Pelajaran 4 - Hosea - Nabi Yang Besar Kasihnya
NABI-NABI DALAM PERJANJIAN LAMA
PELAJARAN 4 - HOSEA - NABI YANG BESAR KASIHNYA
Bacaan Alkitab: Hosea 11:1-12.
Ayat Hafalan:
"Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku
akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murkaku telah surut
daripada mereka." Hosea 14:5.
LATAR BELAKANG HOSEA
Selama masa penumpahan darah, revolusi dan
perpecahan bangsa Israel dari 745 Sebelum Masehi, Hosea, sang nabi,
berkhotbah di Israel. Amos, seorang pemberita firman Tuhan dari desa,
memperingatkan Israel akan penghakiman yang akan datang. Meskipun
bangsa Israel menikmati kedamaian dan kemakmuran saat Amos
memberitakan Firman Tuhan, banyak hal yang berubah dalam waktu yang
sangat singkat. Dalam waktu kurang dari tiga tahun dari waktu Amos
mulai berkotbah di Bethel, bangsa Israel sudah menjadi budak dari Raja
Assiria yang baru yang menyerang tanah Israel dengan balatentara yang
besar. Selama beberapa bulan, ada pembunuhan dan revolusi di seluruh
negeri.
Rakyat Israel tidak mau mendengarkan Amos. Kini
Hosea dipanggil untuk menyampaikan pesan Allah kepada umat yang hanya
mempunyai kepedulian yang sedikit terhadap hal-hal rohani.
Kejahatan dan kematian ada dimana-mana disekeliling
Hosea. Keadaan sosial sangat buruk. Para pemerintah menjadi contoh-
contoh yang tidak baik bagi rakyat. Pengadilan sangat buruk. Para
hakim mendapatkan penghasilan dari hasil suap. Amos memperhatikan
orang-orang kaya yang hidup dalam kenyamanan. Hosea melihat bahwa
orang-orang tersebut sudah dikeraskan hatinya oleh keadaan sekeliling
mereka.
Kehidupan keluarga dari banyak orang telah hancur.
Pernikahan tidak dihargai. Kemabukan merupakan hal yang biasa.
Kekayaan dari hanya sedikit orang membuat orang miskin dan orang kaya
saling membenci. Disamping keadaan sosial, kehidupan beragama rakyat
saat itu sangatlah buruk. Para pendeta gagal untuk memimpin umat
mengetahui firman Tuhan. Dalam beberapa hal, para pendeta bahkan
memimpin orang-orang untuk berbuat dosa. Penyembahan berhala dan
penyembahan dewa-dewa disekeliling bangsa Israel membuat hati Allah
meratap.
Ingat bahwa Hosea memberitakan firman Tuhan kepada
umat yang sudah menjadi pilihan Allah selama beberapa tahun. Mereka
bersalah karena menolak kasih dari Seseorang yang sudah sangat
mengasihi mereka. Nabi Hosea, yang hatinya sangat prihatin, dipilih
untuk berbicara kepada umat yang berdosa ini.
HOSEA - ORANG PILIHAN ALLAH
Hosea jatuh cinta dan menikah dengan Gomer, anak
Diblaim ketika dia masih muda. Dia sangat mengasihinya sehingga
berjanji untuk terus bersama-samanya sampai akhir hayatnya. Hosea
menceritakan hancur hatinya di pasal pertama dari bukunya. Gomer tidak
setia dan tidak layak untuk menerima cinta Hosea untuknya. Dia menjadi
terbelenggu kehidupan dosa dan kebejatan moral. Dia menjadi seorang
pelacur setelah kelahiran anak pertama mereka. Kepedihan yang dalam
yang menimpa hati suaminya yang murni sulit untuk dimengerti. Dia
tetap mengasihi Gomer, bahkan setelah dia menjadi tidak setia. Setelah
beberapa tahun dalam kesengsaraan, dia meninggalkan rumah untuk
menjual diri sebagai seorang budak pada kekasih palsunya yang
menjanjikan lebih banyak hal kepadanya. Hosea sangat mengasihi
istrinya sehingga dia membeli dia dari pasar budak dan memulihkan dia
menjadi istrinya kembali. Kasihnya sangat kuat sehingga perbuatan
terburuk dari istrinya tidak dapat menghancurkannya. Hosea sangat
menderita, tapi dalam setiap kepedihan akan penderitaannya, dia
menjadi tahu dengan lebih jelas kasih Allah yang sejati.
Karena itu, kita belajar bahwa Hosea, sang Nabi,
adalah orang dengan kasih dan kesetiaan yang besar.
HOSEA - MISINYA
Jika penekanan yang penting dalam kotbah Amos
adalah peringatan akan penghakiman, maka penekanan yang penting dalam
kotbah Hosea adalah panggilan kasih. Istri Hosea menghancurkan
hatinya, tapi tetap mungkin baginya untuk memberikan gambaran hati
Allah pada dunia. Hosea dikirim untuk mendekati orang-orang yang keras
hati dan menerima kasih Allah.
BEBERAPA PELAJARAN YANG PERLU DIINGAT DARI
HOSEA
-
Tuhan menginginkan kasih kita yang sempurna
Tuhan tidak akan menerima ibadah kita jika kita mencoba untuk
membagi kasih kita dengan hal yang lain. Sama seperti dosa Gomer yang
menghancurkan pernikahannya dengan Hosea, demikian juga ketidaksetiaan
akan menjauhkan kita dari Allah. Ketika seseorang berhenti mengasihi
Allah dan berbalik untuk mengikuti sesuatu yang lain, dia bersalah
karena dosa yang sangat fatal.
Dosa menghancurkan kemampuan seseorang untuk
membuat suatu keputusan yang baik. Anggur dan air
anggur menghilangkan daya pikir. Hosea 4:11. Dosa itu
seperti sebuah penyakit. Hal ini dapat ditularkan dari seseorang
kepada orang yang lain. Dosa mencuri kekuatan untuk berpikir dengan
jernih dari banyak orang.
Kasih Allah adalah kekal . Ketika
Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu.
Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku;
mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban
kepada patung-patung. Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan
mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa
Aku menyembuhkan mereka. Hosea 11:1-3.
Hosea menggambarkan Allah sebagai seseorang yang
begitu dalam kasih-Nya sehingga Dia tidak pernah berhenti mendapatkan
umat-Nya. Kasih-Nya tidak pernah gagal. Hosea sangat kagum ketika
menangkap sekilas kelembutan kasih Allah Hosea 11:1-3. Tangan
yang penuh kasih menuntun anak-anak yang lemah melewati padang
belantara. Kasih Allah, seperti kasih seorang ayah, dapat dilihat
setiap langkah dari keseluruhan kasih itu. Kasih tersebut tidak
berubah meskipun ada ketidaksetiaan dari umat Israel. Tetapi, Dia
tidak akan memaksakan kasih-Nya pada orang-orang. Orang-orang yang
berdosa mungkin menolak Dia dan menolak untuk kembali pada kasih-Nya.
Kasih-Nya dapat ditolak.
Dalam hati Allah, ada kasih untuk orang berdosa dan kebencian pada
dosa dan sikapnya yang tidak menghargai Allah.
Pertobatan yang murni penting untuk mendapatkan
pengampunan . “Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN,
sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang
telah memukul dan yang akan membalut kita. Hosea 6:1. Juga
bacalah 14:1-3
Pesan yang diberikan Hosea untuk umatnya adalah
mereka harus berbalik dari dosa-dosa mereka dan kembali pada Allah.
Pengalaman Hosea dengan Gomer, istrinya yang tidak setia, adalah
contoh yang jelas antara Allah dengan umat-Nya. Israel adalah seperti
mempelai perempuan Allah sendiri. Allah sangat mengasihi Israel. Dia
menantikan dengan sabar akan kembalinya. Allah akan mengampuni Israel.
Demikian juga pada hari ini, setiap orang harus bertobat dari dosa
mereka. Setiap orang harus berbalik dari dosa mereka dan kembali pada
Allah dalam iman. Ketika hal ini terjadi, orang dapat menerima
pengampunan dan pengudusan dari dosa. Kasih Allah yang kekal dapat
dikenal oleh orang tersebut.
|