Sabda Katalog Yayasan Lembaga SABDA Pendidikan Elektronik Study Teologia Awam e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik
e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik e-Learning - Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik
Home | Bahan | Seri

Injil Markus - Bagian 2 - Biblika

Kategori: Sistematika | Biblika | Praktika | Historika


Kembali Ke Daftar Isi
Pelajaran 6 - Perdebatan Dengan Para Pemimpin Agama

INJIL MARKUS - BAGIAN 2

PELAJARAN 6 - PERDEBATAN DENGAN PARA PEMIMPIN AGAMA

Bacaan Alkitab: Markus 12:1-44

Ayat Hafalan:

Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisarapa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia. Markus 12:17

Keseluruhan pasal ini kecuali empat ayat terakhir membahas beberapa pertanyaan dari pemimpin-pemimpin agama pada waktu itu. Ada orangFarisi dan orang- orang pendukung Herodes (Herodian), beserta orang Saduki dan para ahli Taurat. Yesus sanggup melakukan lebih dari menjawab pertanyaan- pertanyaan mereka. Dia mempergunakan kesempatan itu untuk mengajarkan kebenaran besar yang tidak dapat mereka mengerti sama sekali. Akhirnya, tak seorangpun yang berani mengajukan kepada-Nya pertanyaan lainnya. Yesus melihat bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus. Markus 12:34

PERUMPAMAAN TENTANG PENGGARAP-PENGGARAP KEBUN ANGGUR, Markus 12:1-12

Seluk beluk dan maksud dari perumpamaan ini sudah sangat jelas bagi semua orang yang mendengar apa yang dikatakan Yesus. Kebun anggur ituadalah bangsa Israel. Bandingkanlah Yesaya 5:1-7 dengan ayat-ayat ini.Pemilik kebun anggur adalah Allah. Penggarap- penggarap ladang yang jahat adalah ahli-ahli Taurat, tua-tua, dan para pemimpin Israel lainnya. Hamba yang dikirim ke kebun anggur adalah nabi-nabi Israel. Anak pemilik kebun adalah Mesias yang dijanjikan, Yesus sendiri. Para pemimpin agama yang berdiri di depan-Nya pada waktu itu ingin membunuh Yesus. Batu yang sedang mereka buang (Kristus) akan menjadi batu penjuru. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kami sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru. Kisah Para Rasul 4:11. Cerita ini mengajarkan bahwa Allah masih pemilik kebun anggur itu tidak peduli apa yang dilakukan oleh penggarap-penggarap kepada hamba atau bahkan kepada Anak-Nya. Ini juga mengingatkan kepada kita bahwa yang jahat akan dibawa ke pengadilan akhir.

HUKUM DAN PAJAK

Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang jujur, dan Engkau tidak takut pada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah kemari suatu dinar supaya Kulihat!" Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia. Markus 12:13-17.

Pertanyaan tentang pajak adalah perbincangan yang banyak diperdebatkan pada waktu itu. Beberapa orang beranggapan bahwa tidak apa-apa membayar pajak, tetapi yang lain menentang dengan keras hal itu. Sekali lagi mereka berusaha menjebak Yesus. Jika Dia setuju dengan pajak, maka orang-orang akan menyalahkan Dia. Jika Dia menolak pajak, maka mereka akan melaporkan Dia kepada pemerintah Roma sebagai pengkhianat dan orang yang revolusioner. Jawaban Yesus menutup mulut orang-orang yang hadir yang mengajukan pertanyaan itu. Kata-kata Yesus ini masih mempunyai arti yang besar bagi kita pada saat ini. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa kita seharusnya tidak mengharapkan untukmenerima keuntungan dari pemerintah tanpa menerima tanggung jawab untuk pemerintah yang baik. Hal ini dilakukan melalui pembayaran pajak dan juga dalammemberikan suara dalam pemilihan suara. Namun, hal ini juga menunjukkan bahwa ada suatu batasan kekuasaan dari pemerintah. Sebuah pemerintah seharusnya menghormati suara hati dan kepercayaan agama dari setiap individu pemerintahannya. Sama seperti uang dinar mempunyai gambar Kaisar dan menjadi milik Kaisar, jadi manusia mempunyai gambar Allah dan oleh sebab itu menjadi milik Allah. Berfirmanlah Allah "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Kejadian 1:26-27. Gereja seharusnya tidak pernah mengatur pemerintah ataupun pemerintah juga seharusnya tidak mengatur dan membantu gereja.

KEBANGKITAN DAN MASA DEPAN Markus 12:18-27

Orang-orang Saduki jarang ikut dalam perselisihan, tetapi dalam hal kebangkitan mereka mempunyai sebuah pertanyaan. Mereka tidak percayapada malaikat, roh atau kebangkitan. Mereka percaya bahwa lima kitab pertama dalam Perjanjian Lama lebih penting dari pada kitab-kitab lainnya dalam Perjanjian Lama. Pertanyaan yang mereka tanyakan adalah yang berhubungan dengan Ulangan 25:5-10, tetapi tujuan mereka adalah agar membuat kebangkitan menjadi nampak lucu. Jawaban Yesus kepada mereka dibagi menjadi dua bagian. Pertama, Dia menjelaskan cara kebangkitan. Dia menyatakan bahwa hukum lama tentang hidup jasmani di bumi akan tidak berlaku dalam hidup baru. Hal seperti kawin dan mengawinkan tidak akan ada lagi. Kemudian, Yesus mengatakan tentang kenyataan tentang kebangkitan. Mereka bersikeras bahwa dalam kitab-kitab Musa tidak menyebutkan kekekalan. Akan tetapi, Yesus mengambil bukti dari salah satu dari kitab-kitab ini, Keluaran 3:6. Allah menyebut diri-Nya sebagai Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Jika Allah masih adalah Allah yang sama dari Allah mereka yang sudah lama mati, maka mereka harus sudah dibangkitkan ke dalam hidup baru sebab Allah bukanlah Allah orang mati melainkan Allah orang hidup. Orang-orang Saduki salah karena berpikir bahwa surga adalah seperti bumi. Hal ini seharusnya tidak dilakukan. Paulus mengatakan bahwa kita tidak dapat tahu secara sempurna seperti apakah surga itu sebelum kita tiba di sana. Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hatimanusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."1Korintus 2:9. Marilah kita menjadi yakin bahwa kita berada dalam perjalanan menuju ke surga melalui keselamatan dalam Yesus Kristus.

PERINTAH YANG UTAMA Markus 12:28-34

Seorang ahli Taurat yang sedang mendengarkan perdebatan itu datang dan bertanya kepada Yesus hukum manakah yang paling utama. Yesus menjawab dari Ulangan 6:4-5, yang sampai saat ini masih menjadi inti ibadah orang-orang Yahudi. Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Selanjutnya Yesus mengatakan bahwa orang yang mentaati perintah ini dan menempatkan Allah di tempat yang utama juga akan mempunyai suatu hubungan yang baik dengan sesamanya. Dalam pertanyaan ini, Yesus meringkas perintah-perintah mengenai hubungan kita dengan sesama.

MEMARAHI AHLI-AHLI TAURAT

Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalahanak Daud? Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kananKu, sampai musuh-musuhMu Kutaruh di bawah kakiMu. Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat. Dalam pengajaran- Nya Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat." Markus 12:35-40

Pujian Yesus terhadap seorang ahli Taurat dalam ayat 34 tidak dapat dianggap sebagai persetujuan-Nya terhadap seluruh kelompok itu. Kemudian Dia memberikan beberapa kebenaran tentang mereka. Yesus memarahi ahli-ahli Taurat itu karena dua hal. Pertama, Yesus mengecam mereka karena kepercayaan mereka yang salah. Mereka bersikeras bahwa Mesias yang akan datang adalah "Daud Kedua". Yesus mengatakan bahwa tidaklah demikian karena Mesias akan menjadi Tuhan Daud dan akan ditinggikan oleh Allah. Selanjutnya Yesus mengecam ahli-ahli Taurat karena perbuatan mereka yang jahat. Mereka meninggikan diri mereka sendiri dan sombong. Mereka mengambil uang dari janda-janda miskin dan munafik. Dengan cara ini Yesus memperingatkan murid-murid-Nya akan ajaran-ajaran sesat.

PERSEMBAHAN SEORANG JANDA

Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskinini memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalampeti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya." Markus 12:41-44

Duduk di dekat Bait Suci, Yesus dapat melihat para peziarah yang membawa persembahan dan memasukkan persembahan itu ke dalam salah satukotak yang ditempatkan di sana. Beberapa orang yang kaya memasukkan jumlah yangbanyak. Janda yang datang membawa persembahannya menarik perhatian Yesus. Mungkin dia sudah dibebaskan dari kewajiban memberi persembahan oleh karena kemiskinannya dan karena dia seorang janda. Dia menerima pujian dari Yesus ketika ia memberikan persembahannya. Bagi Yesus, yang penting bukan jumlah yang diberikannya, tetapi Yesus melihat keadaan hati dari pemberinya. Allah telah mengatakan kepada Samuel, "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yangtinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati." 1Samuel 16:7. Bahkan pada saat inipun Allah melihat hati manusia.


Ke Atas


sabdaspace.org Tentang Kami | Kontak Kami | Bukutamu | Link |

Laporan Masalah/Saran | Disclaimer | Hak Cipta © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) | E-mail: webmastersabda.org
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati