Sabda Katalog Yayasan Lembaga SABDA Pendidikan Elektronik Study Teologia Awam e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik
e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik
Home | Bahan | Seri

Injil Markus - Bagian 1 - Biblika

Kategori: Sistematika | Biblika | Praktika | Historika


Kembali Ke Daftar Isi
Pelajaran 10 - Bahayanya Agama Buatan Manusia

INJIL MARKUS - BAGIAN 1

PELAJARAN 10 - BAHAYANYA AGAMA BUATAN MANUSIA

Bacaan Alkitab: Markus 7:1-23

Ayat Hafalan:

Apapun dari luar yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya. Markus 7:15.

Di dalam pasal tujuh, kita dapat melihat adanya peningkatan usaha-usaha untuk menentang Yesus dan semua usaha itu sudah diatur terlebih dahulu. Sebelumnya para pemimpin dan tua-tua rumah ibadat telah bangkit menentang Yesus. Beberapa kelompok ahli Taurat, orang Farisi dan orang Herodian menentang pengajaran-Nya. Sekarang, utusan para ahli Taurat dan orang Farisi dari Yerusalem datang untuk menanyai Dia secara pribadi tentang beberapa hal tertentu. Yang menyedihkan dari pertemuan mereka dengan Yesus ini adalah mereka hanya datang untuk mencari kesalahan dan menyudutkan Tuhan Yesus. Seandainya mereka datang dengan pikiran yang terbuka, bersedia untuk belajar dari Dia, mungkin mereka akan pulang dengan hati yang sama sekali diubahkan. Kiranya Saudara semua, yang belajar dari buku ini, datang pada Firman Tuhan dengan pikiran yang terbuka dan siap untuk belajar kebenaran Allah yang sudah dipersiapkan bagi Saudara.

YANG BERSIH DAN NAJIS Markus 7:1-4

Dalam pasal ini, Yesus menghadapi tantangan yang paling serius dari para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka menuduh Yesus dan para murid telah melanggar hukum dalam Perjanjian Lama dan adat istiadat nenek moyang mereka. Hukum-hukum yang dibicarakan di sini adalah sepuluh Perintah Allah dan lima kitab pertama dari Perjanjian Lama, yaitu Kitab tentang Hukum. Ketika para ahli Taurat dan orang-orang Farisi menuduh Yesus dan para murid telah melanggar adat istiadat nenek moyang mereka, mereka sesungguhnya sedang berbicara dengan penafsiran manusia tentang Perjanjian Lama. Hal ini menjelaskan tentang hal membasuh tangan. Adat istiadat nenek moyang mereka menekankan bahwa orang Yahudi harus sering membasuh tangan mereka, bukan hanya karena masalah kesehatan dan kebersihan secara jasmani, namun juga setelah berhubungan dengan orang-orang yang bukan Yahudi.

Adat istiadat ini menjadi suatu usaha untuk menerapkan satu hukum yang pada mulanya diberikan kepada para imam dalam hubungannya dengan makanan yang dikuduskan. Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi sama sekali tidak peduli apakah tangan para murid tersebut bersih atau tidak, tetapi mereka ingin tahu apakah para murid-Nya telah membasuh tangan mereka dengan suatu upacara yang khusus. Upacara ini mensyaratkan banyaknya air yang harus digunakan, bagaimana caranya memegang tangan, dan lain sebagainya. Seseorang atau sesuatu dapat menjadi najis dengan cara yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah lubang dalam tempayan dapat menjadi najis di dalam namun bersih di luarnya. Sepotong kulit tidak dapat menjadi najis, namun kantong kulit dapat menjadi najis di bagian luar atau dalamnya. Ada ribuan macam aturan yang dibuat oleh para ahli Taurat, yang sudah mengangkat diri mereka sendiri sebagai satu-satunya yang berhak untuk menafsirkan adat istiadat dan hukum Yahudi.

JAWABAN YESUS Markus 7:5-8

Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat datang untuk menjebak Yesus dan para murid-Nya karena ketidaktaatan akan hukum-hukum ini. Mereka tidak datang untuk mencari apa yang sedang Yesus ajarkan mengenai iman kepada Allah. Mereka tidak tertarik kepada banyak mujizat yang sudah dibuat-Nya. Mereka tidak peduli dengan orang-orang yang sudah ditolong dan disembuhkan oleh Yesus. Mereka hanya peduli kepada satu hal bahwa Yesus dan para murid-Nya sudah melanggar hukum adat istiadat mengenai tata cara membasuh tangan. Oh! betapa butanya orang-orang ini! Namun, ada banyak orang pada masa kini yang masih bersikeras untuk hidup menurut kata-kata hukum tersebut (yang tidak akan pernah bisa mereka lakukan) tetapi melupakan prinsip moral dari hukum itu sendiri. Hukum tentang korban dalam Perjanjian Lama sudah digenapi dan berarti sudah dilaksanakan semua. Yesus adalah korban yang sempurna, Anak Domba Allah, yang dimaksud oleh semua korban dalam Perjanjian Lama. Jadi, hukum, adat istiadat atau upacara yang lain sudah digenapi dan tidak diperlukan lagi. Kita tidak lupa bahwa Yesus adalah Allah dan karena itu Dia adalah juga Sang Pembuat dari semua hukum moral yang ada. Penafsiran-Nya tentang bagaimana hukum moral itu sebenarnya sama sekali tidak dapat disamai dengan semua penafsiran yang pernah dibuat oleh manusia pada saat ini.

Melalui jawaban-Nya, Tuhan Yesus menuduh orang Farisi dan Ahli Taurat tentang dua hal. Pertama, Dia mengatakan bahwa mereka adalah munafik. Kata ini berarti seorang pemain drama atau seseorang yang bertindak karena suatu peran. Orang-orang ini berusaha untuk melakukan sesuatu di luarnya saja dan tidak peduli dengan sikap hati dan dosa yang tersembunyi di sana. Tuhan Yesus mengutip dari Yesaya 29:13 untuk menunjukkan kepada orang-orang ini apa yang sesungguhnya sedang mereka lakukan. Mereka mengabaikan Perintah Allah tetapi mentaati perintah manusia. Kedua, Tuhan Yesus mengatakan bahwa mereka telah mengganti hukum Tuhan dengan hukum manusia. Agama yang sejati tidak akan dapat dibuat oleh manusia. Agama itu hanya dapat berasal dari Allah.

ADAT ISTIADAT MANUSIA BERTENTANGAN DENGAN HUKUM ALLAH Markus 7:9-13.

Tuhan Yesus menggunakan kata-kata yang tegas ketika Dia mengatakan, Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Markus 7:9.

Kemudian Tuhan Yesus memberikan contoh mengenai hal ini. Musa memerintahkan umat Israel untuk menghormati orang tua mereka, tetapi adat istiadat mengijinkan hak milik dinyatakan sebagai korban setelah disumpah. Sumpah ini pada mulanya dimaksudkan supaya sebagian dari harta kekayaan orang Israel dipersembahkan kepada Allah dan diberikan kepada bait Allah. Namun, banyak orang mulai menyalahgunakan cara ini sebagai suatu usaha untuk menghindari tanggung jawab mereka kepada orang tua. Mereka akan menyatakan harta mereka sebagai korban, namun mereka tidak memiliki keinginan untuk memberikannya bagi pekerjaan Tuhan. Dengan cara seperti ini, mereka hidup dengan adat-istiadat nenek moyang mereka namun melanggar perintah Tuhan.

YANG SESUNGGUHNYA MENAJISKAN Markus 7:14-23

Ayat ini mungkin merupakan yang paling keras dalam Perjanjian Baru. Tuhan Yesus menjelaskan perbedaan antara agama Yahudi dengan iman yang ingin Dia bangun. Bagi orang-orang Farisi, agama adalah merupakan kehidupan menurut peraturan yang tampak dari luar. Bagi pengikut Yesus, agama adalah pengalaman dalam hati tentang kasih karunia Allah. Dan inilah satu pernyataan Tuhan Yesus yang menyebutkan bahwa yang sesungguhnya menajiskan itu berasal dari hati yang cemar. Dan ini hanya dapat diubahkan melalui pertobatan dan iman. Karena itu barangsiapa yang di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang! 2Korintus 5:17. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah. Yohanes 3:3.

BEBERAPA PELAJARAN UNTUK DIINGAT

Beberapa kebenaran yang berasal dari bagian ini:

  1. Kehidupan keagamaan dari seorang Kristen harus datang dari pengalaman hati secara pribadi yang murni akan kasih karunia Allah.

  2. Kenyataan agama yang sesungguhnya harus diuji, bukan dengan tindakan-tindakan yang sesuai dengan ajaran agama tersebut, tapi dengan dorongan hati. Kekristenan tidak berhubungan dengan hal makan atau tidak makan makanan tertentu. Tubuh kita adalah Bait Roh Kudus dan oleh karena itu harus membawa hormat bagi Allah.

  3. Hukum yang utama bagi anak Allah adalah iman dan tindakan dalam Firman Allah, yaitu Alkitab. Kata-kata manusia harus dipertimbangkan sesuai dengan terang pengajaran Alkitab.


Ke Atas


sabdaspace.org Tentang Kami | Kontak Kami | Bukutamu | Link |

Laporan Masalah/Saran | Disclaimer | Hak Cipta © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati