Pelajaran 10 - Hagai - Nabi Yang Membangkitkan Semangat
NABI-NABI DALAM PERJANJIAN LAMA
PELAJARAN 10 - HAGAI - NABI YANG MEMBANGKITKAN SEMANGAT
Bacaan Alkitab: Hagai 1:2-10; 2:1-10.
Ayat Hafalan:
"Kuatkanlah hatimu, hai rakyat segala negeri,
demikianlah firman Tuhan; bekerjalah, sebab aku ini menyertai kamu,
demikianlah firman Tuhan semesta alam." Hagai 2:5b.
LATAR BELAKANG HAGAI
Dalam tahun 506 Sebelum Masehi ketika raja
Babilonia menduduki Yerusalem, Bait Allah dihancurkan. Setelah 50
tahun di Babilonia, orang-orang Yahudi diijinkan untuk kembali ke
Yerusalem untuk membangun kembali kota dan Bait Allah. Darius adalah
sang raja yang memberikan kesempatan ini kepada orang-orang Yahudi,
dan dia juga memberikan uang untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Orang-orang kembali ke Yerusalem dengan pimpinan
seseorang yang bernama Zerubabel. Hanya sebentar setelah mereka
disana, mereka lupa untuk membangun Rumah Allah. Setiap orang hanya
melakukan pekerjaan mereka sendiri dan membangun rumah mereka
sendiri.
Enam belas tahun sudah berlalu sebelum Hagai
mengajak mereka untuk membangun Rumah Allah. Sangat sedih melihat
orang-orang terlalu lama menunda untuk mengerjakan hal terpenting yang
seharusnya mereka lakukan sekembalinya mereka ke Yerusalem.
HAGAI - ORANG PILIHAN ALLAH
Kita hanya tahu sedikit tentang Hagai, seorang
Yahudi yang menjawab panggilan Tuhan dengan berani. Dia mungkin
seorang yang sudah tua yang sudah tinggal lama di Babilonia sebelum
kembali ke Yerusalem dengan para tawanan lainnya. Masih adakah di
antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya semula?
Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya di
matamu seperti tidak ada arti? Hagai 2:4. Dia sangat
mengasihi Bait Allah dan memiliki keyakinan yang dalam bahwa dia
benar. Dia adalah seseorang dengan satu cita-cita. Dia melihat suatu
pekerjaan yang mesti diselesaikan dan mendorong rakyat untuk
melakukannya. Hagai adalah seseorang yang dipanggil dan dipimpin Tuhan
yang bertekad untuk membangun kembali Bait Allah. Dia menggerakkan
orang-orang untuk memulai pekerjaan tersebut.
BEBERAPA PELAJARAN YANG PERLU DIINGAT DARI
HAGAI
-
Keinginan yang mementingkan diri sendiri
menghambat jalannya pekerjaan Tuhan Hagai 1:1-9."
Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi
reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya
sendiri." Hagai 1:9.
Hagai mengatakan kepada rakyat bahwa mereka
sudah terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri dan melupakan
pekerjaan Tuhan. Hal ini sering terjadi pada hari ini. Kadang-kadang
yang sedang kita lakukan adalah hal-hal yang baik, namun, jika kita
tidak berhati-hati, kita mungkin bisa menggunakan seluruh waktu kita
untuk mencari kesenangan pribadi.
Orang-orang pada masa Hagai bercocok tanam,
membuat pakaian dan membangun rumah mereka sendiri. Hal-hal tersebut
adalah baik, tapi mereka telah melupakan rumah Tuhan. Enam belas tahun
telah berlalu, dan mereka masih belum melakukan pekerjaan mereka yang
utama.
Sudah berapa lama Anda tidak melakukan apa yang
Allah ingin Anda lakukan? Berapa waktu yang Anda berikan untuk
melakukan pekerjaan Tuhan di gereja?
Allah memanggil para pemimpin untuk memberi
semangat kepada umat-Nya. Pada tahun yang kedua zaman
raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama bulan itu,
datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel
bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar.
Hagai 1:1. Bacalah Hagai 2:4-9.
Allah memanggil Hagai untuk memberi semangat
rakyat supaya melakukan pekerjaan mereka. Hagai adalah seorang yang
tegas yang menegur orang-orang karena kemalasan mereka. Kemudian
mengingatkan mereka bahwa Allah bersama-sama mereka. Sungguh ini
adalah alasan yang penting untuk melaksanakan pekerjaan Tuhan. Tuhan
menyertai kita. Dia hadir untuk memberikan hikmat dan bimbingan. Dia
hadir untuk memberikan kekuatan. Firman Allah pada hari ini tetap
sama."...bekerjalah, sebab Aku ini menyertai engkau..."
Hagai 2:5b.
Kumpulan orang-orang yang menyerahkan diri kepada
Tuhan dapat melakukan pekerjaan yang besar bagi Allah.
Hagai mengajak orang-orang untuk berkumpul sebagai
satu kelompok dan bekerja bersama-sama. Dia adalah seorang pemimpin
yang bijaksana.
-
Dengan persatuan, rakyat bisa menyelesaikan
pekerjaan yang banyak dalam waktu singkat. Hal itu sama seperti gereja
pada hari ini. Jemaat di gereja harus bersatu sebagai satu tubuh yang
dipimpin oleh Allah.
-
Dengan persatuan, gereja bisa memberikan
kesaksian yang kuat pada mereka yang belum diselamatkan.
-
Dengan persatuan, gereja bisa mengalahkan
tekanan dari si jahat.
Hagai mengajak gereja untuk bersatu
dengan satu tujuan: MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN.
|