Pelajaran 6 - Amos Nabi Sang Pemberita Keadilan
NABI-NABI DALAM PERJANJIAN LAMA
PELAJARAN 6 - AMOS - NABI SANG PEMBERITA KEADILAN
Bacaan Alkitab: Amos 5:1-27
Ayat Hafalan:
"Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya
kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan." Amos 5:14.
Kita tidak bisa mengerti tentang para nabi kecuali
kita mengetahui sesuatu tentang keadaan politik dan keagamaan pada masa mereka. Amos memberitakan Firman Tuhan ketika keadaan sosial dan
keagamaan di negaranya sangatlah buruk.
Dari tahun 805 Sebelum Masehi sampai 740 Sebelum
Masehi bangsa Israel menikmati masa yang damai. Musuh-musuh negara
saat itu, Assiria dan Siria, tidak cukup kuat untuk memberi masalah
bagi mereka. Karena itu, masa itu adalah masa yang penuh dengan
kemakmuran. Beberapa orang menikmati hidup yang berkelimpahan dan yang
hanya memusatkan pada kesenangan. Urusan bisnis berjalan dengan baik
dan hasil anggur sangat melimpah. Mereka menikmati pesta-pesta yang
besar dengan musik yang meriah.
Kota-kota bertumbuh. Para pedagang mendapat
keuntungan yang besar dan memiliki tanah yang luas sampai-sampai hanya
beberapa orang saja yang memiliki sebagian besar tanah Israel. Selain
daripada itu, dengan kemakmuran yang demikian besar, mereka menjadi
sangat jahat. Kesengsaraan dan penderitaan sudah sangat biasa. Para
pekerja yang miskin di ladang menderita karena perbuatan majikan
mereka. Banyak pedagang yang tidak jujur. Masa itu adalah masa yang
sangat buruk bagi umat Tuhan.
Jika dilihat dari luar, rakyat kelihatan sangat
taat beragama. Banyak penduduk yang menghadiri acara-acara ibadah
khusus. Mereka memuji Tuhan, memberikan persembahan, dan mengatur
tugas-tugas keagamaan mereka sementara prakteknya hanya kosong belaka
dan bukan berasal dari hati. Kehidupan mereka tidak berubah karena
mereka berdoa atau pergi ke gereja. Pengkotbah-pengkotbah mereka
sangat jahat. Para orang kaya yang memimpin ibadah hanya mementingkan
diri sendiri dan tidak peduli akan penderitaan si miskin. Orang-orang
ini tidak bisa melihat dosa dalam hati sendiri sebagaimana, Amos bisa
melihatnya, karena mereka tidak mengenal Allah. Mereka mengabaikan
kehendak Tuhan. Inilah keadaan pada saat Amos hidup dan memberitakan
firman Tuhan.
AMOS - ORANG PILIHAN ALLAH
Amos adalah seorang pengkotbah dari desa yang
sederhana yang meninggalkan tempat tinggalnya di Yehuda dan berjalan
tiga puluh dua setengah kilometer ke Bethel untuk menyampaikan
pesannya bagi para pemimpin Israel. Perkataan yang dinyatakan
kepada Amos, salah seorang peternak domba dari Tekoa, tentang Israel
pada zaman Uzia, raja Yehuda, dan dalam zaman Yerobeam, anak Yoas,
raja Israel, dua tahun sebelum gempa bumi. Berkatalah ia: "TUHAN
mengaum dari Sion dan dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya;
keringlah padang-padang penggembalaan dan layulah puncak gunung
Karmel."Amos 1:1-2
Amos berasal dari desa kecil yang bernama Tekoa.
Desa ini terletak sekitar delapan belas kilometer di sebelah selatan
Yerusalem. Laut Mati yang lebih rendah 4.000 kaki dan jauhnya sekitar
dua puluh enam kilometer, dapat dilihat dari Tekoa. Tempat yang indah
ini adalah tempat dimana Tuhan melatih nabi-Nya, Amos.
AMOS - PANGGILANNYA
Amos tidak masuk seminari untuk belajar berkhotbah.
Dia, sama seperti pengkotbah yang sejati, menerima panggilan yang
secara pribadi dari Allah untuk berkhotbah. Alkitab tidak menceritakan
bagaimana Allah memanggil Amos masuk dalam pelayanan. Dia meninggalkan
domba-dombanya yang digembalakan di padang belantara karena suatu
keyakinan bahwa Allah menginginkan dia untuk memberitakan firman Tuhan
kepada penduduk di Bethel. Tangan Tuhan atasnya. Dia tidak bisa
menolak. Jawab Amos kepada Amazia: "Aku ini bukan nabi dan aku ini
tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan
pemungut buah ara hutan. Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan
menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku:
Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel." Amos 7:14-
15.
AMOS - MISINYA
Amos diutus untuk memberitakan firman Tuhan di
Betel, bukan di kota Yerusalem yang besar yang lebih dekat dengan
tempat tinggalnya. Allah menghendaki umat di Kerajaan Utara
mendapatkan kata-kata peringatan yang keras. Betel adalah kota dimana
Raja Yerobeam II beribadah. Allah mengutus Amos ke tempat dimana para
pemimpin mengecewakan Dia dalam hal penyembahan yang sesungguhnya
kepada Yehova. Allah mengutus Amos kepada orang-orang yang tidak
merasa memerlukan pemberitaan firman Tuhan. Mereka tidak memiliki hati
yang terbuka untuk mengerti pesan-pesan rohaninya. Memang, tugas Amos
sangatlah sulit.
BEBERAPA PELAJARAN YANG PERLU DIINGAT DARI
AMOS
-
Allah bersifat menyeluruh (universil ). Amos
9:2-4
Amos menyadari bahwa Yehova bukan hanya Allah bagi bangsa
Israel. Bagi Amos, Allah adalah penguasa langit dan bumi. Allah
mempunyai kuasa yang sama untuk menghakimi bangsa-bangsa lain, seperti
terhadap bangsa Israel. Beginilah firman TUHAN: "Karena tiga
perbuatan jahat Damsyik, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali
keputusan-Ku:" Amos 1:3. Beginilah firman TUHAN: "Karena
tiga perbuatan jahat Gaza bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali
keputusan-Ku: Oleh karena mereka telah mengangkut ke dalam pembuangan
suatu bangsa seluruhnya, untuk diserahkan kepada Edom." Amos
1:6. Juga baca Amos 1:9-11 dan 13 dan Amos 2:1, 4 dan
6.
Dia menggambarkan bahwa mustahil untuk bisa
lepas dari pandangan mata Allah. Tak seorangpun yang bisa bersembunyi
dari Allah yang universal
Kesempatan membawa tanggung jawab .
Hanya kamu yang kukenal dari segala kaum di muka bumi,
sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu.
Amos 3:2.
Amos membawa pesan yang khusus kepada Israel,
umat pilihan Allah. Dia sudah memilih Israel untuk suatu pekerjaan
yang khusus. Akan tetapi Israel sudah melupakan kehendak Allah. Amos
mengajarkan kepada kita tentang maksud sejati mengapa Allah memanggil
dan menyelamatkan kita hari ini. Menjadi "yang dipilih Allah" membawa
tanggung jawab yang besar dan akan membawa hukuman yang pasti jika kita
mengecewakan Allah.
Tuhan Yesus mengajarkan kebenaran yang sama:
"Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan
banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan,
daripadanya akan lebih banyak lagi dituntut." Lukas 12:48b.
Sebagai orang-orang Kristen di Indonesia, kita
memiliki tanggung jawab yang besar untuk memberitakan kabar gembira
tentang Yesus kepada mereka yang belum diselamatkan. Akankah kita
tetap setia kepada kehendak Tuhan dalam hidup kita?
Tuhan menuntut keadilan sosial Amos
5:14-15.
Beberapa orang berkata bahwa agama Kristen hanya untuk kehidupan
setelah kematian. Mereka berkata kekristenan tidak ada artinya untuk
kehidupan yang sekarang ini. Amos membuatnya menjadi sangat jelas
bahwa agama yang sesungguhnya dapat mengubah jalan kehidupan
seseorang. Orang yang sungguh-sungguh menyembah Yehowah tidak
memperlakukan teman-temannya dengan tidak adil. Orang Kristen harus
mempraktekkan keadilan social dan kesamaan pada semua orang.
Penyembahan yang sia-sia adalah penghinaan
terhadap Tuhan. Amos 5:21-25.
Amos adalah orang pilihan Tuhan yang agamanya benar-benar kuat.
Dia menyembah Allah dengan segenap hatinya. Allah membenci kebiasaan
orang Israel yang menyembah berhala. Mereka tidak menyembah Allah
dengan segenap hati. Kita harus ingat bahwa kita tidak dapat
menyenangkan hati Allah dengan semata-mata pergi ke gereja pada hari
Minggu, dengan memberi persembahan atau dengan dibaptis. Kita harus
ingat bahwa menyembah Allah adalah dengan segenap hati.
Kita harus memiliki kasih untuk Tuhan dan kita
harus merelakan Tuhan mengubah hidup kita menurut kehendak-
Nya.
|