Pelajaran 3 - Yehezkiel - Nabi Bagi Para Tawanan
NABI-NABI DALAM PERJANJIAN LAMA
PELAJARAN 3 - YEHEZKIEL - NABI BAGI PARA TAWANAN
Bacaan Alkitab: Yehezkiel 3:1-27
Ayat Hafalan: "Kalau aku
berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! Dan engkau
tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk
memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia
tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku
akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu."
Yehezkiel 3:18.
LATAR BELAKANG YEHEZKIEL
Dari tahun 598-587 Sebelum Masehi umat Israel hidup
dalam masalah yang berkepanjangan. Kota Yerusalem diduduki oleh
tentara musuh dalam dua peristiwa pada masa itu. Setiap kali kota
tersebut diduduki, beberapa orang yang terbaik dipenjara dan dibuang
sebagai tawanan di tanah yang asing. Yehezkiel dibawa dengan 10.000
tawanan yang lain ke Babilonia.
Akhir dari kerajaan Yehuda adalah pada tahun 587
Sebelum Masehi, ketika Raja Babilonia menumpas pemberontakan kecil dan
membawa semua orang yang tersisa untuk bergabung dengan semua tawanan
di seberang sungai Kebar. Saat itu adalah masa yang kelam bagi
Yerusalem. Tembok kota diruntuhkan, rumah-rumah dibakar, Bait Allah
dihancurkan, dan rakyat dibawa dalam perbudakan.
Nubuat nabi Yeremia dinyatakan lewat hukuman atas
orang-orang berdosa yang penuh pemberontakan.
Di Babilonia, kondisinya sangatlah buruk. Daniel
dan anak-anak laki-laki Yahudi yang lain dibawa ke Babilonia pada
tahun 605 Sebelum Masehi. Yehezkiel dan para pemimpin dibawa ke
Babilonia pada tahun 598 Sebelum Masehi.
Yehezkiel mulai melayani sebagai nabi pada tahun
593 Sebelum Masehi.
YEHEZKIEL - ORANG PILIHAN ALLAH
Selama masa mudanya, kotbah Yeremia mempengaruhi
Yehezkiel. Yehezkiel adalah seorang yang berpendidikan.
Allah memanggil dia sebagai nabi bagi para tawanan
yang terasing di Babilonia. Pada pasal 1 dan 2 diceritakan akan
visi dan panggilannya untuk melayani. Allah yang menampakkan diri
kepadanya, dapat pergi kemana saja, memiliki semua kuasa, dapat
melihat segala sesuatu, dan penguasa semesta alam.
Dalam pasal 3, ayat 1-3, Yehezkiel menerima
perintah untuk "makan gulungan ini" kemudian maju sebagai nabi
Allah. Dia memberitahukan pada kita bahwa dia datang kepada para
tawanan di seberang sungai Kebar dengan roh kesedihan. Dia tidak
langsung mulai berkotbah namun menunggu selama tujuh hari.
Demikianlah aku datang kepada orang-orang buangan yang tinggal di
tepi sungai Kebardi Tel-Abib dan di sana aku duduk tertegun di tengah-
tengah mereka selama tujuh hari. Yehezkiel 3:15. Selama
hari-hari itu, kemarahan dan kesedihannya berlalu dan dia bisa
mengerti isi hati umatnya. Inilah satu alasan mengapa dia menjadi
gembala dan pengkotbah yang efektif. Dia adalah orang pilihan Allah
untuk pekerjaan itu. Wahyu pengutusan untuk Yehezkiel cukup jelas. Dia
hendak menghancurkan harapan sia-sia untuk bisa kembali lebih awal ke
Yerusalem. Dia akan menjelaskan maksud dari menjadi tawanan. Dia akan
mendorong rakyat dengan pengharapan untuk masa depan. Dia akan
melayani sebagai pengawas selama hari-hari yang gelap di pembuangan.
Tuhan memakai dia dengan cara yang luar biasa untuk memberitakan
pesan-pesan-Nya diantara para tawanan di Babilonia.
BEBERAPA PELAJARAN YANG PERLU DIINGAT DARI
YEHEZKIEL
-
Allah lebih besar dari seluruh alam
semesta .
Kitab Yehezkiel mempunyai banyak kebenaran yang luar biasa.
Kita bisa melihat dengan jelas bahwa Allah mempunyai kuasa yang
mutlak. Dia dinyatakan dalam penglihatan yang didapat Yehezkiel dengan
seluruh kemuliaan dan keagungan-Nya. Dia adalah yang Maha Kuasa. Tidak
ada yang lain yang seperti Dia.
Pada saat yang sama, penderitaan umat-Nya
sungguh-sungguh membuat Allah prihatin. Dia adalah Allah yang Maha
Kuasa dan Maha Kasih.
Anugerah Allah adalah jawaban atas kebutuhan
manusia akan keselamatan.
Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang
baru di dalam batin mereka; juga aku akan menjauhkan dari tubuh mereka
hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka
hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan
setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah
mereka. Yehezkiel 11:19-20.
Allah sendiri dapat memberikan roh yang baru
dalam
diri setiap orang. Hanya Allah yang bisa membuang hati yang membatu. Roh Kudus mampu datang untuk menuliskan kehendak Ilahi di hati
manusia.
Saksi-saksi Allah mempunyai tanggung jawab yang
besar. Bacalah Yehezkiel 3:16-21
Betapa besar tanggung jawab yang Allah letakkan
atas pengawas-pengawas yang dipilih-Nya! Yehezkiel tahu bahwa Allah
sudah memerintahkan dia untuk menjadi seorang saksi. Dia berfirman
kepada umat-Nya, "dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak
berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya
yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam
kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas
nyawanya dari padamu." Bagaimana kita bisa bersikap acuh dan malas
dalam terang firman-firman ini?
Yehezkiel mengulangi pemikiran yang sama ini dalam
Pasal 33, ayat 1-9. Sangat jelas bagi dia bahwa dia akan
bertanggung jawab untuk memberikan peringatan yang penuh kasih pada
umatnya. Hal ini juga nyata pada masa sekarang ini.
Apakah anda seorang saksi yang setia bagi orang-orang yang belum diselamatkan?
Setiap orang bertanggung jawab atas dosanya
sendiri. Yehezkiel 18:1-32
"Ada apa dengan kamu, sehingga kamu mengucapkan kata-kata
sindiran ini di tanah Israel: Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi
anak-anaknya menjadi ngilu? Demi Aku yang hidup, demikianlah firman
Tuhan ALLAH, kamu tidak akan mengucapkan kata sindiran ini lagi di
Israel. Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak
Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati."
Yehezkiel 18:2-4.
"...Bertobatlah dan berpalinglah dari segala
durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang
menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. Buangkanlah dari padamu segala
durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan
rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel? Sebab Aku tidak
berkenan terhadap kematian seseorang yang harus ditanggungnya,
demikianlah firman Tuhan Allah. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya
kamu hidup!" Yehezkiel 18:30-32.
Agama bersifat pribadi. Iman juga mesti bersifat
pribadi. Yehezkiel mengajarkan dalam ayat-ayat ini tentang tanggung
jawab dari setiap individu. Keselamatan seorang manusia tidak
ditentukan oleh pilihan ayahnya. Sang kakek ayat 5-9 benar dan
akan hidup, sang anak laki-laki ayat 10-13 memilih untuk
menjadi jahat dan akan mati. Sang cucu ayat 14-17 benar dan
akan hidup.
Disini Yehezkiel memanggil setiap orang untuk
bertobat dan menerima pengampunan dari Tuhan. Setiap orang harus
melakukannya untuk dirinya sendiri. Sudahkah anda bertobat?
Allah mampu untuk memberikan kehidupan yang
baru. Yehezkiel 37:1-14
Lalu Ia berfirman kepadaku: Hai anak manusia, dapatkah tulang-
tulang ini dihidupkan kembali?”.... Aku akan memberikan Roh-Ku ke
dalammu sehingga kamu hidup kembali” Yehezkiel 37:3 dan 14
Suatu kebangunan rohani adalah sesuatu yang
mungkin. Sang nabi memberikan kabar baik bahwa Israel mempunyai
pengharapan. Bahkan tulang-tulang yang kering, tanpa darah dan daging,
dapat hidup dengan kuasa Allah. Kedatangan Roh Allah membawa
kehidupan. Masih ada kebutuhan untuk kebenaran luar biasa yang sama
dalam dunia yang penuh dengan kematian hari ini. Indonesia membutuhkan
kuasa dari Roh Kudus untuk menyapu bersih keadaan itu dan membawa
kebangunan rohani yang sejati. Ribuan jiwa akan mati tanpa Yesus.
Kiranya Allah memakai kita untuk menyampaikan pesan tentang hidup yang
kekal dalam Yesus Kristus.
|