Pelajaran 4 - Roh Kudus
DASAR PENGAJARAN ALKITAB
PELAJARAN 4 - ROH KUDUS
Ayat Hafalan:
"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh
Kudus turun ke atas kamu." Kisah Para Rasul 1:8
Kita sudah belajar tentang Allah Bapa dan Anak
Allah. Sekarang kita akan belajar tentang pribadi ketiga dari
Trinitas, yaitu Allah Roh Kudus. Kadang-kadang banyak hal yang salah
dimengerti tentang Roh Kudus, tetapi ketika kita mempelajari pelajaran
ini, kita akan melihat beberapa hal yang dikatakan Alkitab tentang Roh
Kudus.
PRIBADI ROH KUDUS
Alkitab menyatakan Roh Kudus sebagai suatu
pribadi dan bukan hanya sebagai pengaruh atau kuasa atas pekerjaan di
dunia. Roh Kudus dinyatakan seperti suatu pribadi yang sedang
melakukan pekerjaan. Dia memberi kesaksian, Dia membetulkan, Dia
menghibur, Dia mengajar, Dia membimbing, Dia berusaha keras, Dia
menolong. Kata-kata seperti tersebut di atas hanya dapat digunakan
dalam hubungannya dengan suatu pribadi. Sebagai suatu pribadi, Roh
Kudus dipengaruhi oleh perbuatan orang lain.
Roh Kudus adalah Allah. Ketika menegur Ananias,
Petrus berkata: "Mengapa hatimu dikuasai Iblis sehingga kamu
mendustai Roh Kudus?" Kisah Para Rasul 5:3. Dikatakan bahwa
Roh Kudus ada dimana-mana. Digambarkan memiliki kuasa yang besar dalam
1Korintus 12:11. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh
yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap
orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Roh Kudus mengerjakan pekerjaan Allah. Dia
menginsyafkan akan dosa. Dia membawa kehidupan yang baru ketika Dia
masuk ke dalam hati. Dalam Roma 8:11 mengatakan bahwa
kebangkitan adalah merupakan karya dari Roh Kudus. Dan jika Roh
Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di
dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus di antara
orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya,
yang diam di dalam kamu.
PERMULAAN ROH KUDUS
Sebelum dunia diciptakan, Roh Kudus sudah ada.
"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum
berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh
Allah melayang-layang di atas permukaan air" Kejadian 1:1-
2.
KEDATANGAN ROH KUDUS
Kita mempunyai catatan tentang kejadian yang
besar ini dalam Kisah Para Rasul 2:1-4. "Ketika tiba hari
Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba
turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang
memenuhi seluruh rumah, dimana mereka duduk; dan tampaklah kepada
mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada
mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu
mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang
diberikan Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya"
KARYA ROH KUDUS
-
Karya Roh Kudus dalam setiap pribadi
adalah sebagai berikut :
-
Roh Kudus menginsyafkan akan dosa
seseorang. Dia menyatakan dosa dan hukuman atas dosa tersebut pada
seseorang. Dia membuat seseorang tahu bahwa dia telah bersalah di
hadapan Allah.
Roh Kudus memimpin orang yang berdosa pada
jalan keselamatan. Ketika seseorang diinsyafkan akan dosanya, dia
mungkin akan melakukan satu atau dua hal: dia mungkin mengeraskan
hatinya dan menolak Roh Kudus, atau dia mungkin membuka hatinya dengan
iman dan mengijinkan Roh Kudus masuk. Ketika seseorang membuka
hatinya, maka Roh Kudus akan masuk dan melakukan pekerjaan anugerah
yang disebut kelahiran baru.
-
Roh Kudus menolong orang Kristen untuk
bertumbuh dengan kuat dan menjadi seperti Yesus. Dia menolong orang
Kristen untuk menjadi semakin kudus. Pertumbuhan ini hanya terjadi
jika kita mendengar Roh Kudus dan melakukan apa yang Dia katakan
kepada kita untuk melakukannya.
-
Roh Kudus adalah penolong yang agung bagi hati
manusia. Dia tidak pernah berhenti berusaha untuk membimbing dan
menghibur.
-
Roh Kudus menyatakan kebenaran pada akal dan
hati orang percaya.
-
Roh Kudus memberikan jaminan bagi orang-orang
Kristen bahwa mereka adalah anak Allah.
-
Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa Roh
Kudus tinggal di hati para orang percaya. Tubuh orang percaya disebut
bait Roh Kudus. Roh Kudus membangun gereja yang terdiri dari orang-
orang percaya. Roh Kudus membimbing gereja untuk melakukan hal-hal
yang lebih besar bagi Allah. Yesus berjanji pada para murid bahwa
mereka akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun atas mereka. Tanpa
Roh Kudus, gereja merupakan suatu organisasi yang lemah dan tak
berdaya.
-
Roh Kudus bekerja di hati orang yang tidak
percaya juga. Dia datang ke dunia untuk menginsyafkan akan dosa.
"Akan dosa karena mereka tetap tidak percaya kepadaku"
Yohanes 16:9. Roh Kudus menerangkan kepada orang yang tidak
percaya akan kenyataan dosa. Dia menunjukkan bahwa dosa yang terbesar
dari semuanya adalah dosa karena ketidakpercayaan. Roh Kudus
menginsyafkan kebenaran. "Akan kebenaran, karena aku pergi kepada
Bapa, dan kamu tidak melihat aku lagi." Yohanes 16:10.
Tidak ada seorangpun yang mengakui adanya kebenaran dalam dirinya,
karena semua orang telah berbuat dosa.
Roh Kudus memberitahukan seseorang akan penghakiman Allah yang akan
datang. "Akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum"
Yohanes 6:11. Dosa membawa penghakiman. Hal ini dibuktikan
dengan penghakiman yang dijatuhkan atas Setan.
BUAH-BUAH ROH KUDUS
Buah-buah Roh Kudus disebutkan dalam Galatia 5:22-23.
-
Buah-buah yang pertama nampak dalam
kehidupan batin: kasih, sukacita, dan damai sejahtera. Kasih yang
dibicarakan di sini bukanlah perasaan nafsu yang sering disebut cinta.
Ini adalah sesuatu yang lebih dalam, lebih luas dan lebih tinggi
daripada cinta. Ini adalah hal yang mendasar dalam kehidupan, sesuatu
yang hanya dapat diberikan oleh Roh Kudus.
-
Buah-buah yang kedua nampak dalam kehidupan
yang bisa dilihat: kesabaran, kebaikan, kemurahan. Kesabaran berarti
tetap tenang pada saat mengalami sesuatu yang tidak benar atau
ketidakadilan. Ini adalah suatu kemampuan untuk menerima penghinaan
tanpa merasa sakit hati, dan tetap menjaga sikap kita ketika ejekan
dan fitnah diberikan.
-
Buah-buah yang ketiga nampak dalam hubungan
seseorang dengan dirinya sendiri: kesetiaan, kelemahlembutan, dan
penguasaan diri. Kesetiaan berarti ketaatan kepada Allah dan kepada
manusia. Kelemahlembutan tidak berarti kelemahan. Tuhan Yesus lemah
lembut, tetapi Dia bukanlah seorang yang lemah. Hal yang terakhir
adalah penguasaan diri. Merupakan hal yang sulit untuk mengendalikan
diri sendiri. Kita harus melawan nafsu dan hal-hal yang jahat dalam
sifat alamiah kita. Kita sering kalah. Satu-satunya kuasa yang dapat
memberikan kemenangan atas kejahatan adalah Roh Kudus.
|