Pelajaran 2 - Yeremia - Nabi Bagi Bangsa-Bangsa
NABI-NABI DALAM PERJANJIAN LAMA
PELAJARAN 2 - YEREMIA - NABI BAGI BANGSA-BANGSA
Bacaan Alkitab: Yeremia 1:4-19; 18:1-23
Ayat Hafalan:
"Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku;
apabila kamu menanyakan aku dengan segenap hati." Yeremia
29:13.
LATAR BELAKANG YEREMIA
Yeremia hidup pada masa kekacauan nasional dan
rohani yang besar. Manasye, salah satu raja Yehuda yang paling jahat,
memerintah selama 55 tahun sebelum Yeremia memulai pelayanannya.
Banyak orang tidak bersalah yang dibunuh selama Manasye memerintah.
Kebiasaan bangsa Assiria berupa praktek-praktek keagamaan yang atheis
dibawa ke Yehuda. Masa itu adalah masa yang sulit untuk agama yang
menyembah Yehowa di tanah Yehuda.
Yosia menjadi raja Yehuda pada tahun 641 Sebelum
Masehi. Dia adalah seorang anak muda yang ingin membawa bangsa itu
kembali pada Allah. Pada tahun 623 Sebelum Masehi, Yosia memulai
kampanye untuk membersihkan Bait Allah dan kehidupan keagamaan dari
rakyat. Ketika Kitab Hukum Tuhan ditemukan di Bait Allah, suatu
kebangunan rohani yang besar dimulai di tanah tersebut. Kita dapat
yakin bahwa Yeremia sangat tertarik akan hal ini.
Yeremia memberitakan Firman Tuhan di Yerusalem
selama beberapa tahun. Dia melihat pemerintahan beberapa raja dan
akhirnya melihat kehancuran Yerusalem oleh Raja Babilonia,
Nebukadnezar. Yeremia berkotbah di Yehuda dan bangsa-bangsa
sekelilingnya, seperti yang kita lihat, dia adalah nabi bagi bangsa-
bangsa.
YEREMIA - ORANG PILIHAN ALLAH Yeremia menerima pelatihan sebagai seorang muda yang
akan menjadi seorang pendeta di desa Anathoth. Dia bertumbuh di
lingkungan para pendeta dan nabi. Tak pelak lagi, perubahan dalam
urusan-urusan dunia membawa pengaruh yang besar baginya.
YEREMIA - PANGGILAN DAN MISINYA Panggilan Yeremia untuk menjadi seorang nabi merupakan
pengalaman yang sangat nyata baginya. Segera dia menyadari bahwa Allah
sudah mempunyai tugas yang besar baginya bahkan sebelum dia
dilahirkan. Dia masih sangat muda dan lemah, namun siap untuk
mendengar suara Tuhan. Tuhan berkata kepadanya: "Sebelum aku
membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan
sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau,
Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
Yeremia 1:5.
Yeremia yang masih muda sangat terkejut akan
tanggung jawab besar yang Tuhan berikan atasnya, namun dia tahu bahwa
Allah akan memberikan kekuatan dan hikmat. Yeremia adalah seorang yang
dihormati oleh para pemimpin. Dia sangat berpendidikan. Kenyataan
bahwa dia mampu untuk membeli banyak harta milik menunjukkan bahwa dia
bukanlah seorang yang miskin. Dia menjadi seorang negarawan yang
berpengaruh sampai diluar negaranya sendiri. Banyak tulisannya dalam
bukunya adalah berupa pesan untuk bangsa-bangsa disekitarnya. Dia
memperingatkan bangsa-bangsa bahwa Allah adalah satu-satunya penguasa
dunia. Semua ilah yang lain adalah palsu. Yeremia adalah suara Tuhan
untuk dunia pada masanya.
BEBERAPA PELAJARAN YANG PERLU DIINGAT DARI
YEREMIA
-
Allah mempunyai rencana untuk setiap orang.
Yeremia mengerti akan kebenaran ini dan memberi diri
sebagai anak muda untuk rencana Allah tersebut. Tujuan terbesar untuk
setiap orang adalah menggenapi kehendak Allah dalam hidupnya.
Mengikuti rencana Tuhan mungkin tidaklah mudah. Hal itu sangat sulit
bagi Yeremia. Dalam beberapa peristiwa, hidupnya terancam, dan dia
mengalami banyak penderitaan. Namun Allah selalu memberikan kekuatan
yang kita perlukan untuk melakukan kehendak-Nya.
Allah memanggil dan menunjuk nabi-nabi-Nya
Bacalah Yeremia 1:5-10
Allah memilih Yeremia untuk membawa pesan-Nya. Hal
ini bukanlah ide Yeremia yang bagus. Beberapa orang berpikir bahwa
berkhotbah tidak ada bedanya dengan pekerjaan yang lain. Beberapa
orang berpikir bahwa setiap orang dapat memilih untuk menjadi gembala
atau penginjil. Hanya orang yang dipanggil dan dipilih oleh Allah yang
bisa menjadi gembala atau penginjil yang efektif.
Allah adalah pengharapan manusia untuk
keselamatan
Pernahkah suatu bangsa menukarkan allahnya meskipun itu sebenarnya
bukan allah? Tetapi umat-Ku menukarkan Kemuliaannya dengan apa yang
tidak berguna. Yeremia 2:11. Sebab dua kali umat-Ku
berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk
menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak
dapat menahan air. Yeremia 2:13.
Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya
sendiri.
Semua harapan manusia diluar Allah adalah sia-sia. Usaha-usaha
manusia untuk menyelamatkan dirinya sendiri adalah seperti sumur yang
kosong tanpa air. Tuhan adalah sumber kehidupan yang kekal. Dialah
satu-satunya sumber keselamatan bagi manusia dari dosa-dosanya.
Allah mampu membuat kembali apa yang sudah
dirusakkan oleh dosa. Bacalah Yeremia 18:3-6.
Yeremia belajar suatu pelajaran yang penting dari
seorang tukang periuk yang sibuk. Hanya seorang tukang periuk yang
ahli yang bisa membentuk kembali sebuah pot yang mempunyai bagian yang
retak, demikian juga, Allah mampu menyelamatkan kehidupan yang sudah
dirusakkan oleh dosa. Tuhan dapat menyucikan kehidupan yang berdosa
dan membuatnya menjadi sesuatu yang indah dan berguna untuk pelayanan
bagi-Nya.
Orang-orang yang sungguh-sungguh mencari Allah
dengan tulus akan menemukan Dia. Apabila kamu
mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku
dengan segenap hati.... Yeremia 29:13.
Beberapa orang berkata bahwa mereka tidak tahu
bahwa Allah itu ada. Firman Allah untuk umat-Nya pada masa Yeremia
adalah juga untuk orang-orang yang berdosa dan kehilangan jamahan
Allah pada masa kini.
Allah dapat diketahui. Dia selalu ada. Dia ingin
semua orang mencari Dia dan hidup didalam-Nya. Dia masih nyata sampai
sekarang ini sehingga mereka yang mencari dia dengan hati yang tulus
akan menemukan Dia.
Allah menjanjikan Pengharapan yang Baru.
Bacalah Yeremia 31:31-34
Bagi Yeremia, janji-janji akan perjanjian yang baru
memberikan pengharapan yang nyata. Yeremia mengenal ide keagamaan yang
berdasarkan pada suatu perjanjian. Dia melihat bahwa ketidaksetiaan
dari para individu sudah merusak perjanjian yang lama. Tidak ada
harapan lagi untuk memperbaharui perjanjian yang lama.
Perjanjian yang baru harus dibuat untuk
menggantikannya. Perjanjian yang baru mesti bersifat pribadi, disimpan
dalam hati, menyeluruh, dan rohani.
Dengan jalan ini, seseorang bisa melihat Allah
dengan jelas. Kehendak Tuhan cukup jelas untuk dimengerti dan ditaati.
Hal itu merupakan perjanjian dari persekutuan secara rohani antara
Allah dan manusia. Dan hal itu berdasarkan pada apa yang Allah sudah
lakukan bagi manusia, bukan apa yang manusia dapat lakukan untuk
membeli kemurahan Tuhan.
Kita menemukan kegenapan dari janji yang indah
ini dalam Lukas 22:14-20. Ini adalah perjanjian melalui
kematian Kristus.
Inilah jawaban Tuhan untuk dosa-dosa kita
|