Pelajaran 5 - Yesus Memasuki Kota Yerusalem
INJIL MARKUS - BAGIAN 2
PELAJARAN 5 - YESUS MEMASUKI KOTA YERUSALEM
Bacaan Alkitab: Markus 11:1-33
Ayat Hafalan:
Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada
Allah". Markus 11:22
Sekarang kita sampai pada bagian terakhir
perjalanan Yesus masuk ke Yerusalem. Sebelum waktu ini, Yesus berusaha
untuk menghindari permusuhan terbuka ataupun pujian. Akan tetapi
sekarang Dia datang di Yerusalem secara terbuka untuk bertemu dengan
para oposisi-Nya "muka lawan muka" karena sekarang waktu-Nya telah
tiba. Waktu itu adalah Hari Raya Paskah, hari raya terbesar sepanjang
tahun. Hari raya ini memperingati bagaimana Allah telah mengantar
bangsa Yahudi dari perbudakan di Mesir dan telah melewati rumah-rumah
mereka ketika memberikan pukulan maut kepada bangsa Mesir. Kota
Yerusalem penuh dengan peziarah dari seluruh Palestina, yang datang
dari setiap negara pada waktu itu. Yesus datang pada hari Minggu, hari
pertama dari minggu Hari Raya Paskah, ke dalam suasana semacam
itu.
YESUS MENGATUR MASUKNYA KE KOTA YERUSALEM, Markus 11:1-6
Ini bukan pertama kalinya Yesus berada di
Yerusalem. Injil Yohanes menceritakan beberapa kali ketika Dia
mengunjungi Yerusalem dan Bait Allah. Kita tahu bahwa secara teratur
Yesus mengikuti hari-hari raya di kota itu. Kenyataannya bahwa keledai
muda telah siap untuk-Nya juga menunjukkan bahwa Yesus telah sering
berada di sana. Bahkan hal ini menunjukkan bahwa Yesus sedang
bertindak menurut suatu rencana. Dia sedang menuju Yerusalem di atas
seekor keledai, binatang yang digunakan oleh orang yang berkedudukan
tinggi yang datang dalam damai. Dia sedang menyatakan diri-Nya sebagai
Penebus yang datang dengan damai. Dia bukan Mesias yang sedang
ditunggu-tunggu oleh orang-orang Yahudi, tetapi Dia adalah Yang
Diurapi Allah, dan Dia sedang menyatakan hal itu.
YESUS MASUK YERUSALEM
Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan
mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
Banyak orangyang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang
menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.
Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari
belakang berseru: "Hosana!Diberkatilah Dia yang datang dalam nama
Tuhan, diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud,
hosana di tempat yang maha tinggi!" Sesampainya di Yerusalem Ia masuk
ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya,tetapi sebab hari sudah
hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengankedua belas murid-Nya.
Markus 11:7-11
Nampaknya bahwa Yesus mempunyai tiga tujuan dalam
membuat masuknya ke Yerusalem secara dramatis seperti yang dilakukan-Nya.
Pertama, Ia ingin mengakui secara terbuka bahwa Ia adalah Mesias,
walaupun Dia bukan Mesias seperti yang mereka inginkan. Dalam memasuki
kota itu seperti yang Dia lakukan, Yesus menggenapi nubuat dalam
Zakharia 9:9 tentang diri-Nya. Bersorak-soraklah dengan
nyaring, hai puteri Sion, bersorak-soraklah, hai puteri Yerusalem!
Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan
mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda. Kedua,
Yesus memilih untuk masuk ke Yerusalem. Dia ingin memberi mereka
sebuah kesempatan lain untuk menerima Dia sebagai Yang Diurapi.
Ketiga, Dia sekarang siap untuk menghadapi perlawanan dari
pemimpin-pemimpin agama yang akan membawa Dia kepada kematian-Nya.
POHON ARA YANG TIDAK BERBUAH
Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua
belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari
jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk
melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu
Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja,
sebab memang bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu:
"Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya
pun mendengarnya. Markus 11:12-14. Pagi-pagi ketika
Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah
keringsampai ke akar-akarnya. Maka teringatlah Petrus akan apa yang
telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi lihatlah, pohon ara
yang kau kutuk itu sudah kering." Markus 11:20-21.
Peristiwa ini memberikan sebuah contoh ajaran Yesus dalam dua bagian.
Pohon ara yang tidak berbuah tersebut adalah seperti Yerusalem, yang
akan segera dihancurkan. Beberapa pelajaran jelas bagi kita dalam
cerita pendek ini. Yesus mengutuk pohon ara tersebut sebab pohon itu
menjanjikan buah (pohon itu sudah memiliki daun), tetapi tidak
menghasilkan buah sama sekali. Markus mengingat cerita ini sebab hal
ini memberikan pelajaran yang penting. Marilah kita memastikan bahwa
perbuatan kita sesuai dengan perkataan kita. Pohon ara tersebut
menjanjikan buah tetapi tidak memberikan apa-apa. Janganlah kita
berjanji untuk melayani Allah dan kemudian tidak menghasilkan buah
kepatuhan.
BAIT ALLAH DISUCIKAN Markus 11:15-19
Tidak mengherankan bahwa Yesus menjadi marah pada
apa yang Dia lihat di Bait Allah. Dalam bangunan Bait Allah, orang-
orang bukan Yahudi juga dapat belajar Firman Tuhan di halaman luar.
Akan tetapi, karena mereka bisa mendapatkan uang dari tempat itu, para
pemimpin Bait Allah menyerahkan pelataran luar kepada para pedagang
dan para penukar uang. Beberapa pedagang menjual merpati dan domba
dengan harga yang tinggi. Jika orang membawa binatang mereka sendiri
untuk dipersembahkan sebagai korban, imam akan menolaknya. Orang lain
menukar uang asing ke uang Bait Allah dan menerima untung dari hal
itu. Satu-satunya uang yang diterima adalah mata uang khusus Bait
Allah. Hal inimemberikan keuntungan bagi para penukar uang atas semua
persembahan yangdibawa-bawa ke Bait Allah. Karena perbuatan-perbuatan
inilah, ada kekacauan yang terus-menerus di daerah Bait Allah. Ini
sangat berbeda dari sikap hormatdan ibadah yang diharapkan di sana.
Kenyataannya, daerah khusus untuk orang-orang bukan Yahudi bahkan
telah menjadi jalan pintas untuk orang-orang yang lewat untuk
menyeberangi bukit Sion dimana Bait Allah berada. Yesus mengusir para
pedagang dan para penukar uang dan melarang siapapun melewati daerah
itu. Yesus menyatakan bahwa Bait Allah adalah tempat suci, tempat
untuk berdoa.
PELAJARAN DALAM IMAN DAN DOA
Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa berkata kepada gunung
ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang
hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi,
maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu:
apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah
menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Dan jika kamu
berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu
dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga
mengampuni kesalahan-kesalahanmu." (Tetapi jika kamu tidak mengampuni,
makaBapamu yang di sorga juga tidak mengampuni kesalahan-kesalahanmu).
Markus 11:22-26
Kata-kata Yesus yang dicatat di sini oleh Markus,
terjadi dalam suatu konteks yang sangat berbeda dalam Injil Matius dan
Lukas. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran yang sama ini mungkin telah
disampaikan oleh Yesusbeberapa kali. Bahkan, hal ini menunjukkan sikap
Yesus terhadap doa. Pertama, Yesus berkata bahwa doa seharusnya doa
yang penuh iman. Iman yang Dia maksudkanadalah iman yang tidak gagal
bagaimanapun sulitnya apa yang didoakan. Inilah iman untuk
"memindahkan gunung". Yesus juga berkata bahwa doa yang benar adalah
doa yang mengingat bahwa Allah menjawab doa-doa menurut keperluan kita
dan yang paling bermanfaat bagi kita, dan tidak menurut keinginan
kita. Kita harus selalu berdoa, "dalam nama Yesus", yaitu menurut
kehendak-Nya. Selanjutnya kita melihat bahwa doa meliputi keprihatinan
terhadap orang-orang lain. Doa orang yang benci tidak dapat lepas dari
kebenciannya sendiri. Biarlah orang itu berdoa agar dosa-dosanya dapat
ditinggalkannya.
KUASA KRISTUS Markus 11:27-33
Berdampingan dengan Bait Allah ada serambi, tempat
guru-guru atau orang-orang lainnya mengajar. Di sinilah sekelompok
yang terdiri dari ahli Taurat, para guru dan para tua-tua bertemu
dengan Yesus. Mereka mempertanyakan kuasa-Nya sehubungan dengan apa
yang telah dilakukan-Nya dalam menyucikan Bait Allah. Mereka siap
menangkap Yesus jika Dia mengatakan bahwa Allah memberi kuasa kepada-Nya
agar dapat melakukan hal itu. Mereka juga siap menangkap Yesus
jika Ia mengatakan bahwa Dia melakukan hal itu atas kuasa-Nya sendiri.
Yesus mengerti dengan jelas jebakan yang mereka buat untuk-Nya
sehingga Dia menjawab dengan menanyakan kepada mereka sebuah
pertanyaan. Mereka tidak dapat menjawab pertanyaan-Nya mengenai
pekerjaan Yohanes Pembaptis. Jika mereka menjawab bahwa baptisan
Yohanes dari manusia, mereka takut menghadapi reaksi dari orang-orang
yang berada di dekat situ. Jika mereka menjawab bahwa baptisan Yohanes
dari Allah, maka Yesus dapat menjawab bahwa Yohanes telah menunjukkan
semua orang kepada-Nya. Oleh karena itu, Yesus mendapatkan persetujuan
dari Allah dan tidak perlu kuasa lagi. Ini merupakan contoh yang jelas
mengenai apa yang terjadi dengan mereka yang tidak percaya kebenaran.
Mereka harus melanjutkan lebih jauhlagi dengan memutarbalikkan
kenyataan lainnya. Jauh lebih baik untuk mengakui kesalahan dan
menerima kebenaran. Kadang-kadang hal ini mungkin memalukan, tetapi
selalu benar di mata Allah.
|