Pelajaran 6 - Perdebatan Dengan Para Pemimpin Agama
INJIL MARKUS - BAGIAN 2
PELAJARAN 6 - PERDEBATAN DENGAN PARA PEMIMPIN AGAMA
Bacaan Alkitab: Markus 12:1-44
Ayat Hafalan:
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada
Kaisarapa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa
yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar
Dia. Markus 12:17 Keseluruhan pasal ini
kecuali empat ayat terakhir membahas beberapa pertanyaan dari
pemimpin-pemimpin agama pada waktu itu. Ada orangFarisi dan orang-
orang pendukung Herodes (Herodian), beserta orang Saduki dan para ahli
Taurat. Yesus sanggup melakukan lebih dari menjawab pertanyaan-
pertanyaan mereka. Dia mempergunakan kesempatan itu untuk mengajarkan
kebenaran besar yang tidak dapat mereka mengerti sama sekali.
Akhirnya, tak seorangpun yang berani mengajukan kepada-Nya pertanyaan
lainnya. Yesus melihat bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan
Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan
seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Markus 12:34
PERUMPAMAAN TENTANG PENGGARAP-PENGGARAP KEBUN
ANGGUR, Markus 12:1-12
Seluk beluk dan maksud dari perumpamaan ini sudah
sangat jelas bagi semua orang yang mendengar apa yang dikatakan Yesus.
Kebun anggur ituadalah bangsa Israel. Bandingkanlah Yesaya 5:1-7
dengan ayat-ayat ini.Pemilik kebun anggur adalah Allah. Penggarap-
penggarap ladang yang jahat adalah ahli-ahli Taurat, tua-tua, dan
para pemimpin Israel lainnya. Hamba yang dikirim ke kebun anggur
adalah nabi-nabi Israel. Anak pemilik kebun adalah Mesias yang
dijanjikan, Yesus sendiri. Para pemimpin agama yang berdiri di depan-Nya
pada waktu itu ingin membunuh Yesus. Batu yang sedang mereka buang
(Kristus) akan menjadi batu penjuru. Yesus adalah batu yang dibuang
oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kami sendiri --, namun ia telah
menjadi batu penjuru. Kisah Para Rasul 4:11. Cerita
ini mengajarkan bahwa Allah masih pemilik kebun anggur itu tidak
peduli apa yang dilakukan oleh penggarap-penggarap kepada hamba atau
bahkan kepada Anak-Nya. Ini juga mengingatkan kepada kita bahwa yang
jahat akan dibawa ke pengadilan akhir.
HUKUM DAN PAJAK
Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian
kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang
itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah
seorang jujur, dan Engkau tidak takut pada siapapun juga, sebab Engkau
tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan
segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar
atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui
kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai
Aku? Bawalah kemari suatu dinar supaya Kulihat!" Lalu mereka bawa.
Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?"
Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada
mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada
Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!"
Mereka sangat heran mendengar Dia. Markus 12:13-17.
Pertanyaan tentang pajak adalah perbincangan yang
banyak diperdebatkan pada waktu itu. Beberapa orang beranggapan bahwa
tidak apa-apa membayar pajak, tetapi yang lain menentang dengan keras
hal itu. Sekali lagi mereka berusaha menjebak Yesus. Jika Dia setuju
dengan pajak, maka orang-orang akan menyalahkan Dia. Jika Dia menolak
pajak, maka mereka akan melaporkan Dia kepada pemerintah Roma sebagai
pengkhianat dan orang yang revolusioner. Jawaban Yesus menutup mulut
orang-orang yang hadir yang mengajukan pertanyaan itu. Kata-kata Yesus
ini masih mempunyai arti yang besar bagi kita pada saat ini. Hal ini
menunjukkan kepada kita bahwa kita seharusnya tidak mengharapkan
untukmenerima keuntungan dari pemerintah tanpa menerima tanggung jawab
untuk pemerintah yang baik. Hal ini dilakukan melalui pembayaran pajak
dan juga dalammemberikan suara dalam pemilihan suara. Namun, hal ini
juga menunjukkan bahwa ada suatu batasan kekuasaan dari pemerintah.
Sebuah pemerintah seharusnya menghormati suara hati dan kepercayaan
agama dari setiap individu pemerintahannya. Sama seperti uang dinar
mempunyai gambar Kaisar dan menjadi milik Kaisar, jadi manusia
mempunyai gambar Allah dan oleh sebab itu menjadi milik Allah.
Berfirmanlah Allah "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut
dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan
atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah
menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Kejadian 1:26-27. Gereja seharusnya tidak pernah mengatur
pemerintah ataupun pemerintah juga seharusnya tidak mengatur dan
membantu gereja.
KEBANGKITAN DAN MASA DEPAN Markus 12:18-27
Orang-orang Saduki jarang ikut dalam perselisihan,
tetapi dalam hal kebangkitan mereka mempunyai sebuah pertanyaan.
Mereka tidak percayapada malaikat, roh atau kebangkitan. Mereka
percaya bahwa lima kitab pertama dalam Perjanjian Lama lebih penting
dari pada kitab-kitab lainnya dalam Perjanjian Lama. Pertanyaan yang
mereka tanyakan adalah yang berhubungan dengan Ulangan 25:5-10,
tetapi tujuan mereka adalah agar membuat kebangkitan menjadi nampak
lucu. Jawaban Yesus kepada mereka dibagi menjadi dua bagian. Pertama,
Dia menjelaskan cara kebangkitan. Dia menyatakan bahwa hukum lama
tentang hidup jasmani di bumi akan tidak berlaku dalam hidup baru. Hal
seperti kawin dan mengawinkan tidak akan ada lagi. Kemudian, Yesus
mengatakan tentang kenyataan tentang kebangkitan. Mereka bersikeras
bahwa dalam kitab-kitab Musa tidak menyebutkan kekekalan. Akan tetapi,
Yesus mengambil bukti dari salah satu dari kitab-kitab ini,
Keluaran 3:6. Allah menyebut diri-Nya sebagai Allah Abraham,
Allah Ishak dan Allah Yakub. Jika Allah masih adalah Allah yang sama
dari Allah mereka yang sudah lama mati, maka mereka harus sudah
dibangkitkan ke dalam hidup baru sebab Allah bukanlah Allah orang mati
melainkan Allah orang hidup. Orang-orang Saduki salah karena berpikir
bahwa surga adalah seperti bumi. Hal ini seharusnya tidak dilakukan.
Paulus mengatakan bahwa kita tidak dapat tahu secara sempurna seperti
apakah surga itu sebelum kita tiba di sana. Tetapi seperti ada
tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak
pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam
hatimanusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi
Dia."1Korintus 2:9. Marilah kita menjadi yakin
bahwa kita berada dalam perjalanan menuju ke surga melalui keselamatan
dalam Yesus Kristus.
PERINTAH YANG UTAMA Markus 12:28-34
Seorang ahli Taurat yang sedang mendengarkan
perdebatan itu datang dan bertanya kepada Yesus hukum manakah yang
paling utama. Yesus menjawab dari Ulangan 6:4-5, yang sampai
saat ini masih menjadi inti ibadah orang-orang Yahudi. Dengarlah,
hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN
Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan jiwamu dan dengan segenap
kekuatanmu. Selanjutnya Yesus mengatakan bahwa orang yang mentaati
perintah ini dan menempatkan Allah di tempat yang utama juga akan
mempunyai suatu hubungan yang baik dengan sesamanya. Dalam pertanyaan
ini, Yesus meringkas perintah-perintah mengenai hubungan kita dengan
sesama.
MEMARAHI AHLI-AHLI TAURAT
Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait
Allah, Ia berkata: "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa
Mesias adalahanak Daud? Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata:
Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kananKu,
sampai musuh-musuhMu Kutaruh di bawah kakiMu. Daud sendiri menyebut
Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Orang banyak yang
besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat. Dalam pengajaran-
Nya Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka
berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di
pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di
tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah janda-janda,
sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang.
Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."
Markus 12:35-40
Pujian Yesus terhadap seorang ahli Taurat dalam
ayat 34 tidak dapat dianggap sebagai persetujuan-Nya terhadap
seluruh kelompok itu. Kemudian Dia memberikan beberapa kebenaran
tentang mereka. Yesus memarahi ahli-ahli Taurat itu karena dua hal.
Pertama, Yesus mengecam mereka karena kepercayaan mereka yang salah.
Mereka bersikeras bahwa Mesias yang akan datang adalah "Daud Kedua".
Yesus mengatakan bahwa tidaklah demikian karena Mesias akan menjadi
Tuhan Daud dan akan ditinggikan oleh Allah. Selanjutnya Yesus mengecam
ahli-ahli Taurat karena perbuatan mereka yang jahat. Mereka
meninggikan diri mereka sendiri dan sombong. Mereka mengambil uang
dari janda-janda miskin dan munafik. Dengan cara ini Yesus
memperingatkan murid-murid-Nya akan ajaran-ajaran sesat.
PERSEMBAHAN SEORANG JANDA
Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti
persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang
ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu
datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu
satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada
mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskinini memberi
lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalampeti
persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi
janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu
seluruh nafkahnya." Markus 12:41-44
Duduk di dekat Bait Suci, Yesus dapat melihat para
peziarah yang membawa persembahan dan memasukkan persembahan itu ke
dalam salah satukotak yang ditempatkan di sana. Beberapa orang yang
kaya memasukkan jumlah yangbanyak. Janda yang datang membawa
persembahannya menarik perhatian Yesus. Mungkin dia sudah dibebaskan
dari kewajiban memberi persembahan oleh karena kemiskinannya dan
karena dia seorang janda. Dia menerima pujian dari Yesus ketika ia
memberikan persembahannya. Bagi Yesus, yang penting bukan jumlah yang
diberikannya, tetapi Yesus melihat keadaan hati dari pemberinya. Allah
telah mengatakan kepada Samuel, "Janganlah pandang parasnya atau
perawakan yangtinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat
manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata,
tetapi Tuhan melihat hati." 1Samuel 16:7. Bahkan pada
saat inipun Allah melihat hati manusia.
|