Sabda Katalog Yayasan Lembaga SABDA Pendidikan Elektronik Study Teologia Awam e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik
e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik
Home | Bahan | Seri

Injil Markus - Bagian 2 - Biblika

Kategori: Sistematika | Biblika | Praktika | Historika


Kembali Ke Daftar Isi
Pelajaran 8 - Menjelang Kematian Yesus

INJIL MARKUS - BAGIAN 2

PELAJARAN 8 - MENJELANG KEMATIAN YESUS

Bacaan Alkitab: Markus 14:1-31

Ayat Hafalan:

Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang." Markus 14:24

Pada akhir ajaran Yesus tentang masa yang akan datang, Dia dan murid-murid-Nya pergi ke Bethani ke rumah Simon penderita penyakit kusta. Bahkan pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya berada di rumah Simon yang menderita sakit kusta itu, para imam dan ahli-ahli Taurat berkumpul di istana Kayafas, imam besar, merencanakan bagaimana mereka dapat membunuh Yesus. Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana imam besar yang bernama Kayafas. Matius 26:3

SEBUAH TINDAKAN KASIH MARKUS 14:1-9

Di Bethani, seorang laki-laki yang hanya kita kenal sebagai Simon penderita kusta menyediakan makan malam bagi Yesus dan murid-murid-Nya beserta sahabat-sahabat-Nya. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Yohanes 12:2

Di sini makan malam disediakan untuk menghormati Yesus. Marta melayani ketika Lazarus berada di antara mereka bersandar di meja makan dengan Dia.

Ketika mereka sedang makan, Maria maju dan meminyaki kepala Yesus dengan minyak yang mahal. Apa yang dilakukan Maria bukanlah hal yang tidak biasa. Memercikkan sedikit minyak yang berbau manis kepala kepada seorang tamu sudah menjadi kebiasaan. Hal yang tidak bisa mengenai yang dilakukan Maria adalah jumlah minyak berharga yang dia gunakan. Harganya diperkirakan 300 dinar. Satu dinar diperkirakan upah satu hari kerja pada jaman Yesus. Jadi kita dapat mengetahui betapa mahalnya pemberian itu.

Beberapa orang tidak menyukai apa yang dilakukan Maria. Yudas berpikir berapa banyak dia dapat mengambil dari jumlah ini jika uang itu disimpan oleh bendahara. Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Yohanes 12:6

Yesus senang dengan apa yang telah dilakukan Maria sebab hal itu dilakukan dengan kasih. Allah senang ketika kita mau memberikan diri kita untuk-Nya. Janganlah kita menghitung apa yang dapat kita lakukan untuk dunia, tetapi marilah kita kita memberikan diri kita kepada Allah dengan tidak mementingkan diri sendiri. Yesus dipersiapkan dengan minyak tersebut untuk kematian-Nya, yang segera akan tiba.

PENGKHIANAT MARKUS 14:10-11

Markus menceritakan cerita yang indah tentang apa yang dilakukan Maria untuk Yesus dan apa yang dilakukan Yudas dalam pasal yang sama. Kita dibuat sedih ketika kita berpikir tentang Yudas dan pengkhianatannya terhadap Yesus. Beberapa orang telah mencoba untuk menjelaskan mengapa Yudas mengkhianati Yesus mereka mencari alasan untuk memaafkannya. Maka masuklah iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu. Lukas 22:3

Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan iblis. Yohanes 13:27

Lukas dan Yohanes keduanya mengatakan bahwa iblis masuk ke dalam Yudas. Dosalah yang menyebabkan Yudas mengkhianati Yesus. Yudas sudah bersama-sama dengan Yesus selama pelayanan-Nya di dunia, tetapi dia tidak mempersilahkan Yesus mengubah hidup dan hati-Nya. Ketika saatnya mengkhianati Yesus tiba, Yudas menyerah kepada pencobaan. Dia mengkhianati satu-satunya orang yang telah menyelamatkannya.

PERSIAPAN UNTUK HARI RAYA PASKAH MARKUS 14:12-16

Dengan sebuah tanda yang telah diatur sebelum saat seorang laki-laki yang membawa jambangan air, murid-murid menemukan tempat untuk hari raya Paskah. Sebuah ruangan atas yang sering ditemukan di ruangan paling atas rumah bertingkat di daerah itu. Tempat itu bisa digunakan sebagai ruang tamu atau gudang. Yesus menyuruh Petrus dan Yohanes mendahului kelompok itu untuk mempersiapkan hari raya tersebut. Lukas 22:8. Lalu Yesus menyuruh Petrus dan Yohanes, kata-Nya: "Pergilah, persiapkanlah perjamuan paskah bagi kita supaya kita makan.”

Persiapan mereka termasuk hal-hal sebagai berikut:

  1. Mereka harus mengatur untuk menyembelih domba paskah dan dipersiapkan untuk perjamuan paskah.

  2. Roti tak beragi yang dipergunakan untuk perjamuan paskah tersebut harus dibakar.

  3. Pinggan air garam akan diperlukan untuk mengingatkan orang-orang tentang air mata mereka di padang gurun di Mesir dan penyeberang Laut Merah.

  4. Mereka harus menjaga hal-hal lainnya seperti sayur pahit, campuran buah korma, apel dan buah-buah lainnya serta anggur. Hal-hal ini akan mengingatkan orang-orang bagaimana Allah menyediakan makanan mereka di padang belantara dalam perjalanan mereka menuju Tanah Perjanjian. Hal-hal ini penting bagi rakyat mereka dari Mesir. Yesus memberi satu arti pada perjamuan ini seperti yang dihubungkan-Nya dengan kematian-Nya yang segera tiba.

PERJAMUAN MALAM YANG TERAKHIR MARKUS 14:17-26

Mungkin sudah menjelang akhir perjamuan Paskah saat Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya tentang seorang pengkhianat di antara mereka. Rupanya murid-murid tidak berpikir Yudas Iskariotlah pengkhianat itu sebab ketika ia pergi keluar mereka berpikir dia telah pergi untuk membeli sesuatu. Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Yohanes 13:29

Juga masing-masing murid tersebut mulai menguji hatinya sendiri, mengatakan, "Apakah yang dimaksud adalah aku?” maka sedihlah hati mereka dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?" Markus 13:19. Sudah waktunya Yesus mengadakan "Peringatan Perjamuan Malam" atau perjamuan Tuhan. Yesus menerima suatu sistem pengorbanan kuno yang tertutup dan mendirikan suatu perjanjian baru antara Allah dan pengikut-Nya. Sistem pengorbanan kuno tersebut digambarkan dengan korban domba dan perjamuan Paskah sekarang telah diganti dengan Peringatan Perjamuan Malam. Semua korban Perjanjian Lama penunjukkan menuju suatu gambar dari apa yang akan datang. Ketika Kristus memberikan pengorbanan yang sempurna di kayu salib, tidak ada lagi diperlukan gambaran tersebut. Kematian kita mengambil Perjamuan Tuhan, kita melakukan untuk mengingat tentang apa yang telah Dia lakukan untuk kita di atas kayu salib. Hanya mereka yang telah bertobat dari dosa-dosa mereka dan telah mengikut Kristus dalam Baptisan Baru seharusnya mengambil perjamuan peringatan ini.

KEGAGALAN SAHABAT-SAHABAT

Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan terguncang imanmu. Sebab akan bercerai-berai. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lainnya berkata demikian juga. Markus 14:27-31

Dalam penyelesaian Peringatan Perjamuan Malam tersebut, Yesus mulai memberitahukan kepada murid-murid apa yang sedang terjadi kepada mereka. Dia, sang gembala, akan dipukul; dan mereka, sebagai domba, akan bercerai-berai. Petrus paling terkemuka di antara murid-murid mengatakan maksud imannya, tetapi Yesus mengenal Petrus seperti Dia mengenal kita semua. Dia mengetahui kelemahan-kelemahan dan dosa-dosa kita, dan Dia sesungguhnya siap untuk mengampuni dan menguatkan kita. Mereka semua mengatakan keinginan mereka untuk mengikut Yesus bahkan sampai mati. Kita tahu bahwa bukan cinta mereka yang menyebabkan mereka gagal, tetapi ketakutan mencekam mereka. Kemudian setelah kebangkitan, kita mengetahui Petrus. Yakobus dan Yohanes juga murid-murid yang lain berdiri dengan berani untuk Yesus, Tuhan yang bangkit. Mungkin kita sama berimannya seperti mereka.


Ke Atas


sabdaspace.org Tentang Kami | Kontak Kami | Bukutamu | Link |

Laporan Masalah/Saran | Disclaimer | Hak Cipta © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati