Pelajaran 12 - Maleakhi - Nabi Sang Pemberani
NABI-NABI DALAM PERJANJIAN LAMA
PELAJARAN 12 - MALEAKHI - NABI SANG PEMBERANI
Bacaan Alkitab: Maleakhi 3:1-18
Ayat Hafalan: "Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam
rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan
ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan
bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai
berkelimpahan."Maleakhi 3:10.
LATAR BELAKANG MALEAKHI
Kembali kita belajar tentang seorang pemberani yang
dipilih Allah untuk mengecam agama yang palsu. Dengan cara yang berani
dia membawa orang-orang kembali kepada iman yang sejati kepada
Allah.
Kita hanya tahu sedikit tentang orang-orang Yahudi
di Yerusalem setelah Bait Allah dibangun kembali. Para tawanan yang
kembali ke Yerusalem meresmikan Bait Allah yang baru pada tahun 516
Sebelum Masehi. Mulai saat itu sampai kedatangan Nehemia pada tahun
445 Sebelum Masehi tidak ada catatan tertulis. Rakyat di Yerusalem
menjadi lebih acuh tak acuh terhadap hal-hal rohani. Selama beberapa
tahun tidak ada nabi yang memberitakan firman Tuhan bagi orang
Israel.
Rakyat menghadapi masa-masa yang sulit. Hasil panen
tidak menggembirakan. Para pendeta sangat jahat. Rakyat banyak yang
mengeluh kepada Tuhan. Mereka menolak untuk membayar perpuluhan dan
persembahan. Banyak pernikahan dan rumah tangga yang lemah. Perceraian
merupakan hal yang biasa. Orang-orang sudah melupakan perjanjian
Yehowa. Ibadah orang-orang kosong dan tidak berarti. Saat itu adalah
masa yang sulit yang memerlukan seorang hamba Tuhan yang
berani. Maleakhi adalah orang pilihan Allah untuk tugas tersebut.
MALEAKHI - ORANG PILIHAN ALLAH
Nama Maleakhi berarti "utusanku". Maleakhi
adalah utusan Allah yang berani berbicara tentang firman Tuhan kepada
orang-orang yang berdosa pada masanya tanpa ragu-ragu. Kita dapat
mengetahui dari kitab yang ditulisnya bahwa dia adalah seorang
pengkotbah yang kuat dan berani mengecam setiap orang yang tidak
mengindahkan pekerjaan Tuhan. Dia memberitakan firman Tuhan pada
orang-orang dijamannya untuk membangkitkan iman dan semangat mereka
dalam Tuhan.
Kitab Maleakhi adalah dalam bentuk perbantahan
dengan mereka yang mendengarkan kotbahnya. Kita bisa membayangkan para
pendengar tersebut berbicara dengan nabi Maleakhi saat dia
berkotbah. Mereka mungkin bertanya dan menyela saat dia sedang
berbicara. Maleakhi akan menjawab setiap pertanyaan. Dia akan menegur
para pendeta dan orang-orang akan dosa-dosa mereka yang khusus jika
pendapat mereka terlalu lemah. Dalam Maleakhi 1:1-2:9, Maleakhi
berbicara tentang kebesaran kasih Allah kepada bangsa Israel. Lalu dia
berbicara tentang keadilan Tuhan. Kamu menyusahi TUHAN dengan
perkataanmu. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami
menyusahi Dia?" Dengan cara kamu menyangka: "Setiap orang yang berbuat
jahat adalah baik di mata TUHAN; kepada orang-orang yang demikianlah
Ia berkenan - atau jika tidak, di manakah Allah yang
menghukum?"Maleakhi 2:17. Maka ia akan membuat
hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada
bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Maleakhi 4:6.
BEBERAPA PELAJARAN YANG PERLU DIINGAT DARI
MALEAKHI
-
Allah mengasihi umat-Nya .
"Aku mengasihi kamu, "firman TUHAN. Tetapi kamu berkata:
"Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu
kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub"...
Maleakhi 1:2
Allah membuktikan bahwa Dia mengasihi Israel
dengan melindungi mereka. Bangsa-bangsa lain dihancurkan, namun Yehuda
menikmati berkat yang melimpah dari Tuhan. Karena kasih dan perhatian
Allah, umat-Nya seharusnya melayani Dia dengan ucapan syukur.
Pemberita firman Tuhan yang malas menghambat
pekerjaan Tuhan . Bacalah Maleakhi 1:6-14 Israel telah
gagal dalam melayani Tuhan. Yang bertanggung jawab adalah para pendeta
dan pemimpin agama. Orang-orang menunjukkan rasa tidak hormat secara
terbuka terhadap Bait Allah dan ibadah kepada Allah. Para pendeta dan
pengkotbah memimpin orang-orang ke jalan yang tidak benar. Sebab
bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran
dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam. Maleakhi
2:7 Mereka seharusnya menjadi para pengajar bagi rakyat. Allah
ingin supaya mereka menjelaskan firman Tuhan kepada umat Israel.
Namun, mereka menyesatkan orang-orang dan menjadi pemimpin yang buta
bagi orang-orang yang buta.
Perceraian adalah dosa dimata Allah.
Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh?
Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi
jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari
masa mudanya. Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah
Israel juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman
TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
Maleakhi 2:15-16.
Allah mengasihi rumah tangga yang murni dan
bahagia. Tuhan sudah merencanakan pernikahan. Allah merencanakan untuk
seorang pria dan seorang wanita untuk membentuk suatu rumah tangga.
Ketika seorang pria meninggalkan istrinya, dia tidak menyenangkan hati
Tuhan. Allah ingin umat-Nya hidup dalam kehidupan yang kudus. Dia
menghendaki suami dan istri hidup bersama-sama sebagai satu tubuh.
Hagai juga memperingatkan orang-orang pada masanya bahwa "Allah
membenci perceraian."
Marilah kita mengingat bahwa Allah mengasihi rumah tangga dan
menghendakinya supaya kuat.
Persembahan perpuluhan adalah milik Tuhan.
Bacalah Maleakhi 3:1-10
Allah menghendaki umat-Nya membawa persembahan perpuluhan dan
persembahan yang lain dengan kasih. Dia tidak memaksa kita untuk
memberikan uang kepada-Nya, tetapi Dia mengingatkan bahwa persembahan
perpuluhan adalah milik Allah. Setiap orang yang tidak membayar
perpuluhan mereka berarti merampok Tuhan. Jika kita ceroboh dan tidak
memberikan perpuluhan kita, hal itu menunjukkan bahwa kita tidak
mengasihi Allah sebagaimana yang seharusnya.
Allah menjanjikan upah yang besar bagi mereka yang
mentaati kehendak-Nya. Dia menjanjikan kepada kita berkat-berkat
rohani yang sangat besar sehingga sampai-sampai kita tidak bisa
menerima semuanya. Marilah kita menjadi pengatur yang setia dari uang,
waktu dan kecakapan kita untuk pekerjaan Tuhan.
|