentang ketidakadilan sosial pada jamannya. Dia
mengumandangkan kebenaran sosial.
BEBERAPA PELAJARAN YANG PERLU DIINGAT DARI
MIKHA
-
Allah Itu adil: Oleh karena itu umat-Nya
harus adil.
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah
yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai
kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan
Allahmu?"Mikha 6:8
Orang-orang pada jaman Mikha sangat rohani
kalau dilihat dari perbuatan mereka dari luar, tetapi mereka kurang
akan kebenaran di dalam hati nurani. Mikha ingin supaya orang-orang
mengetahui bahwa Allah adalah Allah yang adil. Karena itu, umat-Nya
mesti adil dan mengetahui bahwa setiap perbuatan yang tidak adil
merupakan penghinaan terhadap Tuhan. Ketika Allah melihat praktek-
praktek perbuatan para pemerintah dan pemimpin, yang memaksa orang-
orang miskin untuk meninggalkan rumah mereka, mencuri dan menyuap, Dia
menjadi sangat marah. Allah akan membawa setiap orang kepada
penghakiman karena perbuatan-perbuatan mereka.
Allah adalah Hakim.
Sebab sesungguhnya, TUHAN keluar dari tempat-Nya dan
turun berjejak di atas bukit-bukit bumi. Mikha 1:3.
Sebab itu Aku akan membuat Samaria menjadi timbunan puing di
padang, menjadi tempat penanaman pohon anggur. Aku akan menggulingkan
batu-batunya ke dalam lembah dan akan menyingkapkan dasar-dasarnya.
Mikha 1:6. Sebab itu oleh karena kamu maka
Sion akan dibajak seperti ladang, dan Yerusalem akan menjadi timbunan
puing, dan gunung Bait Suci akan menjadi bukit yang berhutan.
Mikha 3:12
Allah itu Maha Kuasa. Dia berhak menuntut apa
saja dari umat-Nya dan Dia akan menghukum setiap perbuatan yang tidak
benar.
Allah akan mengambil tindakan yang menentang para
pembuat kejahatan. Bacalah Mikha 1:2-5.
Dalam kitabnya, Mikha menulis bahwa Allah akan menghukum perbuatan-
perbuatan jahat dari umat-Nya. Tuhan mengetahui umat-Nya dan setiap
perbuatan jahat mereka. Tuhan sendiri yang duduk menghakimi mereka
yang menyebabkan penderitaan yang besar.
Allah mencintai perdamaian .
Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit
bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka
akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya
menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang
terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
Mikha 4:3. Mereka itu akan mencukur negeri Asyur dengan
pedang dan negeri Nimrod dengan pedang terhunus; mereka akan
melepaskan kita dari Asyur, apabila ia ini masuk ke negeri kita dan
menginjak daerah kita. Mikha 5:5
Masalah nasional yang dihadapi Yehuda bukanlah
kesalahan Tuhan. Dosa-dosa bangsa itu sendiri yang mengakibatkan
penuaian penderitaan. Allah adalah pencipta perdamaian. Ketika
seseorang atau suatu bangsa mentaati kehendak Tuhan, perdamaian akan
mengikuti mereka.
Allah memberikan pengharapan.
Bacalah Mikha 7:7, 18-20. Mikha mengingatkan umat Israel
bahwa Allah masih tetap sebagai pemerintah bangsa-bangsa dan seluruh
umat manusia. Dia berdiri dan siap mengampuni ketika manusia kembali
kepada-Nya dari jalan-jalan mereka yang mementingkan diri sendiri.
Manusia dapat bergantung pada Tuhan. "Tetapi aku ini akan menunggu-
nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku
akan mendengarkan aku!" Mikha 7:7.
Allah beperkara dengan umat-Nya.
Bacalah Mikha 6:1-8. Dengan kata-kata ini, Mikha
menunjukkan bahwa Allah sedang beperkara dengan umat-Nya. Suatu saat
yang serius ketika Allah beperkara dengan umat-Nya yaitu untuk
menunjukkan agama yang murni dan segala tuntutannya. Intisari yang
sederhana dari suatu agama yang sejati digambarkan dalam Mikha 6:8.
Pengharapan satu-satunya dari suatu bangsa supaya mendapatkan
kehidupan adalah mempraktekkan kejujuran, ketulusan hati,
berhubungan/bekerjasama satu dengan yang lain dan berjalan dalam
kerendahan hati bersama Tuhan.
|