Pelajaran 10 - Pengadilan Dan Penyaliban Yesus
INJIL MARKUS - BAGIAN 2
PELAJARAN 10 - PENGADILAN DAN PENYALIBAN YESUS
Referensi Alkitab: Markus 15:1-21
Ayat Hafalan:
"Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang
Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya." Markus 15:2
Marilah kita berdoa dengan sungguh-sungguh
memikirkan pasal 15 karena merupakan inti dari Injil Tuhan kita Yesus
Kristus - kematian penebusan-Nya di atas salib Kalvari.
PEMERIKSAAN DI DEPAN PILATUS Markus 15:1-5
Peraturan Yahudi telah menganggap suatu pemeriksaan
tidak sah pada malam hari, oleh sebab itu mereka dengan tergesa-gesa
mengadakan pertemuankeesokan harinya dini hari agar memenuhi undang-undang
yang sah di tempat mereka akan membawa Yesus, yaitu dihadapan Pilatus,
gubernur Roma. Sebagai GubernurYudea, Pilatus telah sangat terganggu
oleh para pemimpin Yahudi, dan tidak ingin marah kepada mereka. Oleh
sebab itu dia berharap untuk mengetahui apakah tuntutan penghianatan
mereka benar Pilatus bertanya kepada Yesus dengan jelas dan dengan
berhati-hati, Pilatus bertanya kepadanya: "Engkaulah Raja
orang Yahudi?" Jawab Yesus, "Engkau sendiri mengatakannya,"
Markus 15:2. Ini merupakan jawaban yang paling keras dalam logat
Ibrani. Yesus mengatakan," Apa yang engkau katakan benar." Akan tetapi
apa yang dimaksudkan Yesus dan apa yang dimaksudkan orang-orang Yahudi
untuk menuntut Yesus adalah dua hal yang berbeda. Rupanya Yesus
mendapat beberapa kesempatan untuk menjelaskan secara pribadi kepada
Pilatus bahwa kerajaan-Nya bukanlah kerajaan di dunia ini. Oleh sebab
ini bukanlah perlawanan terhadap peraturan pemerintahan Roma yang
diwakili oleh Pilatus. Kata Pilatus; "Apakah aku seorang Yahudi?
Bangsamu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan engkau
kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?" jawab Yesus:" Kerajaanku
bukan dari dunia ini, jika kerajaanku dari dunia ini pasti hamba-hambaKu
telah melawan, supaya aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan
tetapi kerajaanKu bukan dari sini. "Maka kata Pilatus kepadanya: "Jadi
Engkau adalah Raja?" Jawab Yesus: "engkau mengatakan, bahwa Aku adalah
Raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah akudatang ke dalam dunia
ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang
berasal dari kebenaran mendengarkan suaraKu. "Kata Pilatus kepada-Nya:
"apakah kebenaran?" Yohanes 18:35-38
Kemudian untuk memastikan Yesus dihukum, orang-orang
Yahudi menambahkan tuntutan yang selanjutnya. Mengherankan bagi
Pilatus bahwa Yesus tidak mempunyai sesuatu lagi untuk dikatakan dalam
pembelaan-Nya sendiri.
YESUS ATAU BARABAS Markus 15:6-15
Kata Pilatus kepada Imam-imam kepala dan seluruh
orang banyak itu: "Aku mendapati kesalahan apapun pada orang
ini." Lukas 23:4. Pilatus bertanya, "Apakah kebenaran
itu?" Dengan tidak ditemukannya kesalahan, maka Pilatus keluar lagi
menemui orang-orang Yahudi dan berkata, "Aku tidak menemukan dasar
tuntutan atas diri-Nya." Yohanes 18:38, kedua Injil
ini menceritakan kepada kita bahwa Pilatus sepenuhnya yakin bahwa
Yesus tidak bersalah dari sudut pandang hukum Roma.
Akan tetapi, jika membebaskan Yesus akan
menimbulkan kemarahan para pemimpin Yahudi dan menyebabkan
pemecatannya oleh pemerintahan Roma. Pilatus berharap lepas dari
kesulitan ini dengan menyatakan Yesus sebagai seorang penjahat dan
kemudian membebaskan Dia selama dalam minggu Paskah seperti kebiasaan
bangsa Yahudi.
Ada seorang penjahat terkenal dalam penjara pada
saat itu. Namanya adalah Barabas. Dia seorang pembunuh dan seorang
yang sangat jahat. Oleh karena itu Pilatus berharap bahwa orang-orang
akan memilih untuk membebaskan Yesus. Tetapi sekali lagi orang-orang
di bawah pengaruh imam-imam yang berteriak agar Yesus dihukum dan
Barabas dibebaskan.
Karena tidak tahu apa yang akan dilakukan
selanjutnya, maka Pilatus bertanya kepada orang-orang apa yang dia
lakukan terhadap Yesus. Pertanyaan apa ini, seorang hakim menanyakan
keputusan kepada massa! Hal iniseharusnya tanggung jawab Pilatus bukan
mereka. Orang banyak berteriak, "Salibkan Dia" Markus
15:13. Markus menceritakan kepada kita semua peristiwa ini karena
Pilatus menjalankan penghakiman yang menjadi tanggung jawabnya untuk
memutuskan. Dia menolak kebenaran apa yang diketahuinya karena
berharap memperoleh kebaikan hati dari orang-orang yang ada di tempat
itu dihadapannya. Kita seharusnya tidak menolak untuk melakukan apa
yang kita ketahui sebagai kebenaran walaupun hal ini mungkin akan
merugikan pribadi kita dan bahkan membuat diri kita menderita.
DIOLOK-OLOK OLEH PARA SERDADU Markus 15:16-20
Para serdadu Roma adalah segerombolan orang yang
kasar, tetapi perlakuan mereka terhadap Yesus lebih kejam. Para
serdadu yang menjaga pretorium (Istana pemerintah) bahkan
meminta kepada para serdadu Herodes untuk bergabung dengan mereka
dalam memperolok Yesus. Maka mulailah Herodes dan pasukannya
menista dan mengolok Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya
lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus. Lukas 23:11
Mereka mengenakan pakaian ungu pada Dia, tanda
bahwa Dia seorang Raja. Mereka menghormati Dia. Bagi para serdadu hal
ini merupakan saat yang menyenangkan, tetapi bagi kita yang membaca
cerita ini dan mengenal siapa Yesus sebenarnya, hal ini merupakan
cerita penghujatan yang sama sekali tidak menyenangkan yang
menunjukkan kepada kita dosa hati manusia yang mengerikan.
Kemudian para serdadu menempatkan sebuah alang-
alang di tangan-Nya mewakili tongkat lambang kekuasaan seorang raja.
Kemudian mereka merampas dari tangan-Nya dan memukulnya di kepala
Yesus. Mereka meludahi-Nya dan menempatkan sebuah mahkota duri di
kepala-Nya. Lalu berlutut dihadapan-Nya untuk memperolok, mereka
tertawa dan mencemooh Dia. Kita tidak akan pernah mengerti bagaimana
menderitanya Tuhan kita pada saat itu.
MEMIKUL SALIBNYA Markus 15:21
Sudah menjadi kebiasaan pada saat itu meminta orang
yang dihukum untuk menarik salibnya melalui kota ke tempat penyaliban.
Empat orang serdadu mengelilingi orang tersebut untuk disalibkan.
Orang yang di depan membawa sebuah tanda yang bertuliskan tuduhannya.
Tanda ini nantinya akan dipakudi atas kayu salib. Pada waktu Yesus
berjuang di bawah beban kayu salib itu, dua orang laki-laki yang
disalib bersama-sama dengan Dia menemani-Nya. Dan ada juga dua
orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan
Dia. Lukas 23:32
Juga oleh karena siksaan pukulan dan pemeriksaan
pengadilan, atau jiwa-Nya yang menderita, atau keduanya, Yesus jatuh
dalam perjalanan pada waktu akan mencapai gerbang kota itu. Pada saat
itu para pasukan memerintahkan seorang yang berdiri di dekat situ
untuk membawa salib Yesus. Yang bisa kita ketahui tentang Simon adalah
bahwa dia berasal Sirene, Afrika Utara, dan dia adalah ayah dari
Alexander dan Rufus. Penyebutan nama kedua orang ini menyatakan secara
tidak langsung bahwa mereka terkenal di gereja-gereja ketika Injil
Markus ditulis.
|